Snorkeling di Pulau Petong, Mengapa Tidak? (1)

Pulau Petong ini berada di sisi selatan Batam. Lebih kurang perjalanan satu setengah jam dari titik keberangkatan kami di Kepri Mall hingga sampai di jembatan enam. Tentu saja, kita akan melewati jambatan satu Barelang yang telah menjadi ikon Batam.

Rasakan Sejuk Air Gunung Daik di Resun

Air terjun Resun, begitu nama yang dilebelkan untuk air terjun yang terletak di desa Resun itu. Airnya mengalir dari pengunungan di tanah Lingga. Air terjun Resun ialah satu di antara sekian banyak aliran air terjun dari gunung Daik.

Kampung Boyan di Dabo Singkep

Para perantau ini seringkali meninggalkan jejak berupa nama kampung, yakni Kampung Boyan. Nah, itulah yang menjadi pijakan, tradisi rantau warga Bawean memiliki jejak, baik berupa nama maupun tradisi. Di Dabo Singkep, terdapat juga sebuah kampung bernama Kampung Boyan.

Menikmati Keindahan Masjid Agung Natuna

Masjid ini memang megah. Bahkan termegah yang ada di Kepri. Sebab itu, masjid ini selalu terlihat sangat cantik dari berbagai sisinya. Anda bisa mencari berbagai foto menarik masjid ini di internet. Saya sungguh kagum.

Puasa dan Pembebasan Sosial

Puasa mempunyai konteks tanggungjawab pribadi dan juga tanggungjawab sosial. Karenanya, dalam berpuasa, disamping mewujudkan kesalehan vertikal kepada Allah, juga untuk mewujudkan kesalehan herisontal kepada sesama manusia dan mahluk Allah.

Minggu, 03 Juni 2018

Masih Ingatkah dengan Butir-butir Pancasila? Yuk Bangun Nasionalisme dengan Mengamalkannya


Pancasila sebagai dasar haruslah tertanam dan terpatri dalam setiap diri warga negara Indonesia. Jika ada yang mengatakan bahwa Pancasila mengalahkan agama sehingga warga yang percara pada Pancasila telah mengingkari agamanya, maka sesungguhnya Pancasila bukanlah agama yang bermaksud mengatur sistem keyakinan, sistem peribadatan, sistem norma, dan identitas keagamaan masyarakat. Pancasila merupakan konklusi bagi pemecah problematikan kemasyarakatan dan kebangsaan Indonesia yang menjemuk nan beragama.


Pancasila dan Nasionalime Indonesia yang harus tetap dipertahankan. Yuk mengamalkan butir-butir Pancasila dalam keseharian kita. Karena itu, nilai-nilai yang terkandung dalam Pancsila tidaklah bertendi pada satu nilai agama maupun ideologi tertentu, melainkan suatu bangunan ideologi kemajemukan dan ke-Indonesia-an saja yang dihimpun dari nilai-nilai universal setiap agama dan keyakinan yang berkembang di Indonesia.

Agar nilai-nilai Pancasila senantiasa terpatri dalam diri kita sebagai warga negara, maka sayogyanya kita mengetahui butir-butir Pancasila yang menjadi nilai-nilai nasionalisme. Nasionalisme Pancasila merupakan cara pandang cinta tanah air dengan tidak memandangkan negatif bangsa lain.

Butir-butir Pancasila sebelumnya hanya terdiri dari 36 butir saja, namun sejak adanya perubahan melalui Tap MPR No.1/MPR/2003, jumlah butir Pancasila menjadi 45 butir. Berikut butir-butir secara lengkap berdasarkan sila-silanya.

Sila pertama: Ketuhanan Yang Maha Esa

1. Bangsa Indonesia menyatakan kepercayaannya dan ketakwaannya terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
2. Manusia Indonesia percaya dan takwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab.
3. Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama antara pemeluk agama dengan penganut kepercayaan yang berbeda-beda terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
4. Membina kerukunan hidup di antara sesama umat beragama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
5. Agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa adalah masalah yang menyangkut hubungan pribadi manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa.
6. Mengembangkan sikap saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing.
7. Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa kepada orang lain.

Sila kedua: Kemanusiaan yang adil dan beradab

1. Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa.
2. Mengakui persamaan derajat, persamaan hak, dan kewajiban asasi setiap manusia, tanpa membeda-bedakan suku, keturunan, agama, kepercayaan, jenis kelamin, kedudukan sosial, warna kulit dan sebagainya.
3. Mengembangkan sikap saling mencintai sesama manusia.
4. Mengembangkan sikap saling tenggang rasa dan tepa selira.
5. Mengembangkan sikap tidak semena-mena terhadap orang lain.
6. Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.
7. Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan.
8. Berani membela kebenaran dan keadilan.
9. Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari seluruh umat manusia.
10. Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama dengan bangsa lain.

Sila ketiga: Persatuan Indonesia

1. Mampu menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara sebagai kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan golongan.
2. Sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan negara dan bangsa apabila diperlukan.
3. Mengembangkan rasa cinta kepada tanah air dan bangsa.
4. Mengembangkan rasa kebanggaan berkebangsaan dan bertanah air Indonesia.
5. Memelihara ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.
6. Mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar Bhinneka Tunggal Ika.
7. Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa.

Sila keempat: Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaran / perwakilan

1. Sebagai warga negara dan warga masyarakat, setiap manusia Indonesia mempunyai kedudukan, hak, dan kewajiban yang sama.
2. Tidak boleh memaksakan kehendak kepada orang lain.
3. Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan bersama.
4. Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi oleh semangat kekeluargaan.
5. Menghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusan yang dicapai sebagai hasil musyawarah.
6. Dengan iktikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan melaksanakan hasil keputusan musyawarah.
7. Di dalam musyawarah diutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan golongan.
8. Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani yang luhur.
9. Keputusan yang diambil harus dapat dipertanggungjawabkan secara moral kepada Tuhan Yang Maha Esa, menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia, nilai-nilai kebenaran dan keadilan mengutamakan persatuan dan kesatuan demi kepentingan bersama.
10. Memberikan kepercayaan kepada wakil-wakil yang dipercayai untuk melaksanakan pemusyawaratan.

