Per tanggal 2 Desember 2022 wilayah regional satu kepulauan riau mendapat kado spesial dalam bidang penyiaran titik hal itu bertepatan dengan penutupan televisi analog seksi yang dilakukan oleh pemerintah untuk wilayah kepulauan riau per tanggal itu masyarakat yang biasa menonton televisi menggunakan saluran analog tiba-tiba mati total. ada yang panik, termasuk seisi rumahku. dan bahkan ada yang bertengkar dengan keluarganya gara-gara televisi yang biasa mereka tonton tiba-tiba tanpa tayangan alias hanya keluar bintik-bintik hitam putih. Tentu saja itu membuat mereka panik, apalagi bagi pecinta tonton sepak bola. Maklumlah, sudah beberapa hari lalu piala Dunia mulai di Qatar sana, tetapi di wilayah tempat tinggal kami, daya tangkap sinyal televisi belum bagus. Masih banyak semutnya.
Saya sudah tahu perihal penghentian siaran analog (analog
switch off) pada tanggal itu kabar yang beredar media dan juga seorang yang
menjadi komisioner di Komisi Penyiaran Indonesia Kepulauan Riau (KPI Kepri).
Kami pernah sama-sama mensosialisasikan tentang pengalihan sistem Penyiaran
analog ke digital ini dalam beberapa momen. Jadilah wilayah satu Kepri yang
meliputi Batam, Karimun, Tanjungpinang dan Bintan tak dapat lagi siaran analog.
Saya termasuk orang yang senang dengan kabar itu dengan
harapan dapat siaran yang televisi yang lebih baik lagi. Untuk menyambut
peralihan ini, saya sudah mempersiapkan Set Top Box (STB) sebagai alat bantu
untuk mendapatkan siaran televisi bagi yang pesawat televisinya belum smartTV.
Pesawat televisi yang sudah LED pun belum tentu sudah smartTV, apalagi yang
masih tabung. Maka wajib hukumnya memiliki STB beserta antena UHF-nya untuk
yang ingin mendapatkan siaran televisi gratis ini. Saya sendiri sudah memiliki
STB ini sejak 2020-an seiring dengan rencana pemerintah menutup siaran analog
itu. Dan alasan lain saya membeli STB itu karena dia negeri jiran kita,
Singapore dan Malaysia, telah mematikan siaran analog dan menerapkan sistem
digital. Tapi sayang, bagi kami yang di daerah Toapaya Kabupaten Bintan ini,
siaran dari negeri tetangga belum dapat maksimal. Barulah awal 2022, siaran
dari Singapura dapat dinikmati. Sekarang ada banyak sekali merek STB yang
diperjualbelikan. Harganya pun sudah mulai mahal. Dulu saya beli hanya Rp145
ribuan, sekarang susan Rp275 ribuan.
Maka, per 2 Desember itu, saya mulai melakukan pencarian
ulang siaran di STB. Wah, ternyata hasilnya cukup menyenangkan karena jumlah
kanal siaran bertambah. Dahulu, selain siaran dari Singapura, yang berhasil
tertangkap oleh STB kami adalah siaran digital melalui MUX TVRI dan MNC Grup.
Dan kini bertambah dari EMTEK grup. Menariknya, grup yang terakhir ini adalah
pemenang lisensi untuk siaran piala Dunia di Indonesia, yakni melalui SCTV dan
Indosiar.
Berkaitan dengan Piala Dunia 2022 ini, maka peralihan siaran
analog ke digital adalah momentum yang pas buat pemerintah mensosialisasikan
peralihan siaran analog ke Digital. Tapi saya berharap agar siaran dari negeri
tetangga yang menjadi bonus untuk kami di Kepulauan Riau jangan
sampai dihilang. Hehe