Gemercik air terdengar begitu jelas usai memarkirkan sepeda
motor di dekat musola. Air itu jatuh begitu deras mengalir tanpa kenal musim.
Air terjun Resun, begitu nama yang dilebelkan untuk air terjun yang terletak di
desa Resun itu. Airnya mengalir dari pengunungan di tanah Lingga. Air terjun
Resun ialah satu di antara sekian banyak aliran air terjun dari gunung Daik.
Semakin dekat melangkah, semakin keras pula desiran airnya
terdengar. Dari tempat parkir itu, sudah terlihat tingkatan demi tingkatan dari
air tejun nan indah menawan ini. Tidak cukup rasanya jika hanya melihat
keindahan air yang mengalir di antara bebatuan besar itu tanpa merasakan dingin
air pegunungan Daik.
Setiap kali wisatawan yang datang ke Daik, hampir semua
menyempatkan datang ke air terjun ini. Lokasinya yang mudah dijangkau memungkin
siapa saja bisa datang. Apalagi, pemerintah telah membangun jalan beraspal
menuju lokasi itu. Wajar, bila setiap
akhir pekan atau masa libur sekolah, air terjun Resun selalu menjadi lokasi
rekreasi dan piknik.
“Kalau musim hujan, bunyinya lebih keras lagi,” kata seorang
warga Daik yang sedang berkunjung ke sana beberapa waktu lalu. Musim liburan sekolah
lalu pun dimanfaatkan beberapa warga untuk membawa keluarga ke air terjun ini.
Mereka tampak begitu menikmati airnya yang dingin walau sekedar mencuci muka
saja.
Menurut keterangan warga Daik, Fadli, air terjun Resun ini
memiliki sekitar tujuh tingkatan ke atas. Ketinggian air terjun itu pun berbeda-beda
untuk setiap tingkatannya. Dan yang paling mudah dijangkau ialah yang terbawah.
Di bagian ini, warga biasanya menghabiskan waktu kunjungan dengan mandi.
“Seger. Kalau saya mandi, saya selalu ke tempat air jatuh.
Jatuhnya enak dibadan. Kayak diterapi. Tapi kalau pas musim hujan, airnya
terlalu deras, jadi agak sakit,” tuturnya yang sudah beberapa kali mengunjungi
air terjun ini.
Untuk memanjakan setiap pengunjung, pemerintah telah
membangun beberapa gazebo. Di gazebo, biasanya warga menempatkan barang-barang
bawaan. Lalu, mereka pun akan menikmati air terjun atau sekedar berfoto. Tidak
ada bunyi-bunyian selain dari desiran air, celotehan burung, dan nyanyian
serangga hutan.
0 komentar:
Posting Komentar