Sila kelima: Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

1. Mengembangkan perbuatan yang luhur, yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan kegotongroyongan.
2. Mengembangkan sikap adil terhadap sesama.
3. Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.
4. Menghormati hak orang lain.
5. Suka memberi pertolongan kepada orang lain agar dapat berdiri sendiri.
6. Tidak menggunakan hak milik untuk usaha-usaha yang bersifat pemerasan terhadap orang lain.
7. Tidak menggunakan hak milik untuk hal-hal yang bersifat pemborosan dan gaya hidup mewah.
8. Tidak menggunakan hak milik untuk bertentangan dengan atau merugikan kepentingan umum.
9. Suka bekerja keras.
10. Suka menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat bagi kemajuan dan kesejahteraan bersama.
11. Suka melakukan kegiatan dalam rangka mewujudkan kemajuan yang merata dan berkeadilan sosial.

Sewaktu butir-butir Pancasila hanya 36, saya pun sempat mengafalnya. Kalau tak salah, waktu itu masih SD. Maklumlah, di zaman Orde Lama, hal yang berhubungan dengan naionalisme dan Pansila sangat penting sekali sehingga tidak ada seorang pun bisa menentang pemahaman Pancasila versi yang dikeluargkan oleh pemerintah. Terlepas dari polemik tentang pengamalan Pancasila pada era Orde Baru, setidaknya kita perlu juga mengingat kembali nilai-nilai kandungan Pancasila sebagaimana tertuangd alam butir-butirnya tersebut. []

Minggu, 06 Mei 2018

Ringkasan Materi Modul Akuntabilitas bagi Latsar CPNS


Setiap peserta Latihan Dasar (Latsar) CPNS wajib mengikuti ujian sebagai bahan evaluasi terhadap penyerapan materi yang telah diberikan selama berada di kelas. Materi yang paling penting yakni yang berhubungan dengan nilai-nilai dasar ASN, yakni Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Antikorupsi.
Nah, untuk memudahkan mempelajari kembali muatan materi yang disampaikan oleh widiaiswara dan modul akuntabilitas, berikut kami sarikan poin-poin penting di dalamnya. Silahkan nikmati saja.



AKUNTABILITAS adalah kewajiban pertanggungjawaban yang harus dicapai, sedangkan responsibilitas adalah kewajiban untuk bertanggungjawab.

Aspek-aspek akuntabilitas mencakup ; 1) Akuntabilitas berorientasi pada hasil, 2) Akuntabilitas membutuhkan adanya laporan, 3) Akuntabilitas membutuhkan konsekuensi, 4) Akuntabilitas memperbaiki kinerja.

Fungsi akuntabilitas ; 1) menyediakan kontrol demokratis, 2) mencegah korupsi & penyalahgunaan kekuasaan, 3) meningkatkan efisiensi dan efektifitas.

Akuntabilitas terdiri dari 2 macam; 1) Akuntabilitas vertikal : yaitu pertanggungjawaban atas pengelolaan dana kepada otoritas yg lebih tinggi, contohnya LPJ dinas ke pemda. 2) Akuntabilitas horizontal : laporan  pejabat pemerintah kepada publik.

Baca juga: Tips Beli Handphone (HP) di Pusat Perbelanjaan di Batam

Akuntabilitas memiliki 5 tingkatan :
1.       Akuntabilitas personal; nilai-nilai yang ada pada diri seseorang seperti kejujuran, integritas, moral dan etika.
2.       Akuntabilitas individu; hubungan antara individu dan lingkungan kerja/pns dengan instansi.
3.       Akuntabilitas kelompok; kerjasama kelompok
4.       Akuntabilitas organisasi; mengacu pada pelporan kinerja yang dicapai
5.       Akuntabilitas stakeholder; masyarakat umum & pengguna layanan yang memberikan masukan, saran, kritik terhadap kinerjanya.

Contoh mekanisme akuntabilitas; sistem penilaian kinerja, sistem akuntansi, akreditasi dan pengawasan

Mekanisme akuntabilitas mengandung 4 dimensi :
1.       Akuntabilitas kejujuran dan hukum; kepatuhan terhadap hukum& peraturan yg diterapkan
2.       Akuntabilitas proses; prosedur yg digunakan
3.       Akuntabilitas program; tercapainya program dan alternatifnya
4.       Akuntabilitas kebijakan; pertanggungjawaban atas kebijakan yg diambil

Alat akuntabilitas :
1.       Perencanaan strategis; Rencana jangka panjang/menengah dll
2.       Kontrak kinerja; kesepakatan antara pegawai dan atasan
3.       Laporan kinerja; laporan akuntabilitas kinerja pemerintah yg berisi perencanaan & perjanjian kerja tertentu

Prinsip lingkungan kerja yang akuntabel ; kepemimpinan, transparansi, integritas, tanggungjawab, keadilan, kepercayaan, keseimbangan, kejelasan dan konsistensi.

Langkah framework akuntabilitas di lingkungan pns; tentukan tanggungjawab dan tujuan, perencanaan, implementasi dan monitoring, laporan lengkap, dan evaluasi/masukan.

Baca juga: Gak Perlu Dukun, ini Tips dan Trik Mengerjakan Soal Ujian CAT untuk CPNS

UU transparansi dan keterbukaan publik ; UU No 14/2008, yaitu jaminan konstitusional agar praktik demokratisasi dan good governence bermakna bagi proses pengambilan kebijakan terkait kepentingan pblik.

UU No 14 tahun 2018 pasal 3 mencantumkan beberapa tujuan, yaitu; 1) menjamin hak warga untuk mengetahui rencan pembuatan kebijakan publik, 2) mendorong partisipasi masyarakat dlm proses pengambilan kebijakan, 3) meningkatkan peran masyarakat, 4) mewujudkan penyelenggaraan negara yg baik, 5) mengetahui alasa kebijakan publik, 6) mengembangkan ilmu pengetahuan, 7) meningkatkan pengelolaan dan pelayanan.

Prinsip-prinsip keterbukaan dan ketersediaan informasi ; 1) maximum access limited  exemption, 2) permintaan tdk perlu disertai alasan, 3) mekanisme yg sederhana, murah dan cepat, 4) info harus utuh dan benar, 5) info proaktif, 6) perlindungan pejabat beritikad baik.

