Snorkeling di Pulau Petong, Mengapa Tidak? (1)

Pulau Petong ini berada di sisi selatan Batam. Lebih kurang perjalanan satu setengah jam dari titik keberangkatan kami di Kepri Mall hingga sampai di jembatan enam. Tentu saja, kita akan melewati jambatan satu Barelang yang telah menjadi ikon Batam.

Rasakan Sejuk Air Gunung Daik di Resun

Air terjun Resun, begitu nama yang dilebelkan untuk air terjun yang terletak di desa Resun itu. Airnya mengalir dari pengunungan di tanah Lingga. Air terjun Resun ialah satu di antara sekian banyak aliran air terjun dari gunung Daik.

Kampung Boyan di Dabo Singkep

Para perantau ini seringkali meninggalkan jejak berupa nama kampung, yakni Kampung Boyan. Nah, itulah yang menjadi pijakan, tradisi rantau warga Bawean memiliki jejak, baik berupa nama maupun tradisi. Di Dabo Singkep, terdapat juga sebuah kampung bernama Kampung Boyan.

Menikmati Keindahan Masjid Agung Natuna

Masjid ini memang megah. Bahkan termegah yang ada di Kepri. Sebab itu, masjid ini selalu terlihat sangat cantik dari berbagai sisinya. Anda bisa mencari berbagai foto menarik masjid ini di internet. Saya sungguh kagum.

Puasa dan Pembebasan Sosial

Puasa mempunyai konteks tanggungjawab pribadi dan juga tanggungjawab sosial. Karenanya, dalam berpuasa, disamping mewujudkan kesalehan vertikal kepada Allah, juga untuk mewujudkan kesalehan herisontal kepada sesama manusia dan mahluk Allah.

Senin, 22 Oktober 2018

Gak Perlu Dukun, ini Tips dan Trik Mengerjakan Soal Ujian CAT untuk CPNS


Bila Anda dinyatakan lolos administrasi, maka persiapkan untuk menghadapi ujian CAT atau Computer Assisted Test. Ujian ini bukan perkara gampang, karena yang lulus ujian pun belum tentu lolos ke tahap wawancara dan kemampuan bidang. Mengapa? Karena mungkin Anda lulus tetapi nilai Anda lebih kecil dari pada nilai pesaing lainnya.

Aneka buku latihan soal CPNS yang terekam di mesin pencarian Google.com

Sekadar informasi saja, apabila formasi yang dipilih membutuhkan 2 orang, maka hanya 6 orang saja yang bisa melanjutkan pada tahap wawancara dan kemampuan bidang. Ketentuan ini sudah menjadi ketetapan dan berlaku sejak sistem CAT telah dilaksanakan pada 2014 lalu. Beberapa teman saya banyak yang lolos CAT tetapi pada peringkat di bawah tiga, sehingga tidak bisa lolos pada tahap selanjutnya.


Nah, agar bisa menjadi peringkat tiga besar peraih nilai CAT, maka ada dua persyaratan, pertama  mempersiapkan diri dengan belajar dan berdoa; kedua memahami tips dan trik dalam mengerjakan soal. Untuk yang pertama, silahkan baca tulisan pesona kata yang berjudul Tips Memilih Buku Latihan Soal Ujian CAT untuk CPNS.

Pada tulisan ini, saya hanya akan berbagi tips dan trik ketika mengerjakan soal CAT saja. Yang perlu diketahui, soal CAT ini terdiri dari tiga kategori, yakni Tes Wawasan Kebangsaan (TWK), Tes Intelejensi Umum (TIU) dan Tes Kemampuan Pribadi (TKP). Tiga kategori ini termuat dalam 100 soal yang akan dikerjakan oleh peserta tes CAT untuk CPNS.

Wow, 100 soal dengan waktu sekitar 90 menit itu tentu sangatlah banyak. Anda tinggal bayangkan, dengan alokasi waktu seperti itu, berarti satu soal membutuhkan hanya sekitar 45 sampai 50 detik agar bisa terjawab semua. Ingat ya, terjawab semua, bukan betul semua. Hehehe Di sinilah perlunya tips dan trik mengerjakan soal.


