Jumat, 25 November 2016

Seni Budaya Lokal dalam Multikulturalisme


Multikulturalisme menjadi salah satu ciri khas bangsa Indonesia. Multikulturalisme itu bisa dilihat dari banyaknya ragam budaya lokal yang ada. Keragaman itulah yang menjadikan suatu identitas bangsa, bahwa ia memiliki banyak potensi seni dan budaya yang dapat dijadikan salah satu warisan peradaban manusia di bumi nusantara. Keragaman seni budaya itu dapat ditoleril menjadi suatu kebanggaan tersendiri. Setiap provinsi minimal membunyai seni dan budaya masing-masing yang menunjukkan identitas provinsi tersebut.
Namun, warisan seni dan budaya akan segera hilang musnah ditelan zaman bila tidak dilestarikan. Moderenisasi menjadi alasan untuk meninggalkan sebuah warisan yang mampu memberikan sumbangsih besar terhadap bumi pertiwi ini. Sebagian besar dari penduduk Indonesia hanya menjadi penikmat sejati (user). Untung, masih ada yang menikmati, bagaimana kalau tidak?
Sebenarnya, bila ada keinginan untuk mengembangkan seni dan budaya lokal ini, niscaya akan menjadi sesuatu yang unik dan dapat menjadi aset bangsa. Dalam artian, masyarakat Indonesia tidak hanya sekedar menjadi penikmati tetapi juga mempelajarinya kemudian melestarikannya.
Banyak sekali potensi seni dan budaya nasional yang mampu meraih prestasi internasional, hanya saja fasilatas untuk mengembangkan potensi tersebut sangat minim. Disamping itu juga minat pemuda untuk mengembangkan warisan budaya semakin sedikit. Generasi tua selalu menjadi tumpuan untuk mengembang-kannya, lantas siapa yang akan mewarisi budaya ini?
Wayang misalnya. Banyak para pemerhati luar (asing) menaruh perhatian pada seni yang satu ini. Karena keunikannya dan memang sulit untuk melakukannya, wayang tidak dapat dipelajari oleh setiap orang, jangankan orang luar daerah, masyarakat Jawa sebagai pemilik seni budaya ini saja belum tentu bisa, apalagi masyarakat luar Jawa yang note bene bukan pewaris budaya. Akan tetapi, karena keunikannya itu wayang telah berhasil memikat perhatian dunia internasional melalui dalang Ki Manteb Soedarsono. Ia di undang ke Prancis untuk mendalang di sana yang selanjutnya menerima anugrah penghargaan sebagai salah satu budaya yang diakui dunia Internasional.
Ini menunjukkan bahwa seni dan budaya Indonesia, telah mampu memberikan sumbangsih besar di dunia internasional. Oleh karena itu, peluang-peluang internasional seperti ini tidak hanya menjadi milik satu generasi saja, tetapi juga menjadi peluang bagi masyarakat dunia. Indentitas budaya yang menasional seharusnya terus dilestarikan dan deikembangkan oleh generasi-generasi penerusnya. Sehingga budaya lokal yang sudah diakui oleh kalangan internasional tidak kehilangan indentitasnya yang sudah mendunia.
Tidak hanya seni budaya lokal yang kita miliki. Secara historis, bangsa Indonesia sebelum kedatangan bangsa-bangsa dari Eropa menjadi tempat persinggahan dan lahan pasar bagi para pedagang dari Timur Tengan dan daratan Asia. Dan tak terelakkan, proses transformasi kebudayaan pun terjadi di sini. Seperti kita lihat sekarang ini, banyak budaya yang ternyat merupakan gabungan dua budaya, misalkan masjid Kudus yang mempuyai arsitektur budaya masyarakat Hindu kala itu dan Timur Tengah. Salah satu warisan budaya yang mampu menarik perhatian.
Selain itu, candi Borobudur merupakan salah satu dari tujuah keajaiban dunia dan hal ini tidk bisa kita elakkan dari warisan budaya kita. Dismping bangunan yang super besar, ada relief yang dapat memberikan suatu jawaban atas hipotesa para peneliti untuk mengetahui sebuah kehidupan disaat candi di bangun. Akankah kita mengingkari bahwa kita memilik sebuah potensi internasional yang tanpa kita sadari.