Etika pelayanan publik adalah suatu panduan yg harus dipatuhi oleh penyelenggara pelayanan publik yang baik untuk publik.

Informasi data yg disimpan dan dilaporkan harus : 1) relevant, 2) reliable, 3) understendable, 4) comparable.

Konflik Kepentingan dalam Akuntabilitas
Ada 2 jenis konflik kepentingan yaitu : 1) konflik keuangan dan 2) non keuangan.

Cara mengidentifikasi konflik kepentingan :  1) tugas publik dan kepentingan pribadi, 2) potensialitas, 3) proporsionalitas, 4) presence on mind, 5) janji.

Konsekuensi konflik kepentingan : 1) berkurangnya kepercayaan, 2) memburuknya reputasi pribadi/lembaga, 3) tindakan indisipliner, 4) pemutusan hubungan kerja, 5) dapat dihukum baik perdana/perdata.

Praktek kecurangan dan perilaku korup terjadi karena ;  1) adanya peluang, 2) insentif atau tekanan untuk melakukan kecurangan, 3) rasionalisasi

Menjadi PNS yang Akuntabel
PNS yang akuntable adalah PNS yang mampu mengambil pilihan yg tepat ketika terjadi konflik kepentingan, tidak terlibat dlm politik praktis, melayani warga secara adil dan konsisten dlm menjalankan tugas dan fungsinya.

Baca juga: 
Ringkasan Materi Modul Etika Publik bagi Latsar CPNS Golongan III
Ringkasan Modul Nasionalisme Latsar CPNS Golongan III
Ringkasan Materi Whole of Government (WoG) dalam Program Latsar CPNS

ASN sebagai profesi berlandaskan pada prinsip2 berikut : 1) nilai dasar, 2) kode etik & kode prilaku, 3) komitmen, 4) integritas moral dan tanggungjawab pada pelayanan publik, 5) kompetensi, 6) kualifikasi akademik, 7) jaminan perlindungan hukum, 8) profesionalitas jabatan.

Amanah PNS ;  1) Bebas dari konflik kepentingan, 2) berlaku adil, 3) bersikap netral, 4) konsisten.

Pentingnya akuntabilitas ;  1) menyediakan kontrol demokratis, 2) mencegah korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan, 3) meningkatkan efisiensi dan aktifitas.

Undang-undang terkait akuntabilitas :


1.       Pasal 28 F UUD 1945
2.       UU No 14/2018 tentang keterbukaan informasi publik
3.       UU No 32/2009 tentang hak atas informasi lingkungan hidup
4.       UU No 8/1999  tentang perlindungan konsumen
5.       UU No 28/1999 tentang penyelenggaraan negara yg bersih dan bebas KKN
6.       UU No 36/1999 tentang telekomunikasi
7.       UU No 40/1999 tentang pers

Mudahan-mudahan rangkuman tersebut bisa cukup membantu bagi yang membutuhkannya. Dan tak lupa juga saya ucapkan terima kasih telah berkunjung ke blog ini. Semoga sukses ujian evaluasi Latsar CPNS-nya. []

Rabu, 02 Mei 2018

Pelatihan bagi CPNS, dari Prajab Menjadi Latsar CPNS


Lowongan menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) selalu mendapatkan minat yang tinggi dari masyarakat. Hal itu terbukti dengan banyak jumlah pendaftar setiap kali pembukaan lowongan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) dibuka pemerintah untuk berbagai formasi, baik di lingkungan pemerindah daerah, kementrian, lembaga, dan juga Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Peserta Latihan Dasar (Latsar) CPNS Golongan III Angkatan I 2018 di BDK Padang

Setelah dinyatakan lulus dan menjadi CPNS, maka harus mengikuti pelatihan yang digelar oleh kementerian masing-masing. Untuk menteri agama digelar di Balai Diklat Keagamaan (BDK) dan untuk pemda dan kementerian lainnya biasanya digelar di Balai Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM). Selama proses pelatihan ini dahulunya dikenal dengan Pendidikan Kilat (Diklat) Prajabatan atau lebih dikenal dengan istilah prajabatan saja.
Istilah Prajab telah berlangsung lama dengan materi pokok yang terakhir ialah berkaitan dengan ANEKA, yakni akronim dari Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Antikorupsi. Lima poin ini menjadi tema penting dalam diklat sebagai penguatan nilai-nilai dasar bagi PNS. Semua materi diklat ini telah distandarisasi oleh Lembaga Administrasi Negara (LAN). Jadi, seluruh kegiatan prajab mengacu pada ketentuan LAN ditambah dengan ketentuan yang dikeluarkan oleh masing-masing pengelola balai diklat.
Nah, seiring dengan perkembangan ada aturan terbaru dalam penguatan nilai-nilai dasar bagi CPNS. Maka istilahnya atau penamaan dari kegiatan itu pun mengalami perubahan, dari prajab ke Latsar atau Latihan dasar. Penamaan itu pun nantinya akan disesuaikan dengan golongan peserta yang ikutinya. Misal Latsar Golongan III Angkatan I, Latsar Golongan II angkatan II, dan lain sebagainya.
Aturan itu tidak hanya mengubah istilah Prajab menjadi Latsar saja, melainkan juga mengubah kandungan materi yang diajarkan selama kegiatan berlangsung. Jika sebelumnya penekanan materinya itu hanya pada ANEKA saja, namun pada kali ini peserta latsar mendapatkan tambahan baru, yakni wawasan kebangsaan dan bela negara, serta tambahan materi tentang Managemen ASN, Pelayanan Publik, dan Whole of Government.
Secara umum, ada tiga agenda penting dalam kegiatan Latsar CPNS. Pertama, sikap p rilkaku bela negara. Pada agenda ini, peserta Latsar CPNS dikenalkan perihal wawasan kebangsaan dan bela negara. Biasanya, materi ini disampaikan oleh TNI. Kedua, nilai-nilai dasar PNS. Kandungan materi yang kedua ini ialah akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Antikorupsi (ANEKA). Agenda ketiga, yaitu perihal Kedudukan dan peran PNS dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Materi dipelajari pada agenda ketiga ini tentang managemen ASN, pelayanan publik, dan Whole of Government.
Selain itu, dalam setiap prajab maupun latsar CPNS, semua peserta wajib membuat program aktualisasi. Namun yang membedakan antara program aktualisasi prajab dan latsar ialah pada sisi waktu dan lokasi pengerjaannya. Jika prajab hanya membuat program aplikasi di lokasi pelatihan, sedangkan latsar CPNS harus membuat lantas dilakukan di satuan kerja masing-masing. Artinya, peserta dikembalikan ke satkernya lalu menjalankan program akutalisasi yang telah dibuatkan. Pada masa ini disebut dengan agenda habituasi.
Dengan pola Latsar CPNS yang baru ini, maka jam pelajaran dan masa pelatihan menjadi lebih panjang. Sebab, untuk habituasi saja membutuhkan waktu sekitar 80-an hari, sedangkan selama mengikuti teori di dalam kelas dan diasramakan sekitar 30-an hari.  
Buat yang baru diterima menjadi CPNS dan akan memasuki masa Latsar CPNS, saran saya ialah tidak perlu bingung. Lebih jalani saja masa-masa di asrama selama sebulan lebih itu dengan santai dan mengeratkan hubungan dengan teman-teman lainnya. Hanya dengan itulah dirimu akan betah berada di asrama selama itu. []

