Sabtu, 02 Februari 2013

Long Leman, Terpanggil Menjaga Sejarah dan Budaya di Lingga



Besi tua itu sebelumnya teroggok di pinggir jalan. Sekilas, ia terkesan hanyalah sebagai besi tua yang tidak dipergunakan lagi dengan warna kecoklatan yang pekat. Nyaris hitam. Untungnya, ada tulisan yang menandakan bahwa benda itu ialah cagar budaya. Benda itulah yang berada di hadapan Long Leman. Besi itu telah dipindahkan oleh Disparbud Lingga beberapa waktu lalu untuk menjadi bagian koleksi museum.

Kakek Long Leman (60) sedang asyik mengetuk benda bulat itu. Ia tampak serius dengan palu di tangannya. Pelan dan perlahan, karat yang melekat disingkirkan agar tidak menjalar ke bagian lain dari besi itu. “Ini dulu dipakai untuk memadatkan jalan oleh Belanda waktu membuka jalan ke pelabuhan Beton,” ujarnya saat disambagi Tribun beberapa waktu lalu.

Benda itu, terangnya, adalah peninggalan bersejarah yang harus dirawat. Itu adalah bagian dari bukti sejarah atas kehadiran Belanda dalam upaya mengusai Lingga yang ketika itu dipimpin oleh sultan terakhir kerajaan Lingga Riau. Belanda menjadikan pelabuhan Buton sebagai lokasi untuk memantau arus keluar masuk penduduk, termasuk juga raja yang hendak dimakzulkannya.

Itu adalah satu diantara pekerjaan Long Leman. Ia termasuk satu diantara para pecinta benda-benda bersejarah, seni budaya, serta adat istiadat melayu. Bahkan, Long Leman rela menghibahkan tanahnya untuk pembangunan museum. Ia merasa bahwa benda-benda bersejarah harus dirawat dan dilestarikan agar anak cucu kelak bisa mengambil pelajaran.

“Dulu saya pelaut. Saya telah datang ke beberapa daerah. Saya melihat berbagai adat-istiadat mereka. Terus saya berpikir, daerah saya ini kaya dengan budaya. Setelah balik, saya tidak lagi mau menjadi pelaut. Saya memilih melestarikan budaya,” kisahnya sembari mengenang masa lalunya.

Sebelum upaya penyelamatan benda-benda bersejarah, Long Leman menekuni bidang budaya. Ia pun mempelajari beberapa peralatan musik. Tak heran, bila kini ia bersama dengan sanggar tari yang ia bina sering mendapatkan undangan ke berbagai daerah.

Setelah Lingga menjadi kabupaten, semangatnya terus berkobar. Apalagi, museum itu kini berada berdampingan dengan rumahnya. Sehari-hari ini, ia selalu bergulat dengan benda-benda bersejarah serta kebudayaan. “Tidak bosan. Museum ini penting. Inilah pengabdian saya. Saya tak bisa kasi apa-apa,” ujarnya.

Penggiling tanah itu, rencananya akan diletakkan di dekat museum bersama dengan beberapa koleksi lainnya. Dengan begitu, setiap warga yang datang bisa menikmati koleksi dan mengambil pelajaran.

Lazuardi, seorang teman Long Leman, mengatakan selalu berbagi informasi perihal informasi-informasi budaya dan sejarah. Bahkan, ketika berburu barang-barang untuk koleksi museum, mereka kerap bersama. Saat Long Leman masih mampu melakukan perjalanan jauh, mereka berdua tidak segan mendatangi pelosok-pelosok desa.

“Kita harus berusaha sekuat tenaga menjaga agar koleksi bersejarah tidak berpindah dari Lingga. Kami selalu mencari informasi sampai ke pelosok-pelosok desa,” ujarnya.

Semangat mencintai budaya dan sejarah dari Long Leman juga telah turun kepada seorang anaknya, Jumiran. Anaknya itu memiliki bakat di bidang musik dan saat ini telah bergabung dengan sanggar yang menjadi binaanya. “Ada satu anak yang bakatnya sama. Mudah-mudah cucu nanti juga ada yang bakat di bidang sejarah,” harapnya.

Selain menjaga dan merawat benda bersejarah, Long Leman juga adalah orang yang selalu mencuci benda-benda bertuah. Dalam tradisi adat melayu, benda bertuah seperti keris tidak bisa dicuci sembarang orang. “Itu agak lain sedikit. Orang boleh percaya atau tidak,” ucapnya. Tak heran bila ia kerap dicari beberapa orang, bahkan dari negeri seberang untuk mengambil pelajaran darinya. 

0 komentar:

http://www.resepkuekeringku.com/2014/11/resep-donat-empuk-ala-dunkin-donut.html http://www.resepkuekeringku.com/2015/03/resep-kue-cubit-coklat-enak-dan-sederhana.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/10/resep-donat-kentang-empuk-lembut-dan-enak.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/07/resep-es-krim-goreng-coklat-kriuk-mudah-dan-sederhana-dengan-saus-strawberry.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/06/resep-kue-es-krim-goreng-enak-dan-mudah.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/09/resep-bolu-karamel-panggang-sarang-semut-lembut.html

Posting Komentar