Dari 100 soal yang tersedia, dibagi menjadi tiga bagian untuk TWK, TIU dan TKP. Komposisi pasti dari tiga kategori soal ini tidak saya tidak tahu. Tetapi bisa diperkirakan, masing-masing kategori mendapatkan jatah 30 soal. Porsi yang paling banyak itu sepertinya TWK dan TIU, yakni 35 soal. Bila dirincikan, soal nomor 1 sampai 35 itu tentang TWK, soal nomor 36 hingga 70 tentang TIU, dan soal nomor 71 sampai 100 tentang TKP.

Pengalaman saya dulu, setelah berdoa dan memasukan pin yang diberikan panitia di aplikasi komputer, maka saya mengerjakan soal TWK. Namun, baru sampai soal ketiga, saya tidak tahu jawabannya. Lantas saya lanjutkan ke soal keempat, pun sama, tidak bisa saya jawab karena ragu-ragu. Lanjut soal ke lima, juga tidak bisa saya jawab karena ragu-ragu. Wal hasil, saya langsung loncat ke soal TKP yang berada di kisaran nomor 75.

Jadi, ketika mengerjakan soal, tidak harus di mulai dari nomor satu. Bisa loncat ke nomor lain yang sekiranya bisa menjawab dengan cepat, yang penting juga tepat. Misalnya, Anda sangat jago dan mahir dalam bidang bahasa dan matematika, maka kerjakanlah lebih dulu soal TIU dari pada soal yang banyak mengandung sejarah dan aturan perundang-undangan di kategori TWK.

Kalau tips dari trik dari saya, saya menyarankan agar mengerjakan kategori soal TKP. Alasannya, soal TKP ini semuanya memiliki nilai. Yang paling benar nilainya 5 dan yang paling tidak sesuai nilainya 1 (satu). Lagi pula, soal pada kategori TKP ini juga lebih banyak tentang pernyataan daripada pertanyaannya. Pilihlah yang menurut Anda paling sesuai dari lima jawaban yang terdapat di a, b, c, d dan e.

Namun, juga perlu memperhatikan penyataan yang diberikan sebelum jawabannya. Tetapi tidak harus selalu membaca pernyataan karena bisa membuang-buang waktu.


Awas “Jebakan” di Soal
Ingat!! Bahwa waktu yang tersedia sangatlah minim. Maka berhati-hatilah terhadap soal-soal yang bisa menjebak Anda. Ada beberapa kategori “jebakan” yang bisa menghabiskan waktu.

1. Jenis soal yang diawali sebuah cerita. 
Biasanya soal bahasa dan matematika sering menggunakan pola ini. Berhati-hatilah dalam mengerjakan karena waktu Anda tidak banyak. Cara untuk mengatasinya ialah dengan mempelajari pola jawaban yang tersedia pada buku-buku latihan soal. (Baca tips memilih buku latihan di link ini). Jika sudah sering latihan soal-soal, maka kita tahu apa yang harus dikerjakan bila menghadapi soal seperti ini. Misalnya, untuk aljabar yang biasanya diuraikan dalam soal cerita jarak tempuh. Tentu sudah harus tahu perubahan waktu. 

Ada cara jitu namun terkesan konyol untuk menjawab soal bahasa yang memiliki cerita panjang. Kawan saya memilih tidak membaca cerita melainkan langsung membaca soal dan pilihan jawabannya. Loh... terus bagaimana tahu jawabannya yang benar? Tenang, menurut teman saya, dia setelah baca soal dan pilihan jawaban, dia membaca dengan metode screening saja, yakni melihat sekilas dari kata kunci yang sama yang tersedia pada soal dan jawaban. Hehehehe.


2. Jenis soal yang diawali dengan pernyataan. 

Nah, yang ini paling banyak di kategori soal TKP. Ada pernyataan-pernyataan yang terkadang cukup panjang. Nah, kalau ketemu soal begini, abaikan saja dulu, atau pakai trik yang nomor satu. Jikalau sering latihan soal pada buku latihan soal atau latihan soal online, pastilah akan terlihat pola dari soal seperti itu.