Senin, 19 Maret 2018

Pembobolan Rekening dengan Registrasi Kartu GSM. Mengapa?

Saya agak heran dengan kemampuan berlebih pengguna gawai dan pemanfaat internet era digital ini. Ada banyak informasi di internet yang bisa digali, namun lebih percaya pada info yang disebarkan melalui pesan berantai pada aplikasi pesan singkat maupun media sosial lainnya. Info itu kemudian digulirkan ke teman dan grup-grup di tempat lain.

Ilustasi saja
Beberapa hari lalu, ada pesan bergambar masuk dalam grup WA yang saya ikuti. Gambar itu berisi dua informasi. Pertama adalah potongan foto bagian depan halaman koran Jawa Pos yang berisi berita dengan judul “Saldo Nasabah Hilang Misterius”. Lalu ada keterangan di bagian bawahnya, “Yang punya rekening di Bank BRI harap dicek saldonya terutama yang sudah registrasi kartu HP yang pakai KK dan NIK. Di beberapa wilayah Sumatera banyak nasabah yang kehilangan saldonya dari 5 jt, 20 jt, 40 juta. Bahkan ada yang saldonya tinggal 100 ribu. Tabungan tani juga ada yang kena 5 juta.”

Itulah pesan dalam pesan yang dapat hingga perlu menuliskan di sini. Ya, terkait dengan info pada gambar itu, ada dua informasi besar yang sedang berkembang, yakni ada keluhan nasabah BRI di Kediri yang kehilangan uang dalam rekeningnya dan perihal dampak registrasi kartu GSM prabayar yang bisa membuat informasi pribadi terbuka dan digunakan untuk pembobolan rekening.

Nah, diskusi perihal kartu prabayar itulah paling banyak mendapatkan perhatian warganet. Hal ini tak lain karena pemerintah telah mewajibkan registrasi ulang kartu itu. Ada berbagai alasan yang diberikan pemerintah, beberapa di antaranya untuk menghindari tindak kriminal karena penyalahgunaan kartu, rasio jumlah pengguna yang  sebanding, dan persaingan sehat di antara operator penyedia jasa telekomunikasi.

Sementara itu, tidak sedikit yang menolak kebijakan baru itu dengan berbagai argumentasi yang diajukan, antaranya merepotkan dan menyulitkan sebab adanya pembatasan dan seringnya terjadi kegagalan ketika registrasi; dan –ini yang paling ramai— rekaman data itu justru hanya akan membongkar data dari pengguna yang bisa dimanfaatkan pihak lain, apalagi rekaman data itu tidak di simpan di Indonesia, melainkan negeri asing.

Yang terakhir ini seakan mendapatkan kebenaran argumen dengan adanya kasus pembobolan rekening nasabah BRI yang bermula di Kediri sebagaimana diberitakan media-media nasional. Dengan sendirinya, berita perihal adanya kehilangan uang di rekening itu pun mendapatkan perhatian, meski kala itu masih dilakukan penyidikan dan penyelidikan oleh pihak BRI maupun aparat penegak hukum. Seakan ingin menunjukan fakta dari argumentasi dampak negatif dari registrasi kartu karena data bisa disalahgunakan oleh pihak lain, maka dengan demikian pesan berantai berita nasabah kehilangan dana tabungan itupun mendapatkan perhatian lebih. Wow....

Yang tidak kalah menariknya, konten berita dan keterangan dari penulisnya yang menjadi bagian lain dari berita itu seakan memiliki korelasi argumentatif rasional. Maka, betullah bahwa registrasi kartu prabayar itu hanya akan membuat kerugian saja.

Nah, celakanya, seringkali kita tidak memeriksa kembali kabar itu bila sejak dalam pikiran, kita telah bersepakat bahwa registrasi kartu prabayar itu justru bisa menimbulkan penyalahgunaan data pelanggan. Jadilan pesan itu dikirimkan ke grup-grup WA yang diikuti dan juga teman-teman yang terdaftar dalam kontaknya. Padahal, antar konten dan katerangan tambahan di luar koran itu sangatlah tidak nyambung. Hal serupa kerap terjadi pada info-info yang seringkali kebenaran faktual tidak sama dengan kebenaran interpretatifnya. Fakta apapun selalu menimbulkan bias untuk setiap interpretasi karena ia sangat bergantung dengan latarbelakang pengetahuan dari si penafsir.

Belakang diketahui bahwa hilangnya dana beberapa nasabah BRI itu adalah akibat tindak kejahatan yang dalam dunia kejahatan keuangan dan perbankan disebut dengan skimming, yakni kejahatan bidang perbankan dan keuangan yang dilakukan dengan cara merekam data seseorang dalam ATM lalu digandakan pada kartu ATM kosong lainnya. Pelaku skimming dari bobolnya dana nasabah BRI itu sudah ditangkap oleh kepolisian. Hingga tulisan ini dibuat, terdapat lima orang Warga Negara Asing yang melakukan tindak kriminal skiming itu dan saat ini masih dalam proses penyidikan. []

Kamis, 08 Februari 2018

Mengubah Paradigma Kampanye Konvensional

Tulisan ini sebanarnya dibuat ketika media sosial belum semarak karena ini tulisan ketika masih kuliah dulu. Dari pada dibuang, dan berkenaan dengan momentum pemilukada serentak 2018 serta menjelang pemilu 2019, maka saya terbitkan saja di blog ini.
Silahkan saja simak bila berkenan. Mudah-mudahan bermanfaat.

