Snorkeling di Pulau Petong, Mengapa Tidak? (1)

Pulau Petong ini berada di sisi selatan Batam. Lebih kurang perjalanan satu setengah jam dari titik keberangkatan kami di Kepri Mall hingga sampai di jembatan enam. Tentu saja, kita akan melewati jambatan satu Barelang yang telah menjadi ikon Batam.

Rasakan Sejuk Air Gunung Daik di Resun

Air terjun Resun, begitu nama yang dilebelkan untuk air terjun yang terletak di desa Resun itu. Airnya mengalir dari pengunungan di tanah Lingga. Air terjun Resun ialah satu di antara sekian banyak aliran air terjun dari gunung Daik.

Kampung Boyan di Dabo Singkep

Para perantau ini seringkali meninggalkan jejak berupa nama kampung, yakni Kampung Boyan. Nah, itulah yang menjadi pijakan, tradisi rantau warga Bawean memiliki jejak, baik berupa nama maupun tradisi. Di Dabo Singkep, terdapat juga sebuah kampung bernama Kampung Boyan.

Menikmati Keindahan Masjid Agung Natuna

Masjid ini memang megah. Bahkan termegah yang ada di Kepri. Sebab itu, masjid ini selalu terlihat sangat cantik dari berbagai sisinya. Anda bisa mencari berbagai foto menarik masjid ini di internet. Saya sungguh kagum.

Puasa dan Pembebasan Sosial

Puasa mempunyai konteks tanggungjawab pribadi dan juga tanggungjawab sosial. Karenanya, dalam berpuasa, disamping mewujudkan kesalehan vertikal kepada Allah, juga untuk mewujudkan kesalehan herisontal kepada sesama manusia dan mahluk Allah.

Sabtu, 17 Desember 2022

IAIN, Kota Parepare, dan Magnet dari Habibie dan Ainun


Nama Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Parepare tampak gagah di gerbangnya. Sejak beralih status dari Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) menjadi IAIN, kampus ini terus berbenah. Pembangunan sarana dan prasana bertambah. Jumlah mahasiswa juga naik signifikah. Tentu hal ini sangat patut diacungi jempol.

Kedatangan saya dan dua teman sejawat lainnya, dari Bintan, Kepulauan Riau ke Parepare dalam rangka menghadiri Konferensi Internasional yang digelar perdana di kampus ini. Selain itu, kami juga hendak belajar untuk pengembangan kampus. IAIN Parepare patut dicontoh, sebab transformasinya ke IAIN pada 2018 lalu sudah mampu melesat cepat. Kerja keras civitas akademik telah berbuahkan hasil. Tetapi menurut pak Rektor, tantangan demi tantangan juga selalu ada.


Di tengah perkembangan kota Parepare yang begitu pesat, ada banyak peluang dan tantagan bagi IAIN sendiri. Bagi saya, ada sesuatu yang menarik bagi IAIN, yakni kota Parepare dan Habibie. Kita semua tahu bahwa Bachrudin Jusuf Habibie adalah tokoh nasional yang berasal dari Parepare. Nama besar beliau itu, menjadi magnet bagi Parepare saat ini.

Ketika hendak memasuki kota Parepare, pengunjung akan disuguhkan kata sambutan besar bertuliskan, “Parepare: Kota Cinta Habibie dan Ainun.” Kota ini dibranding dengan nama besar Presiden Ketiga Indonesia, BJ Habibie. Dan hal itu cukup sukses mendongkrak kunjungan wisata ke sana.

Di tengah kota, tepatnya di salah satu sudut alun-alunnya, dibangun patung Habibie dan Ainun. Patung itu berfungsi sebagai monumen untuk mengenang dan mengingatkan siapa saja bahwa dari kota inilah Habibie berasal. Di sisi lain, bahkan juga ada rumah sakit daerah yang menggunakan nama kedua. Untuk mengenal Habibie lebih dekat, tersedia pula museumnya.

Tentu saja, Parepare ini tumbuh dan bergeliat dengan semangat nama Habibie. Saya tidak mengulas perihal destinasi di kota ini karena memang tidak banyak waktu untuk menyempatkan diri mengelilingi kota yang berjarak tempuh tiga jam-an dari kota Makassar. Namun saya merasakan bahwa kota ini akan terus bergeliat, apalagi jalur kereta api Makassa-Parepare juga sudah selesai dan akan segera dibuka.