3. Jenis soal yang kita tidak tahu sama sekali cara menjawabnya. 

Jenis soal ini sebenarnya tidak bisa masuk jenis soal. Karena kita memang tidak tahu dan tidak terbayang bagaimana menjawab soal yang demikian itu, maka sebaiknya tidak usah dikerjakan. Kerjakan saja soal yang dianggap paling gampang atau paling bisa dijawab terlebih dahulu.  Hemat waktu. Jika yang gampang sudah selesai, barulah beralih ke yang lebih rumit. Kebanyakan tips yang diberikan adalah mengerjakan kategori soal TKP dulu.

Oke. Demikian sepenggal pesona kata untuk yang akan ujian CAT. Mudah-mudahan tips dan trik sedikit membantu mengatasi kegalauan menjelang ujian. Saya doakan semoga yang membaca artikel ini lolos menjadi abdi negara. Aamiin. []

Tips Memilih Buku Latihan Soal Ujian CAT untuk CPNS


Mulai Minggu (21/10/2018) kemarin, sebagian instansi pemerintah yang membuka lowongan untuk Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) telah mengumumkan hasil seleksi administrasi dari pelamar. Tentu saja para pelamar harap-harap cemas ketika akan membuka portal bkn.go.id tuk melihat pengumuman.


Dari beberapa cerita yang saya dapatkan, ada yang sudah kecewa namanya tak kunjung berhasil ditemukan dalam pengumuman. Wajar, dari sekian banyak orang yang mendaftar, belum tentu semuanya bisa lolos administrasi. Seringkali, penyebab yang remeh temeh justru menjadi penghambat. Misalnya, lupa membubuhkan tanda tangan pada surat lamaran.


Ada juga yang senang karena bisa melihat namanya termasuk dalam daftar yang lulus berkas administrasi. Senang sudah pasti, namun bukanlah akhir dari tahapan seleksi CPNS. Lulus tahapan berkas administrasi hanyalah bagian awal dari perjalanan untuk merebut formasi yang dibutuhkan.

Kini, yang perlu dipersiapkan adalah menuju ujiaqn CAT. Ini adalah bagian penting karena akan banyak yang tersingkirkan pada tahapanan ini. Jika pelamar untuk satu formasi sebanyak 50 orang, maka hanya tiga orang yang lolos CAT yang berhak mengikuti seleksi selanjutnya. Inilah perjuangan yang berat. Jangan menganggap enteng ujian CAT ini.

Kemampuan dalam menjawab soal-soal CAT itu sangat bergantung dengan pengetahuan kita. Ada tiga komponen soal yang akan diujiankan, yakni Tes Wawasan Kebangsaan (TWK), Tes Intelegensi Umum (TIU) dan Tes Kemampuan Pribadi (TKP). Total soal dari tiga komponen ini adalah 100 soal.


Bobot Soal Berbeda
Perlu diketahui, bahwa bobot soal tidak sama untuk masing-masing formasi dan kualifikasi. Misalnya, untuk formasi jabatan dengan kualifikasi lulusan SMA sederajat, tidak sama bobot soalnya dengan formasi jabatan dengan kualifikasi lulusan strata satu (S1). Demikian juga untuk formasi S,  bobot soal tidak sama dengan kualifikasi lulusan Strata dua (S2).
Bobot soal juga berbeda apabila formasi jabatan berbeda walau kualifikasi pendidikan sama. Misalnya, untuk jabatan hakim dengan syarat kualifikasi pendidikan S1, bobot soalnya lebih sulit bila dibandingkan dengan jabatan umum dengan kualifikasi pendidikan yang sama. Begitu juga untuk kualifikasi tenaga fungsional tertentu, berbeda bobot soalnya dengan tenaga struktural.


Dari informasi yang beredar, BKN telah mempersiapkan 1000 paket soal untuk pelaksaan CAT. Dari 1000 soal itu, bobotnya memang tidak sama dan sudah diberikan kode tertentu untuk masing-masing kategori bobot. Karena itulah, menjelang ujian CAT, setelah kita dimasukkan dalam ruang pelatihan awal, kita akan mendapatkan kode atau PIN untuk membuka aplikasi CAT. Kayaknya, dari kode itulah yang menjadi pembeda bobot di antara 1000 paket soal milik BKN itu.

