Minggu, 29 Juli 2018
Menulis Skripsi atau Tesis Jadi Gampang dengan Google Cendekia
Yang pertama kali disuruh oleh dosen saat mengajukan judul
itu ialah mencari yang belum pernah diteliti oleh orang. Wow... karen yaa.
Itulah memang tujuan penelitian ilmiah, yakni membahas hal yang belum pernah
dibahas oleh orang lain.
Nah sekarang, yang menjadi pertanyaan, apakah penelitian
kita itu memang sesuatu yang baru? Kalau hanya lokasi penelitiannya yang
berbeda, berarti tema besarnya kan masih sama. Itu tidak baru. Kalau temanya
belum pernah ada yang meneliti, itulah yang betul-betul baru. Kembali pada
pertanyaan di atas, sebenarnya tidak ada yang betul-betul baru dalam penelitian
ilmiah. Kebaruan itu justru dihasilkan dari penelitian. Sebab itulah pentingnya
karya ilmiah.
Kalau kamu tidak percaya, masukkan saja judul penelitianmu
pada google cendekia. Ini urlnya scholar.google.co.id. klik saja itu, nanti
tuliskan judulmu pada kolom pencirian. Jeng jeng....
Berapa banyak judul penelitian orang lain yang sama dengan
judulmu? Pasti banyak sekali. Itu tandanya bahwa judul skripsimu itu juga
pernah diteliti oleh orang. Nah, unsur yang beda sedikit itulah sebagi alasan
untuk penelitian atau menulis skripsi.
Dari sekian banyak judul penelitian itu, maka manfaatkan lah
sebagai referensimu. Lho.... kok bisa. Ya bisa lah, justru itulah yang bagus.
Penelitian itu semestinya juga menampilkan hasil penelitian terbaru. Jadi,
judul yang mirip dengan yang kamu temukan di Google Cendekia itu kamu jadikan
juga telaah pustaka dan juga nanti sebagai referensi. Ingat lho ya.... sebagai
referensi, bukan di-copy lalu di-paste di file kerjamu. Kalau itu yg kamu
lakukan, itu bisa disebut plagiat. Bacalah referensi itu, kutip atau rujuklah
referensi yang tersedia di sana.
Terus bagaimana buat footnote atau daftar pustaka dari Google
Cendekia? Sebaiknya baca lagi pedoman penulisan skripsi dari kampusmu karena
setiap kampus punya standar yang berbeda.
Ya, ternyata harus dowload file PDF-nya, dan sebagian malah
ada yang tak bisa dibuka dan download?! Begitulah kira-kira keluhan yang sering
muncul. Gini aja lah, kan yang mirip banyak, carilah file yang lain lagi.
Jangan menyerah.
Bonus Referensi dari
Google Book
Satu lagi, karena anak zaman now sudah jarang buka buku
cetak, maka inilah tips dan triknya merujuk buku di internet. Buka lah Google
Book. Cari saja di laman embah Google dengan kata kunci Google book, pasti
keluar deh. Langsung saja kamu klik.
Setelah kamu masuk ke lamannya, kamu carilah tema yang kamu
inginkan. Biasanya, di Google Cendekia juga akan keluar referensi dari Google
Book. Biasanya juga, tulisannya warna hitam saja dan tak bisa di klik. Nah,
caranya, coba saja kamu copi judul itu, lalu paste-kan di pencarian google
book.
Nah, jika beruntung, kamu akan mendapatkan buku-buku
referensi dengan status bebas akses. Dan jika belum beruntung, mungkin kamu
akan mendapatkan yang bisa diakses terbatas atau bahkan tidak ada file bukunya
di sana—selain judulnya doang.
Kira-kira itu dululah ya... kalau masih belum mau cari tips
dan kiat untuk skripsi, tesis dan karya ilmiah lainnya, silahkan saja buka klik
link di bawah ini.
Senin, 09 Juli 2018
Menyelesaikan Skripsi itu Gampang Setelah Baca Tips ini
Setelah menemukan judul dan membuat proposal, tentu kita
akan menulis pada bab-bab selanjutnya. Ya, kita tahu menulis itu tidak gampang.
Dan kendala yang paling utama ialah tak pernah merealisasikan ide. Faktornya
ada banyak,
- · yang paling dominan adalah malas dan menyerah,
- · tidak bisa membagi waktu untuk skripsi,
- · Menunda-menunda menemui dosen pembimbing
Silahkan identifikasikan dirimu berada pada posisi yang
mana.
Nah, sebelum jauh membahas tentang skripsi, saya akan
bertanya lagi, apakah skripsi itu penting untuk Anda?