Ilustrasi Bendera Partai


Dalam setiap momentum pemilu, baik pemilu legislatif, pemilu presiden maupun pemilihan kepala daerah (pilkada) langsung ini, kampanye adalah bagian penting untuk menarik simpati masyarakat (pemilih). Maka wajar kalau para calon yang bertarung dalam pilkada saat ini berlomba-lomba untuk mendatangkan massa sebanyak-banyak.

Sayangnya, pelaksanaan kampanye masih belum dijadikan media untuk mengaktualisasikan visi dan misi seorang calon kepada konstituennya, terutama masyarakat pemilih. Para kontestan politik (baca: calon pilkada) masih menjadikan kampanye sebagai media untuk memamerkan kekuatan massa (show of force).

Hal ini bisa kita saksikan dalam beberapa kegiatan kampanye yang masih bersifat mobilize oriented. Misalnya, arak-arakan massa, konvoi di jalan-jalan, pawai keliling yang sifatnya tidak mendidik. Model kampanye seperti ini sangat rentan terjadinya konflik dan ketegangan di akar rumput, gangguan keamanan dan ancaman kecelakaan lalu lintas sangat besar. Lebih mengkawatirkan lagi ketika pelaksanaan kampanye banyak melibatkan anak-anak di dalamnya.

Pelibatan anak-anak dibawah umur dalam kampanye pilkada jelas mencerminkan gagalnya pendidikan politik (civic education) di tingkat greesroot. Para kandidat calon lebih senang dan bangga ketika saat berkampanye dipenuhi (dibanjiri) oleh ribuan massa yang datang, termasuk di dalamnya pelibatan anak-anak dibawah umur. Terlepas apakah massa yang datang itu karena faktor mobilisasi atau sengaja digerakkan atau memang karena kesadaran politik.

Mestinya para kandidat calon mampu memberikan pendidikan politik yang sehat kepada masyarakat bukan saling show of force. Sehingga kedepan kesadaran berpolitik masyarakat lebih dewasa dan rakyat tidak mudah untuk dimobilisasi dan dipolitisasi hanya untuk kepentingan politik sesaat.

Karena gagalnya pendidikan politik itu pula masyarakat kemudian mudah dimanipulasi, dimobilisasi dan diiming-imingi janji-janji (palsu) untuk menarik simpati masyarakat agar memenangkan dalam proses pemilihan. Kondisi seperti inilah yang selalu mewarnai proses kampanye dari waktu ke waktu.

Akibatnya, rakyat masih menjadi entitas yang terpisah dari pemimpinnya, rakyat belum menjadi bagian penting dalam proses regulasi politik di tingkat lokal. Rakyat dibutuhkan ketika ada hasrat politik (jabatan dan kekuasaan) yang ingin dicapai. Setelah hasrat politik itu tercapai rakyat sengaja ditinggalkan dan diletakkan dalam posisi politik yang marginal.

Jika para kandidat calon dalam pilkada masih menyuguhkan model-model kampanye yang bersifat primitif, tradisional, dan konvensional, kedepan rakyat tidak akan menjadi partisipan politik yang kritis, cerdas dan otonom dalam setiap momentum pemilu dan pilkada. Rakyat hanya sebagai proses legitimasi terhadap proses suksesi kepemimpinan yang sedang berlangsung.

Merubah Model Kampanye
Karena selama ini kampanye masih bersifat mobilize oriented, praktis dalam beberapa kegiatan kampanye yang telah dan akan dilaksanakan di hampir seluruh daerah yang akan melangsungkan pilkada tidak terjadi komunikasi yang kondusif, dialogis dan partisipatif antara pasangan calon dengan masyarakat pemilih.

Komunikasi antarkeduanya bersifat monolog dan searah. Rakyat sebagai pendengar dan kandidat pasangan calon sebagai pihak penceramah. Kampanye model seperti ini aspek pendidikan politik (civic education) bagi rakyat tidak ada. Sehingga setelah selesai pelaksanaan kampanye tidak ada aspek positif yang bisa dijadikan pegangan oleh rakyat untuk dijadikan kajian dan bahan diskursus tentang “sesuatu hal” untuk mengukur kapabilitas seorang calon ketika kelak terpilih dalam pilkada.

Yang tampak hanya luapan-luapan emosional sesaat seorang pendukung kepada calon yang didukung. Luapan-luapan emosional ini kadang mengarah kepada hal-hal yang sifatnya destruktif, misalnya, menjelek-jelekkan calon lain, merobek atribut dan poster calon lain dan sebagainya.

Sudah saatnya kita harus menemukan format baru dalam berkampanye. Kalau selama ini lebih mengandalkan kekuatan massa karena sifat kampanye adalah mobilize oriented maka model kampanye harus lebih dialogis dan partisipatif dengan model dialog. Misalnya melalui forum-forum ilmiah, diskusi publik dan seminar-seminar.

Dengan model kampanye yang bersifat dialog, antara rakyat pemilih dengan pasangan calon terjadi komunikasi yang sehat. Rakyat bisa mengetahui lebih jauh tentang visi, misi seorang calon, termasuk program kerja yang akan dijalankan. Rakyat juga bisa mengkritisi terhadap pasangan calon dan sebaliknya, pasangan calon tersebut bisa mengambil masukan dan saran langsung dari masyarakat.

Dengan demikian, akan terjadi kontrak sosial (social contract) antara rakyat dengan pasangan calon itu. Ketika rakyat tertarik dengan program kerja dan visi misi yang ditawarkan oleh pasangan calon rakyat tidak akan ragu lagi untuk memilihnya. Dengan kata lain, pilihan politik masyarakat dalam pilkada bukan didasarkan pertimbangan pragmatis dan opurtunis tetapi lebih didasarkan pada pertimbangan rasional (nurani).

