nampang dulu ah... |
Pulau
Petong ini berada di sisi selatan Batam. Lebih kurang perjalanan satu setengah
jam dari titik keberangkatan kami di Kepri Mall hingga sampai di jembatan enam.
Tentu saja, kita akan melewati jambatan satu Barelang yang telah menjadi ikon
Batam. Sepanjang perjalanan, ada beragam pemandangan yang tersaji, mulai dari
perkebunan, alas, hingga bukit yang terlihat gersang. Nikmati saja perjalanan itu
ketika tim dari Reefs Adventure mulai membawamu menuju lokasi.
Tepat
di bawah jambatan enam itu, sebuah pompong akan mengantarkan kita menuju pulau
Petong. Di pompong dengan lebar lambung dua meter itu, kita akan menuju ke
lokasi. Ait.... ini bukan perjalanan sebentar. Butuh waktu sekitar 45 menit
untuk sampai di pulau kecil yang dikelola oleh Reefs Adventure. Dari pengalaman
saya selama perjalanan, saya mencoba untuk rileks dan menikmati perjalanan itu.
Kadang berselonjor, kadang tiduran, dan bahkan sempat tertidur sebentar sebelum
hempasan ombak mengagetkanku. Intinya sih, saya sudah biasa naik pompong.
Mencoba menaklukan si ..... lupa pula nama elang ini. |
Pulau kecil itu sudah terlihat setelah lepas dari pelabuhan di jambatan enam sekira 30 menit. Tapi, penglihatan di hamparan lautan itu bisa “menipu”. Itu masih jauh. Sekitar 20 menit lagi. Kalau kamu pernah naik kapal, ya kira-kira begitulah rasanya saat kita ingin bersegara turun di pelabuhan.
Oh
iya, pulau yang hendak di tuju bukan lah pulau Petong. Ia ada disebalik pulau
petong. Pulau kecil saja. Hanya ada segundukan tanah. Di tepiannya, ada
pelantar memanjang. Di sanalah titik kumpul sebelum berbagai aktivitas bawah
dimulai. Di sana pula nantinya pemandu akan memberikan arah. Jangan tanya lagi
tentang kegembiraan rombongan bila sudah sampai di sana. Mengapa? Dari atas
rumah restoran panggung itu, ada pemandangan bawah yang tidak seberapa tapi
menggoda.
Tim
Reefs Adventure tanpa sudah paham betul dengan kelakuan setiap tamunya. Mereka
akan terlena dengan pemandangan sekitar, lalu tanya ini dan itu, serta
macam-macam lah. Nampaknya tim Reefs Adventure sengata tidak terlalu lama untuk
meladeni pertanyaan setiap tamu agar kesempatan untuk menikmati pemandangan
bawah lain bisa segera di mulai, yakni dimulai dengan arahan dan petunjuk.
Nah,
bagi kamu yang belum atau tidak bisa berenang, kamu mesti menyimak seksama
penjelasan dari pemandu. Kalaulah saya tidak salah, nama pemandu menyelam itu
Bagas. Hal ihwal untuk keselamatan menyelam dijelaskan hingga semua peserta
memahaminya. Ingat lho.... ini penting. Kalaupun pernah snorkling di daerah
lain, tapi di daerah ini tentu memiliki tantangan tersendiri. Itulah pentingnya
kita memahami arahan dari pemandu. Lain laut lain tantangan coy...
Tentang
petunjuk dan arahan pemandu Reefs itu, simak sajalah videonya yaa... tak kan
pula nak saya tulis satu persatu. Heheheh...
Di
sana telah tersedia berbagai peralatan snorkling. Tetapi sebelum memilih alat
yang sesuai, setiap orang perlu mengganti pakaian dulu. Pakaiannya tidak
disediakan Reefs. Ingat, ini snorkling alias selam permukaan. Jadi, cukup kaian
kaos dan celana kolor saja. Setiap peserta disediakan loker untuk ganti baju
dengan satu kunci. Loker perempuan dibedakan dengan loker pria. Mengapa? Tak
usah ditanya lagi.... hehehe
Ada
dua tempat yang akan dituju di sana. Dua-duanya mempunyai tangtangan sendiri
untuk snorkling. Apalagi, arus di sisi barat pulau Petong itu terbilang kuat.