Jika sudah begini, maka persiapan yang matang merupakan suatu keharusan bagi yang akan ujian CAT. Belajar adalah cara yang paling manjur untuk mengatasi kegalauan menjelang ujian. Gak perlu sibuk cari dukun karena tidak berpengaruh pada saat ujian CAT. Belajar sambil berdoa adalah cara yang ampuh.

Biasanya, pilihan belajar untuk ujian CAT dengan membeli buku soal latihan CAT yang sekarang lagi banyak bertebaran di toko buku. Ya bayangkan saja, dengan jumlah pelamar 4 juta lebih, tentu menjadi pangsa pasar dan konsumen bagi penerbit untuk mencetak soal-soal latihan. Di sini hukum dasar ekonomi terpraktikan, antara permintaan dan ketersediaan barang.


Tips pilih Soal Latihan
Ada dua bentuk soal latihan yang beredar, versi digital, online dan versi cetak. Yang cetak adalah buku-buku yang tersedia di toko buku. Yang digital dan online itu berupa aplikasi yang berisi soal-soal latihan dari penerbit buku maupun non penerbit. Maksudnya, apabila dari penerbit, biasanya itu merupakan bonus yang diberikan saat membeli buku, aplikasinya digital dalam sebuah CD atau versi online dengan link atau barkod yang tersedia di buku itu.


Menurut informasi dari BKN pada 2017 lalu, bahwa soal ujian CAT yang disediakan pada tahun itu adalah format soal baru. Soal itu betul-betul baru dan tidak pernah diujiankan sebelumnya. Artinya, seluruh soal-soal latihan itu pasti tidak keluar di buku-buku soal latihan CAT yang beredar di pasaran.
Nah, lantas bagaimana bila kita ingin belajar dan mendapatkan hasil yang maksimal? Apakah perlu membeli buku latihan soal CAT yang harganya rata-rata di atas Rp 100 ribu itu? Menurut hemat saya, membeli buku latihan itu tetap perlu, tatapi jangan fokus pada soal latihannya. Yang perlu diperhatikan ialah ketersediaan materi ringkasan untuk masing-masing kategori soal, baik untuk TWK, TIU maupun TKP.

Jadi, jikalau hendak membeli buku soal latihan, belilah yang menyediakan ringkasan materi TWK, TIU dan TKP. Pelajarilah ringkasan tersebut dan jadikan soal latihan untuk melatih pengetahuan dari hasil pelajaran di ringkasan. Saran ini saya sampaikan karena saya menemukan beberapa buku tidak menyediakan ringkasan materi dari masing-masing kategori tersebut.

Tips memilih buku lainnya ialah, pilihkan buku latihan soal yang menyediakan jawaban dengan pembahasannya. Bukan hanya sekadar jawaban dari soal saja. Yang kita perlukan ialah argumentasi atau alasan jawaban tersebut sehingga kita pun bisa mengetahui pola dan rumus untuk menjawab pertanyaan yang serupa pada soal ujian CAT nanti.

Itulah bedanya antara latihan soal versi digital dan onlie dengan cetak. Kalau di digital dan online, biasanya tidak tersedia pembahasan dari jawaban yang benar. Biasanya, soal kategori TIU dan TKP paling membutuhkan argumentasi yang tepat.

Kalau ada yang menjamin soal dalam buku latihan itu keluar, itu bohong besar. Dari hasil pengasatan saya terhadap beberapa latihan soal CPNS tahun 2017 dan 2018 ini, soal-soal yang tersedia masih serupa dengan buku yang dulu-dulu juga. Artinya, soal-soal itu masih diambil dari soal yang digunakan tes tulis sebelum diberlakukan CAT. Yang aneh dari buku soal latihan itu misalnya, soal bahasa Indonesia yang diawali dengan cerita. Satu cerita itu untuk lima soal. Dalam sistem komputer, tidak mungkin satu cerita untuk lima soal sekaligus, apalagis sistemnya acak. Sebab itu, pandai-pandailah memilih buku latihan soal CAT.

Cukup sampai di sini dulu kata-kata pesona seputar bobot soal dan tips memilih buku latihan soal menjelang ujian CAT. Semoga kalian lulus CAT dengan nilai terbaik. []