Banyak usaha yang dilakukan untuk mengangkat nama Indonesai di dunia internasional melalui seni dan budaya. Dan sumbangsih merekapun telah mampu memberikan nama besar bagi Indonesia. Muammar misalnya, seorang qori’ (pembaca Al-Qur’an) pernah meraih peringkat Intenasional karena kemampuannya dalam melantunkan ayat-ayat Al-Qur`an. Untuk pentas Qari` bertaraf internasional ini selalu dimiliki oleh bangsa Indonesia dari setiap perlombaan internasional.
Dalam seni lukis misalnya, tercatat Raden Saleh, Affandi, Amri Yahya dan masih banyak lagi sebagai maestro dalam bidang seni. Karya-karya mereka selalu dilirik oleh pemerhati seni dunia. Diakui atau tidak, kualitas seni budaya kita telah mampu meyedot perhatian dunia internasional. Dan masih banyak contoh-contoh lain.
Sebagai generasi muda tentu kita bangga dengan apa yang telah mereka torehkan bagi bangsa Indonesia, namun akan lebih bangga lagi bila kita sebagai generasi mudah mampu berkarya dan diakui oleh kalangan internasional. Oleh sebab itu, prestasi internasional ini terus kita pertahankan untuk tetap memberikan citra positif akan kesenian dan kebudayaan kita. Harapan kita kedepan haruis ada lembaga swadaya masyarakat yang memberikan perhatian penuh terhadap keberagaman budaya yang dimiliki bangsa Indonesia.
Untuk terus mengembangkan dan melestarikan nudaya lokal itu menurut penulis ada beberapa hal yang harus segera diperhatikan. Pertama, memberi tempat untuk pengembangan. Tanpa mendapat suatu perhatian kusus sebuah seni dan budaya akan mendapat perhatian, karena tanpa sokongan dari seluruh elemen tidak mungkin akan tercapai suatu pelestarian. Kedua, memupukkan nilai-nilai budaya lokal maupun nasional. Hal ini sebagai cinta akan kebudayaan sendiri. Dan ketiga, mengembangkannya. Agar tidak monoton dan ketingglan dari seni dan budaya modern perlu ada pengembangan lebih lanjut, dalam artian tidak merusak nilai-nilai seni dan budaya leluhur.
Hal tersebut tidak akan pernah terealisir tanpa kepedulian kita bersama, bahkan hanya menjadi angan-angan yang tak kunjung tercapai. Dan akan terjadi suatu fregmentasi historis pewarisan budaya. Karenanya, mempertahankan budaya sandiri merupakan suatu keharusan dan menerima budaya luar selama sesuai dengan budaya kita bukanlah suatu larangan..

Dengan demikian seni budaya lokal maupun nasional akan terus tetap menjadi minat untuk diperhatikan dan dipelajari, sehingga nilai-nilai astetika yang terkandung didalamnya senantiasa dapat dinikmati oleh generasi seterusnya. Dan bukan mustahil dengan kekesenia dan kebudayaan tersebut indonesia semakin mampu meraih peluang prestasi internasional.


Ini adalah tulisan lama, sekitar 2004 silam.

0 komentar:

http://www.resepkuekeringku.com/2014/11/resep-donat-empuk-ala-dunkin-donut.html http://www.resepkuekeringku.com/2015/03/resep-kue-cubit-coklat-enak-dan-sederhana.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/10/resep-donat-kentang-empuk-lembut-dan-enak.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/07/resep-es-krim-goreng-coklat-kriuk-mudah-dan-sederhana-dengan-saus-strawberry.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/06/resep-kue-es-krim-goreng-enak-dan-mudah.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/09/resep-bolu-karamel-panggang-sarang-semut-lembut.html

Posting Komentar