Bagaimanapun Habibie menjadi berkah juga bagi IAIN. Hal ini menjadi peluang untuk terus mengenalkan IAIN Parepare agar menjadi pilihan setiap calon mahasiswa baru. Sayapun cukup yakin bahwa kampus ini, dalam tiga tahun mendatang, akan menjadi menjadi kampus yang sangat diperhitungkan di Sulawesi Setalan. Tidak menutup kemungkinan, kota Parepare akan menjelma menjadi kota pelajarnya Sulawesi Selatan.[]

Senin, 05 Desember 2022

Televisi Digital dan Piala dunia 2022


Per tanggal 2 Desember 2022 wilayah regional satu kepulauan riau mendapat kado spesial dalam bidang penyiaran titik hal itu bertepatan dengan penutupan televisi analog seksi yang dilakukan oleh pemerintah untuk wilayah kepulauan riau per tanggal itu masyarakat yang biasa menonton televisi menggunakan saluran analog tiba-tiba mati total. ada yang panik, termasuk seisi rumahku. dan bahkan ada yang bertengkar dengan keluarganya gara-gara televisi yang biasa mereka tonton tiba-tiba tanpa tayangan alias hanya keluar  bintik-bintik hitam putih. Tentu saja itu membuat mereka panik, apalagi bagi pecinta tonton sepak bola. Maklumlah, sudah beberapa hari lalu piala Dunia mulai di Qatar sana, tetapi di wilayah tempat tinggal kami, daya tangkap sinyal televisi belum bagus. Masih banyak semutnya.

Saya sudah tahu perihal penghentian siaran analog (analog switch off) pada tanggal itu kabar yang beredar media dan juga seorang yang menjadi komisioner di Komisi Penyiaran Indonesia Kepulauan Riau (KPI Kepri). Kami pernah sama-sama mensosialisasikan tentang pengalihan sistem Penyiaran analog ke digital ini dalam beberapa momen. Jadilah wilayah satu Kepri yang meliputi Batam, Karimun, Tanjungpinang dan Bintan tak dapat lagi siaran analog.

Saya termasuk orang yang senang dengan kabar itu dengan harapan dapat siaran yang televisi yang lebih baik lagi. Untuk menyambut peralihan ini, saya sudah mempersiapkan Set Top Box (STB) sebagai alat bantu untuk mendapatkan siaran televisi bagi yang pesawat televisinya belum smartTV. Pesawat televisi yang sudah LED pun belum tentu sudah smartTV, apalagi yang masih tabung. Maka wajib hukumnya memiliki STB beserta antena UHF-nya untuk yang ingin mendapatkan siaran televisi gratis ini. Saya sendiri sudah memiliki STB ini sejak 2020-an seiring dengan rencana pemerintah menutup siaran analog itu. Dan alasan lain saya membeli STB itu karena dia negeri jiran kita, Singapore dan Malaysia, telah mematikan siaran analog dan menerapkan sistem digital. Tapi sayang, bagi kami yang di daerah Toapaya Kabupaten Bintan ini, siaran dari negeri tetangga belum dapat maksimal. Barulah awal 2022, siaran dari Singapura dapat dinikmati. Sekarang ada banyak sekali merek STB yang diperjualbelikan. Harganya pun sudah mulai mahal. Dulu saya beli hanya Rp145 ribuan, sekarang susan Rp275 ribuan.

Maka, per 2 Desember itu, saya mulai melakukan pencarian ulang siaran di STB. Wah, ternyata hasilnya cukup menyenangkan karena jumlah kanal siaran bertambah. Dahulu, selain siaran dari Singapura, yang berhasil tertangkap oleh STB kami adalah siaran digital melalui MUX TVRI dan MNC Grup. Dan kini bertambah dari EMTEK grup. Menariknya, grup yang terakhir ini adalah pemenang lisensi untuk siaran piala Dunia di Indonesia, yakni melalui SCTV dan Indosiar.