Selain itu, model kampanye seperti ini, aspek pendidikan politik kepada masyarakat lebih terasa dibadingkan model kampanye yang hanya mengandalkan mobilisasi massa dalam jumlah banyak. Sebab, rakyat bukan menjadi objek yang pasif tetapi menjadi objek yang aktif.

Kalau kampanye dengan model dialogis seperti ini yang diutamakan oleh masing-masing kandidat pasangan calon, maka tidak akan ada keterlibatan anak-anak dibawah usia dalam kampanye. Massa yang terlibat dalam kampanye adalah mereka yang memiliki tingkat intelektualitas tinggi.


Minggu, 31 Desember 2017

Pergantian Tahun dan Beralih Pula Profesiku

Tunai sudah karir saya di dunia jurnalistik professional ini. Hari ini (31/12/2017) ialah hari terakhir bersama Tribun Batam dan esok (1/1/2018) akan beralih ke profesi lain.
Perpisahan dengan teman-teman di Tribun Batam

Sepanjang 2008-2017 ini tentu banyak kisah dan cerita selama menjalani tugas ini, baik ketika bersama teman-teman di Tribun Batam maupun dengan teman-teman jurnalis dari media lainnya. 


Dinamika itu telah memberikan wawasan pengetahuan dan pengalaman sekaligus menjadi bagian dari kepribadian. Ruh berita itu memang akan sangat bergantung dengan pribadi penulisnya. 

Maka, saya pun perlu mengucapkan terima kasih pada para pemangku managemen di Redaksi Tribun Batam beserta seluruh krunya, teman sejawat yang selama ini telah berbagi informasi dan berdikusi, dan juga untuk para nara sumber, serta lainnya.

“Kedekatan dengan nara sumber bukan berarti pertemanan,” itu kata bijak dan pesan Pak Jacob Utama yang terbingkai rapi di kantor. 

Dalam dunia jurnalistik, hubungan dengan narasumber itu seperti hukum simbiosis mutualisme bagi mahluk hidup. Sebab itu, saya berharap silaturahmi tidak terputus. 

Meski tak lagi sebagai jurnalis, mungkin akan tetap menulis di medium yang berbeda. Bisalah sesekali mampir ke www.pesonakata.com ini.


Terima kasih.

Selamat Tahun Baru 2018

Kamis, 28 Desember 2017

Kiat Promosi dan Cari Barang di Forum Jual Beli (FJB) Facebook

Jualan Pulsa di Facebook
Media sosial yang satu ini memang tak lagi hanya sekadar berbagi status dan komentar. Ada banyak terobosan yang dilakukan Facebook agar penggunanya tetap betah menggunakan aplikasi ini di tengah banyaknya aplikasi serupa yang lain.

Dua tahun terakhir, Facebook justru gencar mengupgrade fitur-fitur untuk forum jual beli. Awal mula, grup di Facebook berfungsi untuk menjadi sarana berkomunikasi bagi yang seminat, sekomunitas, sektertarikan, dan lain sebagainya. Sedangkan laman fanspagenya, untuk tempat, tokoh, merek, organisasi dan lain sebagainya. 




Seiring perjalanannya, tidak sedikit pula penggunanya memanfaatkan untuk sarana promosi dan jualan. Mungkin kamu masih ingat, sekitar empat tahun lalu atau lebih, ada beberapa teman di FB yang suka men-tag nama kita untuk postingan promosi dan jualannya, namun malah banyak yang tidak suka namanya ditag. Akibatnya, aksi bersih-bersih pertemanan yang tidak jelas pun dilakukan. 

Mengapa akun media sosial jadi sarana promosi dan jualan? Semua itu tak lain karena doktrin marketing yang diberikan oleh para motivator untuk memanfaatkan akun media sosial kita sebagai sarana promosi. Apalagi, fenomena jual beli online semakin tumbuh subur seiring perkembangan dunia teknologi infomasi.


Promosi Manjur di Grup Jual Beli Facebook

Nah, karena sekarang Facebook telah memberikan pilihan untuk membuat grup jual beli maka dan bahkan postingan kita pun bisa terindikasi sebagai postingan jual beli bila menempatkan meletakan kode mata uang suatu negara. Nah, hebatnya, Facebook akan otomatis menyarankan agar postingan semacam itu menggunakan postingan berformat jual beli. Menariknya lagi, setiap postingan jual beli yang kita sebarkan, selalu disarankan untuk disebar ke lebih banyak grup.

Inilah problemnya, karena banyaknya postingan jual beli di grup yang beranggotakan puluhan ribu akun, sebagai penjual, kita harus sering meng-up atau menuliskan komentar di kolom komentar agar postingan tidak cepat tenggelam oleh postingan terbaru dan terpopuler. 

Penampakan satu di antara grup jual beli di Facebook
Oleh karena itu, butuh strategi khusus agar postingan kita menarik bagi calon konsumen. Di sinilah peranan kata-kata akan sangat membantu untuk menyukseskan strategi marketing di grup-grup Facebook. Apalagi, tidak sedikit anggota grup yang mungkin menjual produk yang sama. 

Maka, saran saya ialah membuat keterangan pengantar yang baik agar orang tertarik dan bersedia komentar untuk barang dagangan Anda. Tips memilih kata dan kalimat yang baik. cukup banyak, namun semuanya mencakup hal-hal umum yang ingin diketahui calon pembeli. Dan saran saya, sebaiknya singkat dan padat serta dilengkapi foto maksimal tiga saja. 
Contoh untuk kalimat promo untuk jual beli rumah: 

Harga terjangkau, hanya Rp 160 juta.
Lingkungan asri dan lokasi strategis Batam Centre.
Tersedia tipe 36, 45, dan lainnya. 
Cocok untuk investasi ataupun dipakai sendiri. 
Banyak bonusnya. Kamu mau bonus apa? Silahkan komen saja langsung.


Contoh lain untuk promosi jualan pulsa dan kartu internet. Karena banyaknya merek dan varian paket internet, maka sebaiknya diketerangan disebutkan beberapa paket yang sedang promo atau paket terutama. Ini contoh kalimatnya:

Yuk langsung datang saja ke konter Agaya Cell
Harga murah dan tidak perlu cek toko sebelah lagi.
Simpati.......
Tri .......
XL .......
Paket lainnya juga tersedia. 
Silahkan saja komen paket yang kamu butuhkan atau datang langsung ke konter kami. 

