Whole of Government (WoG)
dapat dipahami sebagai “suatu model pendekatan integratif fungsional satu atap”
yang digunakan untuk mengatasi wicked problems yang sulit dipecahkan dan
diatasi karena berbagai karakteristik atau keadaan yang melekat antara lain:
tidak jelas sebabnya, multi dimensi, menyangkut perubahan perilaku.
Terdapat beberapa cara
pendekatan WoG yang dapat dilakukan, baik dari sisi penataan institusi formal
maupun informal. Cara-cara ini pernah dipraktekkan oleh beberapa negara,
termasuk Indonesia dalam level-level tertentu. Cara-cara tersebut adalah;
a. Penguatan koordinasi antar lembaga
b. Membentuk lembaga koordinasi khusus
c. Membangun gugus tugas
d. Koalisi sosial
Praktek WoG dalam pelayanan
publik dilakukan dengan menyatukan seluruh sektor yang terkait dengan pelayanan
publik. Jenis pelayanan publik yang dikenal dapat didekati oleh pendekatan WoG
di antaranya adalah;
a) Pelayanan yang bersifat administratif;
b) Pelayanan
jasa; dan
c) Pelayanan barang.
Praktek
WoG dalam pelayanan publik dilakukan dengan menyatukan seluruh sektor yang
terkait dengan pelayanan publik berdasarkan nilai-nilai dasar;
a) Koordinasi;
b) Integrasi;
c) Sinkronisasi; dan
d) Simplifikasi.
Dari
gambaran di atas, maka dapat diketahui bahwa ada banyak hal yang perlu menjadi
tolok ukura dalam bekerja sebagai ASN, baik itu terkait dengan kedudukannya
maupun nilai-nilai dasar yang terkandung.
Nilai-nilai dasar tersebut haruslah
terpatri dalam diri setiap ASN agar bisa menjadi abdi negara yang baik. Dalam
hal ini, program aktualisasi yang digelar selama masa habituasi itu juga
haruslah mengandung dan bisa diukur berdasarkan nilai-nilai dasar tersebut
sehingga diharapkan nantinya akan menjadi suatu kebiasaan yang baik bagi setiap
ASN.[]
0 komentar:
Posting Komentar