Berkaitan dengan Piala Dunia 2022 ini, maka peralihan siaran analog ke digital adalah momentum yang pas buat pemerintah mensosialisasikan peralihan siaran analog ke Digital. Tapi saya berharap agar siaran dari negeri tetangga yang menjadi bonus untuk kami di Kepulauan Riau jangan sampai dihilang. Hehe

Minggu, 04 Desember 2022

Kriteria dan Syarat penerima bantuan STB (Set Top Box)

Tampilan siaran TV Digitalisasi di daerah Kecamatan, Kab. Bintan di musim piala Dunia. 


Set Top Box atau yang disingkat STB ini lagi banyak dicari masyarakat seiring dengan kebijakan pemerintah mematikan siaran televisi analog. STB ini adalah alat penangkap sinyal UHF yang kemudian dikonversi menjadi siaran televisi digital. Untuk televisi yang sudah berjenis smart TV, tidak perlu lagi pakai alat ini. 

Nah, saat ini pemerintah telah membagikan  STB itu secara gratis. Berikut kriteria dan syarat penerimanya. 


Kriteria penerima bantuan STB


1. Terdaftar sebagai Rumah Tangga miskin Calon Penerima Bantuan STB 


2.Memiliki pesawat televisi analog dan menikmati siaran televisi terrestrial


3. Lokasi rumah berada pada cakupan wilayah layanan siaran televisi digital terrestrial

Beragam merk untuk peawaran 
STB di Pasar online


Persyaratan penerima bantuan STB


1.Ruta miskin bersedia menerima bantuan STB.


2.Satu Ruta miskin hanya menerima satu bantuan STB


===

Jika ingin mendapatkan Set Top Box (STB) gratis, bisa menghubungi nomor telepon 159 atau chat bot WhatsApp di nomor wa.me/+628118202208


Informasi seputar STB juga dapat diakses melalui: https://cekbantuanstb.kominfo.go.id/ 


Dengan Cara:

a. Membuka website https://cekbantuanstb.kominfo.go.id/


b. Memasukkan NIK dan kode captcha pada kolom yang tersedia,


c. Klik “Pencarian"


===


Informasi seputar ASO & STB juga dapat diakses melalui

situs:

1. https://siarandigital.kominfo.go.id/

2. https://linktr.ee/migrasitvdigital

Kamis, 01 Desember 2022

Catatan Wisuda ke-7: Dua Bulan yang Penuh Drama



Pengalaman menuju prosesi Wisuda angkatan ke-7 STAIN Sultan Abdurrahman Kepri tahun ini agak berbeda dengan tahun sebelumnya untuk diriku pribadi. Bukan karena saat ini diriku berstatus sebagai sekretaris Senat STAIN Kepri yang dapat jatah duduk di barisan depan bagian tengah bersama ketua senat sehingga peluang masuk dalam setiap jepretan camera. Itu hanyalah “riya” belaka. Ada kisah menarik nan seru.

Jikalau tidak salah ingat, ada 15 orang mahasiswa bimbinganku yang turut serta menjadi wisudawan/wisudawati. Itu yang formal alias resmi terdaftar. Tapi yang nonformalnya, lebih dari itu. Mereka itu adalah penyabar. Sudah jadi rahasia umum di kalangan mahasiswa bahwa proses bimbingan skripsi denganku agak ribet dan dengan waktu yang singkat. Itu yang sering dikeluhkan mahasiswa, yang baru berani mereka utarakan setelah selesai proses ujian skripsi.

Saya meminta komitmen mereka untuk menyelesaikan skripsi sesuai dengan waktu yang mereka sanggupi. Ada yang sebulan setengah. Ada yang dua bulan. Ada juga dua bulan setengah. Inilah yang membuat waktu mahasiswa itu terasa pendek. Ada yang dari Prodi Hukum Keluarga Islam (HKI). Ada yang dari Prodi Hukum Ekonomi Syariah (HES). Dan juga dari prodi Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir (IAT). Untuk yang terakhir ini, tentu temanya yang agak sesuai dengan kemampuanku pula.

Mereka awalnya mengaku belum siap dengan komitmen waktu itu. Tapi ada juga yang cukup pede dengan waktu sebulan. Nyaris setiap pekan ada saja mahasiswa yang bimbingan sejak akhir Mei 2022 lalu. Di tengah perjalanan, mereka saya “teror”. Ini betul-betul teror yang membuat mereka tidak nyaman jika hanya bersantai. Teror itu saya lakukan melalui Chat di WhatsApps dan pesan melalui temannya.  Teror pesan WhatsApp itu tidak terlalu efektif karena terkadang mereka sering sengaja tidak baca pesan yang saya sampaikan.