Ingat, harga yang dipublis adalah harga termurah yang Anda sediakan. Kalau mahal, tentu tidak akan dilirik oleh anggota grup sebab tidak sedikit penjual lain yang juga akan memposting barang serupa.

Contoh kalimat seperti di atas adalah hasil  kesimpulan saya dari mengikuti puluhan grup jual beli di Facebook. Ingatlah, pilihan kata-kata yang tepat akan lebih memaksimalkan promosi. Konsep yang diterapkan adalah easy reading.

Baca juga: Rumus Membuat Judul Jualan Menarik di Facebook, Shopee, Tokopedia, Bukalapak, Lazada dan lainnya

Cari Barang dengan Cepat

Tak elok rasanya bila hanya berbagi tips untuk penjual saja. Saya pun pernah menjadi pembeli dari beberapa barang yang dijual di grup-grup jual beli Facebook. Karena banyaknya barang dagangan dan postingan lainnya di grup, tentu tidak mudah mencari produk yang kita ingimkan. Berikut beberapa triknya bagi Anda yang membuka Facebook dari ponsel.

Pertama, kamu bisa langsung pilih ikon barang yang dijual karena di sana hanya tertera barang yang diperjualbelikan saja. Sementara postingan lainnya tidak akan tampak.

Kedua, kamu bisa mecari melalui kolom pencarian yang ada di bagian atas di ponselmu. Namun kamu harus memilih pencarian dilakukan di grup, bukan pencarian umum. Hal ini bertujuan agar pencarian lebih tertarget. Sistem pencarian untuk grup di Facebook melalui ponsel memang tidak seperti ketika kita membuka Facebook dari laptop atau komputer. Mudah-mudahan nanti ada kolom pencarian tersendiri untuk Facebook versi ponsel.


Ketiga, gunakan kata kunci yang paling dipakai oleh penjual. Misalnya, ketika ingin cari rumah untuk kontrakan, maka bisa pilih kata "kontrak", "sewa", atau "sewa". Karena kata-kata itu biasanya yang digunakan oleh pemasang promosi. 

Itulah beberapa tips sederhana berdasarkan pengalaman saya yang bisa dibagikan. Ada banyak kegiatan jualan online yang pernah saya lakoni, mulai dari jualan tas impor Batam, sepatu, paket internet, bahkan juga jualan hasil kebun. Dan Alhamdulillah, berkat strategi pilihan kata-kata marketing yang saya pakai, hasilnya menggembirakan.

Beberapa hal lainnya, tentu akan diposting lain waktu. Semoga Anda senang membacanya. Tanya-tanya tips juga boleh di kolom komentar blog ini. 

Selamat beraktifitas dan semoga sehat selalu. Jangan lupa ibadah biar berkah.

Senin, 25 Desember 2017

Menulis dan Titik Kisar Perjalanan Hidupku

Ketika pengumuman itu disebar oleh teman-teman melalui grup di aplikasi WhatsApp, tentu saja membuatku penasaran. Itulah waktu yang ditunggu-tunggu. Pengumuman akhir dari seleksi penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS). Dag dig dug juga dibuatnya. Sebab, jaringan internet di gawai ku sedang kurang bersahabat.

Gaya bebas
Riuh di grup yang hanya beranggotakan sembilan warganet itu pun tak dapat dihindari. Sedangkan aku, yang sudah membuka laptop untuk mendapatkan informasi lebih lanjut, tak juga berhasil mengakses pengumuman itu. Beruntunglah, akhirnya ada juga yang membagikan hasilnya di grup . Selamat buat yang lulus.


Pendek kata, ada namaku tertera sebagai calon yang dinyatakan lulus itu. Itu tahapan akhir dari tiga rangkaian seleksi, dari seleksi tertulis hingga seleksi kemampuan bidang; wawancara dan micro teaching. Kulalui tahapan itu di tengah kesibukan kerja yang tidak lagi bisa mengambil cuti karena sudah kupakai pada keperluan-keperluan lain sebelumnya.

Ya, gembira dengan kabar kelulusan itu tentu saja bukan hanya diriku, tetapi juga istriku dan ibunda. Keduanya adalah yang paling memberikan spirit untuk ikut seleksi itu. Dan yang tidak kalah penting adalah sahabat, teman, kawan, dan karib yang memberikan motivasi dan pertimbangannya.

Seketika itu juga, istriku menjadi orang yang tersibuk. Ia yang berada di Probolinggo harus pontang-panting mendapatkan legalisir ijazahku karena waktu pengumpulan berkas begitu singkat. Pengumuman itu keluar Jumat, dan Rabu seluruh berkas harus sudah diserahkan.

Selama mengumpulkan berkas-berkas penting itu, aku begitu merasakan betapa pentingnya arsipasi dan dokumentasi dari beberapa kegiatan. Mungkin diriku masih termasuk orang setengah beruntung karena sebagian arsip pribadi masih kumiliki. Namun, karena sedari awal tak terbayang akan beralih profesi dari jurnalis ke bidang lainnya dan tak terbayang pula begitu banyaknya berkas yang dibutuhkan untuk menjadi CPNS, maka tentu saja masih ada yang tercecer.

Meminjam istilah Prof. Syafi’i Ma’arif, inilah titik kisar bagian perjalanan hidupku. Di usia yang mendekati batas akhir untuk ikut selesksi CPNS itu, tentu hal itu menjadi fregmen baru dalam sejarah. Setiap manusia memiliki titik kisar itu. Dan terserah mau di baginya menjadi berapa bagian dari tonggak penting dalam sejarah diri, saya yakin setiap manusia memilikinya.


Tonggak penting sejarah itu bukan sesuatu yang kebetulan dan serta merta. Di sana, ada sebuah proses, ikhtiar, daya upaya, yang mengarah pada terciptanya titik kisar itu. Misal, Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wasallam, melakukan hijrah ke Madinah setelah proses menyampaikan risalah kepada kaum di Mekah, lalu peristiwa itu dijadikan sebagai tonggak sejarah tahun hijriah. Contoh lain, kemerdekaan Indonesia bukankan serta merta didapat begitu saja, melainkan dengan iktiar keras (jihad) melawan penjajahan, lalu menjadi titik kisar penting dalam sejarah Indonesia.