Ups.... kita jangan bahas spotnya dulu deh. Itu terlalu menarik kalau langsung
diceritakan di bagian ini. Kita langjutkan saja tentang persiapan dulu, tentang
bagaimana bernorkling.
Usai
cuap-cuap bang Bagas, langsung saja perserta diajak untu njebur di sisi lain
dari pelantar itu. Airnya hanya setinggi pinggang saja. Ya sekitar satu meter
lah. Di sinilah kita akan menguji kemampuan setelah berbagai arah yang
disampaikan olah bang Bagas tadi. Saatnya teori dipraktikan. Hem... di momen
ini, saya masih sibuk memvideokan aksi teman-teman. Begitu siap untuk turun,
kacamata dan selang kurang pas pula. Akhinya pilah pilih lagi yang sesuai. Dan
akhirnya, momen ini saya lewatkan. (Dalam hati, ah... saya punya modal sudah
bisa beranang. Apalagi dulu sewaktu masih di Bawean, saya sudah kejebur di
tepian laut biru saat mancing. Itu peristiwa di usia kelas empat SD coy.)
Traing
selesai. Semua personel tamu undangan yang terdiri 18 orang itu, dari kalangan
jurnalis, blogger, vlog, dan para petinggi dari Honda sudah basah kuyup.
Saatnya untuk uji praktik yang lebih menantang, yang lebih menggoda, dan yang
lebih mengasyikan. Apalagi, ada iming-iming foto dalam air dari tim Reefs
Adventure.
Wow...
foto dalam air. (Saya sih seumur-umur belum pernah punya koleksi foto yang
begitu. Inilah kesempatan langka bagi saya). Kami pun bergegas kembali menaiki
speedboat menuju dua spot yang sebelumnya telah disebutkan oleh Bagas. Spot
pertama yang kami tuju itu memiliki kedalaman dari dua meter.
Pemanasan sebelum ke spot yang sesungguhnya. |
Dua
meter yang menipu.
Sungguh
tega nahkoda speedboat ini. Biarlah saya sampaikan keluhannya dulu. Speedboat
kami tumpungi sudah berhenti di tengah. Ternyata, di tempat pemberhentian itu,
kedalamannya lebih dari dua meter. Saya bisa pastikan itu karena karang saja
tidak nampak dari permukaan air. Wal hasil, setelah jangkar di lepas,
teman-teman satu rombongan dengan saya, masih enggan untuk langsung turun. Saya
yang penasaran, langsung saja pergi ke tangga di anjungan. Bluer... basah.
Ah,
betullah. Air itu dalam. Lebih dari dua meter. Ternyata, lokasi spot karang
yang bagus dengan ikan-ikan kecil itu ada sekitar lima sampai tujuh meter ke
tepi lagi. Yang akan melihatnya, haruslah memulai petualangannya dari tepian.
Ingat... teknik yang tadi telah disampaikan oleh bang Bagas, sudah saatnya
diterapkan dengan baik. Itu adalah teknik terbaik. Kalau tidak, sebentar saja
kita akan lelah mengitarinya.
Setelah
berputar-putar di sekitaran, lelah pun menghampiri. Saatnya untuk istirahat.
Tapi di mana? Ini bukan di kedalaman hanya dua meter? Ini lebih dari itu,
ternyata empat meter. Maka, Bagas pun memberikan instruksi agar istirahat di
atas karang. Dia juga mengingatkan agar tidak menginjak karang hidup. Itulah
pijakan untuk istirahat. Ambil nafas. Rehatkan kaki dan tangan dari melawan
arus yang cukup kuat.
Ops...
pasti lagi-bertanya-tanya, bagaimana pemandangan di bawah lautnya. Sebentar
dulu lah, nanti ditulisan selanjutnya ya. Tulisan ini masih bersambung kok.
Tenang saja. Nikmati kuota internetmu dulu. Kalau habis paket, pesan saja di
Kios F21 Batam.
0 komentar:
Posting Komentar