 

Foto bersama anggota Senat STAIN Sultan Abdurrahman Kepri
sebelum prosesi wisuda angkatan ke-7 tahun 2022


Ada teror yang paling efektif, yakni menitip pesan kepada temannya yang bimbingan lebih awal. Ini adalah trik saya. Saya meminta kepada yang baru selesai bimbingan untuk datang lagi bersama dengan mahasiswa bimbingan saya yang lain, yang sudah lama tak muncul alias menghilang. Pesan yang saya sampaikan ialah bimbingan yang akan datang harus datang bersama dengan temannya itu. Jika tidak datang bersama, maka saya tidak melayani.  Dan teror ini paling efektif ketika hanya tinggal tanda tangan saja. Saya baru menandatangani persetujuan atau ACC itu setelah ia berhasil menyokong teman yang lain.

Belakang saya mengetahui dari beberapa mahasiswa lain tentang pola yang saya praktik itu. Tentu saja, mereka baru berani cerita setelah mendaftar untuk ujian skripsi. Bahkan, ada lebih leluasa bercerita blak-blakan setelah ujian skripsi. Mungkin karena merasa tidak punya beban lagi. Mereka merasa dongkol , kesel, sakit hati dan mau marah.

 

Seru-seruan bersama yang lagi berbahagia setelah wisuda


“Awalnya kami sempat kesel pak,” kata seorang dari mereka. Ia membandingkan dengan teman-temannya yang lain, yang tidak seribet bimbingan dengan saya, dan draf skripsinya tidak terlalu banyak perbaikan. “Paling salah tulis, suruh tambah materi lagi,” ujar dia, yang namanya tidak elok disebutkan di sini.

Sebenarnya, tidak semua mahasiswa bimbingan saya itu saya buat sulit. Saya juga melihat kemampuan mereka. Apabila saya nilai mereka mampu, maka saya pun akan membimbing dengan lebih seksama lagi, lebih dalam, dan lebih mendapatkan perhatian. Tidak saya pukul rata. Saya juga tahu batas kemampuan mahasiswa. Tetapi yang paling pokok dan paling penting dalam skripsi ialah “Sistematika Penelitian Ilmiah”. Syarat ilmiah itu adalah mampu berpikir sistematis. Dalam tulisan ilmiah sering disebut “logika ilmiah”.  Maka, bagi mahasiswa yang belum mampu, setidaknya logika ilmiah dalam skripsinya itu terpenuhi. Itu saja.

Terlepas dari proses mereka yang seperti itu, tak ada sedikitpun niat dalam diri ini untuk mempersusah dan mempersulit. Itu semua dilakukan agar bisa focus mengerjakan skripsi dan juga bisa selesai cepat. Di Skripsi ini penuh dengan godaan; rasa malas, ingin bekerja dulu, tunggu waktu mepet, dan lain sebagainya. Nah, hal itu yang sering membuat skripsi jadi terbengkalai dan akhirnya tidak bisa lulus tepat waktu. Sebab itu, setiap mahasiswa yang bimbingan dengan saya, harus punya komitmen menyelesaikan dalam waktu maksimal dua bulan saja. Menurut saya, dua bulan adalah waktu yang ideal untuk mengerjakan skripsi.

Jika ada yang menyebutkan, “Skripsi orang syariah itu sudah,” “Skripsi tarbiah itu harus ke lapangan, tidak bisa cepat,” “Skripsi di Ekonomi harus begini dan begitu,” dan seterusnya, maka pernyataan demikian itu kurang tepat. Sebab semua itu sudah dipelajari selama proses belajar enam semester. Kalau merasa sulit dan susah, berarti prosese perkuliahnya tidak dijalankan dengan baik.

Ya, kini semua itu sudah berlalu. Kalian semua sudah menjadi sarjana dan sudah dikukuhkan pada prosesi wisuda angkatan ke-7 ini. Semoga saja ilmunya bermanfaat dan saya doakan semoga cepat mendapatkan pekerjaan sesuai yang diminati. Jika memungkinkan, lanjutkanlah ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Siapa tau kelak justru kita bisa menjadi teman sejawat di kampus yang telah mengantarkanmu menjadi sarjana ini. []