Setidaknya, di pengujung 2017 dan pengumuman CPNS itu telah menjadi titik kisar perjalan hidupnya karena pengumuman itu akan mengubah beberapa hal yang telah menjadi bagian dari rutinas. Dari bidang profesi jurnalis ke bidang akademis. Dari Batam harus berhijrah ke Bintan atau Tanjungpinang.

Satu yang masih sama, aktifitas menulis. Kegiatan ini sudah lama kujalani dan bahkan pernah menjadi wakil dari Sekolah Dasar (SD) untuk lomba menulis cerita pendek kala kegiatan pekan olah raga dan seni (Porseni) kala itu walaupun sebagai pemain cadangan sebab ternyata hanya tidak terbagi kategori putra dan puteri, melainkan hanya satu perwakilan. Sedangkan saat sekolah menengah, kegiatan tulis menulis dilanjutkan dengan menyadur cerita ataupun menulis ulang untuk ditempelkan di majalan dinding. Produktifitas menulis itu tumbuh subur ketika di bangku kuliah.

Maka, sengaja kutinggalkan jejak melalui tulisan ini agar mudah bagiku untuk tetap mengenang dan mengingatnya. Ini bukan soal sok pamer dan sok hebat, tetapi sekadar mengingatkan titik kisar perjalan hidupku dan berbagi kata-kata yang mungkin bermanfaat. Sebab, menurut dugaanku, kegemaran inilah yang mengantarkannya ke titik kisar perjalan hidupku di awal 2018. []

Rabu, 01 November 2017

Hati-hati Memberikan Nomor KTP dan KK Saat Registrasi Kartu GSM Prabayar

Kabar tentang registrasi kartu GSM prabayar sungguh telah mengheborkan sejak awal pekan ini. Wajarlah, sebab selama ini kita sudah nyaman dengan kegampangan dalam memiliki kartu GSM karena proses registrasi ke 4444 yang telah diterapkan sebelumnya tidak berjalan dengan baik.

Deretan Kartu Perdana yang Tersedia di Kios F21 Batam 

Nah, sekarang, di hari kedua setelah masa pemberlakukan registrasi sesuai nomor Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan nomor Kartu Keluarga, kabar simpang siur mulai menyeruak melalui aplikasi perpesanan dan juga media sosial. Intinya, ada perlawanan dari untuk meregistrasikan kartu karena itu hanyalah “trik busuk”. Hal yang beginian, kalau dalam ilmu komunikasi disebut post factum, yakni menyampaikan bantahan terhadap fakta seakan-akan bantahan itu masuk akal. Ya udahlah. Itu kajian berat. 

Yang ingin saya sampaikan perihak kebijakan Kominfo untuk registrasi ulang kartu itu adalah suatu kebijakan pemerintah yang tidak bisa ditawar dan bukan hoaks. Saya sebagai penjual pulsa dan kartu perdana sudah mengalami tidak bisa registrasi sembarang lagi. Jelas sudah itu fakta yang saya alami.

Nah, sekarang, jika kamu sudah melakukan registrasi kartu GSM prabayar dan berhasil, janganlah mengupload screenshot keberhasilan itu memperlihatkan nomor identitas kita. Selain itu, jangan mau jika ada konter yang ingin memfoto KTP dan KK waktu pendaftaran. Mengapa? Ini dia alasannya.

Pertama. Saat ini pemerintah membatasi setiap satu nomor identitas didaftarkan. Nah, bagi para perusuh, pelaku kejahatan dan orang-orang yang tidak bertanggung jawab lainnya, nomor identitas itu bisa gunakan untuk mendaftarkan nomor kartu GSM prabayar lain tanpa sepengetahuan kita.


Kedua. Sekarang ini zaman sudah canggih dengan kehadiran teknologi telekomunikasi informatika. Akses data kita memang tidak terbuka untuk umum, namun ditangan orang-orang iseng, data itu bisa disalahgunakan. Artinya, bukan nomor itu bukan hanya soal nomor kartu GSM prabayar saja, malainkan terkait dengan hal-hal lain, seperti rekening perbankan.

Ketiga. Bisa jadi foto KTP dan KK digunakan untuk kegiatan lain yang juga bisa merugikan kita. Contoh, apabila KK foto, maka Nomor Indok Kependudukan (NIK) seluruh anggota keluarga akan terlihat dan hal itu juga bisa disalah gunakan. Misalnya lagi, digunakan untuk meminjam uang di perbankan, lembaga penjaminan, koperasi dan lain sebagainya.


Setidaknya tiga dampak negatif itu bisa kita antisipasi sedari awal agar jangan sampai nantinya data pribadi itu dimanfaatkan orang yang tak bertanggung jawab tapi justru kita yang rugi. 


Maka dari itu, sebaiknya, kita sendiri mendaftarkan kartu GSM prabayar kita atau menunggu dan menjaga saat orang konter melakukan pendaftaran. Tidak susah kok untuk daftar atau registrasi kartu prabayar. Berikut ini cara:

Untuk pelanggan lama semua operator (Telkomsel, XL Axiata, Indosat, Tri, dan Smartfren) pelanggan cukup mengikrimkan pesan SMS ke nomor 4444 dengan format: ULANG# (16 digit NIK)#(16 digit nomor KK). 


Bagi pelanggan baru Telkomsel, registrasi dilakukan dengan mengirim SMS ke nomor 4444 dengan format: REG#(16 digit NIK)#(16 digit nomor KK).

Pelanggan baru XL Axiata bisa melakukan registrasi dengan mengirim SMS ke nomor 4444 dengan format: DAFTAR#(16 digit NIK)#(16 digit nomor KK).

Terakhir, untuk pelanggan baru Indosat, Tri, dan Smartfren, format SMS yang dikirim ke 4444 untuk registrasi adalah: (16 digit NIK)#(16 digit nomor KK).

Inilah yang bisa saya bagikan untuk sementara ini. Selamat menikmati berkomunikasi dengan gawai Anda.[]