Mereka yang pernah nonton film
tentang perjuangan ikan kecil bernama Nemo tentu tak asing jenis ikannya. Nama itu diambil dari
nama tokoh dalam film berjudul Nemo. Alhasil, ikan dengan dominasi warga jingga
itu memang cukup populer saat ini. Ia hidup di antara terumbu karang di tepian
laut. Sebab itu, di setiap spot snorkling sering terdapat ikan ini. Ia termasuk
ikan jinak karena tidak akan merasa terganggu oleh manusia yang berusaha
mendekatinya. Kecuali kita hendak menyentuh.
Begitu jugalah pengalaman snorkling di Pulau Petong,
pulau yang berada di bagian selatan Batam. Pemandangan bawah laut di sini tidak
kalah dengan Pulau Abang karena memang pulau ini masih dalam satu gugusan. Termasuk
juga dengan Pulau Benan yang sudah masuk dalam wilayah Kabupaten Lingga. Cerita
tentang perjalanan menuju ke Pulau Petong, bisa disimak pada tulisan sebelumnya
(Snorkling ke Pulau Petong, Mengapa Tidak?).
Sebagaimana yang telah saya janjikan pada tulisan
pertama, pada tulisan ini akan saya coba ceritakan pengalaman menikmati
pemandangan bawah laut di dua spot snorkling yang dikelola oleh Reefs
Advanture. Yang membedakan dua spot itu ialah kedalaman airnya. Spot pertama
yang kami kunjungi berjarak 10 menit dari tempat pengelola.
Cuaca mendung kala
itu sempat membuat saya waswas. Bukan apa, di daerah kepulauan, cuaca tidak
bisa ditebak. Saya sudah pernah perjalanan laut dengan kapal pompong yang
bertemu dengan badai di sekitara pulau Bulan saat ikut Satpol Air Polresta Barelang
meninjau kapal karam. Itulah yang terbayang di pikiran kala hendak menuju spot
snorkling. Dan alhamdulillah, perjalanan lancar. Cuaca masih bersabahat.
Ketika sampai di titik tujuan, beberapa teman
masih terlihat ragu untuk turun. Bagaimana tidak? Pemandangan bawah laut yang
awalnya disebut hanya dua meter itu, ternyata tidak tampak apa-apa. Itu
artinya, kedalamannya lebih dari dua meter. Hayya... Tetapi saya, yang sudah
penasaran, mencoba menjadi orang yang pertama berbasah-basahan.
Alhamdulillah, masih bisa ngapung di air. Ini pengalaman pertama snorkling.
Dulu sewaktu kecil, mandi-mandi biasa saja di laut, di pantai Rojhing, yang
tidak berjauhan dari Dermaga di Pulau Bawean.
Satu persatu di antara teman-teman jurnalis dan
blogger mulai ikut turun. Eh... ternyata, ada juga teman yang takut air. Ups...
takut kedalaman air tepatnya. Tapi tak apa, tim dari Reefs Adventure adalah
orang yang berpengalaman. Mereka telah menyiapkan kano untuk membantu setiap
peserta yang “takut” ataupun kelelahan saat menikmati pemandangan bawah laut.
Entah di radius berapa saya mengitari sport
itu. Pemandangan indah seperti foto-foto bawah laut yang bertebaran internet
pun mulai tanpak. Beberapa jenis karang memperlihatkan keindahannya ditemani
ikan-ikan kecil dan ukuran tanggung di sekitarnya. Mereka tidak merasa takut
dengan kehadiran kami, karena mereka berada dua sampai empat meter di bawah
permukaan laut. Sedangkan kami, hanya mengapung dan melihat mereka sedikit di
bawah permukaan air.
Tips selama snorkling, sering-seringlah melihat posisi
teman lainnya. Jangan terlalu jauh. Sebab, keindahan bawah laut itu membuat
kita terbuai dan sering tak sadar sudah lebih 10 meter jarak dari teman-teman
yang lain.