Jika tidak penting, abaikan saja skripsi itu. Lantas jangan
pernah lagi meletakkan impian yang membutuhkan titel sarjana, seperti daftar
CPNS, naik pangkat/golongan, apalagi punya jabatan bagus.
Jika penting, maka yang perlu dilakukan adalah segera buka
kembali file skripsimu.
Buka saja dulu. Tak perlu pusing-pusing tuk menulis ataupun
mengedit. Baca sajalah bagian demi bagian yang telah dituangkan dalam file itu.
Baca dan baca lagi dan jangan bosan.
Setelah itu, temuilah dosen pembimbing skripsimu dengan
membawa bagian yang sudah dicetak (diprin) lalu minta koreksi dan masukannya.
Setelah itu, jangan tinggalkan lagi skripsi mu karena alasan-alasan. Segera
buka file skripsi, dan lakukan perlahan masukan demi masukan dari dosen
pembimbing.
Ehem.... mengapa kok harus begitu? Terkadang, kebingungan
dalam menulis skripsi itu karena tidak tau arahnya mau ke mana, dan dosen
pembimbing tentu akan mengarahkan kita sesuai dengan apa yang kita paparkan.
Misalnya, ketika ditanya oleh dosen, jangan malu apalagi takut untuk
menyampaikan pemahaman awal tentang arah skripmu. Sebab, dari keterangan itulah
dosenmu akan paham apa yang akan kamu tulisakan.
Oke, sekali lagi jangan pernah meninggalkan file skripsi
lebih lama. Maksimal dua hari sudah harus kamu buka kembali file itu dan
melakukan perbaikan atas masukan dan saran dari dosen.
Selesai sudah kiat menemui dosen pembimbing untuk menambah
semangat menyelesaikan skripsi. Lho... katanya menulis skripsi itu gampang? Ya,
sabarlah dulu. Masih ada poin lainnya yang mesti dibaca. Kalau baca tulisan ini
secara lengkap saja sudah malas, itu menggambarkan bagaimana kamu sebenarnya
malas baca referensi tuk skripsimu. Hehehehe betul tak?
Okelah, dari pada banyak betul ceramahnya, kita langsung
masuk ke poin selanjutnya, yakni mengatasi malas membaca referensi. Ingatlah,
pengetahuan itu hasil dari membaca, mendengar, dan melihat. Nah, khusus untuk skripsi, lebih dominan
membacanya karena perlu rujukan supaya menjadi karya ilmiah. Kalau tak ada
rujukan, maka tidak masuk kategori ilmiah.
Membaca lalu
Menuliskannya
Yang paling gampang sekarang itu membaca melalui gawai atau
smartphone. Ups.... ingat ya, “jangan sampai yang smart itu hanya handphone mu
saja”. Hehehe jangan tersinggung yaa kan mau jadi sarjana.
Ketika lagi membaca berbagai informasi di internet, rasanya
kita ingin mengambil semuanya untuk dipasang di skripsi kita. Ya, pertama biar
skripsinya cepat selesai, kedua biar skripsinya tebal, ketiga males nak ngetik
ulang. Malas itu sudah penyakit kita se
mua, betul tak?
Oke, kamu kan sudah membuat rencana pembahasan skripsi.
Jadikanlah itu acuan untuk mencari referensi. Lalu ambillah bagian yang paling
sesuai. Pilihkan per paragraf, jangan main ambil semua karena nanti bisa gak
nyambung dengan skripsi kita. Karena itu, ambil saja sari pati atau inti
pembahasan dari referensi yang kita temukan di internet itu.
Baca juga: Asyiknya Menulis Resensi Buku
Baca juga: Asyiknya Menulis Resensi Buku
Nah, gampang kan menulis skripsi itu. Terus bagaimana kalau
bacanya buku? Itu labih bagus lagi. Ambil saja inti dari buku itu, dan tuliskan
di kertas dulu bila baca buku di perpus atau saat berkunjung ke kos teman.
Jangan langsung ketik di laptopmu, nanti ide yang ada hilang.
Setlah mengumpulkan informasi, dari internet maupun dari
buku, maka coba tuangkan lagi ke file skripsimu. Dan masukkan apa yang kita
dapatkan itu pada bagian-bagian yang sesuai. Ups... jangan lupa pasang
rujukannya ya.
Sip, kalau sudah begitu, dijamin skripsimu bakalan cepat
selesai.
Kalau tak selesai juga, silahkan baca tulisa lainnya di sini.
Kalau tak selesai juga, silahkan baca tulisa lainnya di sini.