Kalau mungkin Anda membayangkan karang itu
berwarna-warni seperti foto-foto bawah di Bunaken ataupun Raja Ampat, di sini
tidak seramai itu. Karangnya memang belum sebangus di sana. Tetapi, yang saya
salutkan dari tim Reefs Adventure, mereka selalu berupaya mengingatkan agar
tidak merusak karang, baik karena terinjak maupun memegang karang hidup itu. Itu semua telah mengobati rasa keingintahuan saya dalam menikmati pemandangan
bawah laut.
Tibalah saatnya mencari titik spot tempat ikan
Nemo bermain. Ini penting karena tanpa berfoto dengan ikan Nemo, maka belum sah
lah petualangan ini. Apalagi di era medsos ini, foto-foto dari aktifitas kita
telah menjadi bagian dari unjuk eksistensi. (Saya pun tak mau ketinggalan
lah.... hehehe). Belakang ini juga cukup terkenal foto-foto dengan ikon-ikon di
suatu daerah. Saya sering mengistilahkannya dengan iconic selfie (entahlah orang lain menyebutnya apa).
Bang
Bagas telah menemukan spot tempat untuk berfoto di dalam air. Di karang itu ada
dua ikan Nemo yang sedang bermain di antara karang. Satu persatu peserta
dipersilahkan untuk menyelam ke bawah; melihat si Nemo sekaligus yang penting “penjebretan”
bersama dia. Ahay.... ini gampang-gampang susah. Karena butuh bantuan Bang
Bagas untuk bisa menyelam sampai ke dasar dengan kedalaman lebih dari dua meter
itu.
Setelah
saya mengamati beberapa teman yang mencoba, tampak mereka tidak puas hanya dengan
satu kali selaman. Rata-rata dua kali selam baru pengambilan gambar selesai.
Parahnya, untuk bisa menyelam ini dengan maksimal, pelampung harus di lepas
supaya tekanan ke bawah lebih berat. Astaga... penuh perjuangan juga coy. Tarik
nafas dalam-dalam dan biyurr.... segeralah beraksi ketika tim Reefs Adventure
mengambil gambar.
Usai
sudah di spot ini. Mari berpindah ke spot yang lebih dalam. Alamak.... tak
terbayang lelahnya badan. Tapi karena penasaran, seluruh perserta bersiap
melanjutkan perjalanan lagi. Biarpun bermain di air, dahaga tetap menghampiri. Bekal
air minum yang telah disediakan oleh Reefs Advanture menggilangkan dahaga.
Spot
yang satu ini lebih dalam lagi dibanding yang pertama. Lokasinya tidak jauh
dari titik kumpul di pelantar Reefs Adventure. Artinya, kami kembali menyusuri
jalan saat keberangkatan ke spot pertama. Karena lautnya lebih dalam, pengelola
telah membuat tempat “penyandaran apung”. Pengunjung tidak perlu langsung
menjeburkan diri, tapi bisa terlebih dahulu mempersiapkan diri di atas susunan
papan berukuran 3x3 meter. Di lokasi ini ada tali yang melingkar dengan
diameter sekitar delapan meter. Oh, ternyata tali ini adalah pembatas untuk
spot snorkling sekaligus berfungsi untuk pegangan bagi yang takut kedalaman. Pengelola
menyarankan agar menikmati terumbu karang yang berada di lingkaran saja.
Pemandangannya memang lebih indah karena jenis karangnya lebih banyak.
Ikan-ikannya lebih besar.
Namun,
rombongan kami kurang beruntung. Pasalnya, hari itu arus kuat sehingga air
keruh. Pemandangan bawah laut tidak terlihat sempurnya. Dan tidak jarang,
beberapa teman-teman juga sempat terbawa arus. Yang pasti lebih melelahkan bila
kita beranang melawan arus. Sementar karang-karang yang cantik itu berada di
bagian tengah. Arus datang dari selatan yang kebetulan dari bagian tengah. Alhasil,
tak banyak juga yang bisa saya ceritakan. Saatnya kembali ke pelantar. Bersiap makan
siang dan menikmati sensasi selanjutnya.
Tunggu tulisan lanjutan, tentang menu-menu spesial dari Reefs Adventure dan kenangan perpisahan dari mereka.
0 komentar:
Posting Komentar