Baru
dua pekan terakhir ini saya memiliki smartphone Android berlayar sentuh. Bukan
tanpa alasan menggunakannya, melainkan karena jaringan telekomunikasi di
#indonesiamakindigital. Sedangkan selama enam tahun lebih, saya adalah pengguna
BlackBerry Curve 8520 atau yang sering disebut BB Ge
mini. Ya, BB ini adalah
ponsel terlama yang pernah saya miliki. Seingat saya, sudah tiga kali dia
berganti kulit, dari hitam ke putih lalu menjadi ungu seperti sekarang.
Kondisinya pun sudah memprihatinkan setelah dipreteli oleh si adik yang kini
berusia dua tahun.
SimPATI dengan paket BB Unlimited Murah hanya Rp 10 ribu perbulan |
Dan
sepanjang waktu itu pula, BB Gemini ini telah merasakan kartu SimPATI dari
Telkomsel. Keduanya telah menyatu hingga kini. Entah sampai kapan, saya pun
belum tahu sebab saya masih merasa nyaman mengawinkan keduanya.
Walau usinya yang sudah memasuki uzur, BB Gemini dan
kartu SimPATI itu telah menemani ke berbagai daerah; dari Batam ke Dabo dan
Daik di Kabupaen Lingga, Ranai di Natuna, Pontianak dan Singkawang di
Kalimantan Barat, ketika bergelut dengan pekerjaan; di kota Gudeg Jogjakara dan
kota Kraksaan Kabupaten Probolinggo di Jawa Timur ketika mengenyam bangku
pascasarjana; dan saat berkunjung ke Singapura dan juga Malaysia. Alasan historis inilah yang membuat keduanya belum
terpisahkan.
Tulisan ini bukan
hendak menceritakan BB Gemini yang sudah diikat dengan karet, tetapi cerita
tentang kartu SimPATI-ku yang unik ini. Ya, saya sebut unik karena ada paket
istimewa yang ditawarkan untuk pelanggan setianya. Inilah kisah itu.
Jangan Abaikan SMS Promosi
Kebetulan saya dan istri sama-sama menggunakan kartu SimPATI dari Telkomsel. Saat itu,
saya sedang menikmati liburan Idul Fitri pada 2015 lalu, kala datang sebuah SMS
promosi dari Telkomsel yang mengabarkan promo terbaru untuk paket BB unlimited
bulanan. Kabar yang termaktub di dalamnya ialah info paket seharga Rp 10ribu saja.
Karena
saat itu paket yang saya gunakan mendekati masa akhir aktivasi, maka saya
berniat mencobanya. Toh, kalau sukses, saya beruntung. Kalau pun tidak, saya
akan tetap memakai paket BB unlimited seharga Rp 99ribu perbulannya. Sebab,
banyak aktivitas yang saya lakukan membutuhkan koneksi internet, dan semua terasa lebih gampang bila dilakukan dari ponsel.
Singkat
cerita, istri saya menyarankan agar hanya mengisi pulsa Rp 10 ribu saja supaya
paket yang sudah ada tidak otomatis diperpanjang. Sarannya itu saya terima. Dan
akhirnya, paket BB Unlimited habis. Segera saya daftarkan paket baru sesuai
petunjuk pada SMS promisi. Tapi sayang, saya lupa teknis daftarnya ketika itu.
Alhamdulillah, aktivasi berhasil, yakni paket BB unlimited bulanan dengan harga
Rp 10 ribu. Ini adalah paket BB unlimited termurah yang saya tahu dan saya
nikmati.
Tetapi,
saya belum puas. Saya khawatir paket baru ini membatasi aktivitas saya dari
ponsel. Maklumlah, ini era digital, di mana banyak aktivitas bila dilakukan
melalui perangkat yang hanya segenggaman saja. Maka saya coba membuka browser
lalu mengakses portal berita online atau media daring. "Yes, bisa"
ucapku dalam hati.
Hati
masih gundah, apakah push email juga masih aktif? Ada dua email yang saya
aktifkan di ponsel. Keduanya sama-sama penting karena terkait pekerjaan. Maka
untuk mengujinya, saya mengrim email dari yang satu ke yang lain. Isinya tak
ada yang penting karena hanya mengetes saja. Beberapa jenak tidak ada
tanda-tanda ikon email masuk. Aduh!!! Bahaya ini. Dengan sedikit cemas, saya
sering perhatikan lampu ikon di sudut atas layar sembari menjawab beberapa
komentar di Facebook. Akhirnya masuk juga barang itu. Hati pun lega. Dan promo
harga paket BB unlimited murah Rp 10ribu per bulan itu tak mengurangi satupun
manfaatnya.
Maka, tanpa pikir panjang, ketika paket BB istri pun
habis, langsung saja memilih paket baru sebagaimana yang telah saya lakukan di
BB saya sendiri. Betapa girangnya istri
saya karena kami bisa menghemat puluhan ribu rupiah untuk pulsa bulanan.
Apalagi saya tidak memiliki pekerjaan tetap dan harus membiayai kebutuhan
selama kuliah S2 di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
Kalang Kabut Paket Habis
Di usia
kepala tiga dengan dua anak, kembali ke bangku kuliah ada pilihan yang
kenekatan. Saya nekat karena saya harus meninggalkan pekerjaan dan membiayai
kuliah secara mandiri. Belum lagi urusan dapur. Sebab itu, sedari awal saya
bertekad untuk bisa selesai kuliah secepat mungkin.
Di
tengah kesibukan penghujung smester tiga, saya sudah harus menyelesaikan
proposal tesis. Perputakaan, buku, laptop, dan internet adalah bagian penting.
Ketika di kampus, saya bisa menikmati fasilitas internet gratis. Ketika di kos,
saya harus menggunakan modem. Terkadang, kartu SimPATI itu harus berpisah
dengan BB untuk "selingkuh" dengan modem Telkomsel Flash. Ini hanya
tingga modem saja karena kartunya telah dipakai istri untuk BB dia tadi.
Biasanya saya memilih cari bacaan awal dari BB saya itu, bila ada yang cocok,
baru saya unduh di kampus. Biasalah, penghematan, dari pada harus beli paket
Telkomsel Flash.
Saat
sedang asyik mengerjakan proposal, paket BB lupa saya isi. Maka saya pun kalang
kabut sebab sumber bacaan melalui browser di BB otomatis terhenti. Padahal,
bacaan dari sumber-sumber di internet mempermudah dalam memahami setiap
pembahasan. Yang tidak kalah penting, beberapa tugas akhir kuliah disetor melalui
email, yang biasanya saya kiri melalui BB. Ketika berada di kampus saya coba
cari info pendaftaran paket BB unlimited murah itu. Perjuangan itu baru
berhasil di hari ketiga. Yes, saya masih beruntung menjadi pelanggan istimewa
Telkomsel.
Peristiwa serupa pun pernah terjadi beberapa kali hingga
akhirnya saya menyimpan kode akses rahasia untuk aktivasi paket murah itu,
yakni *550*1#. Silahkan saja Anda coba kode aksea itu, siapa
tahu Anda sedang beruntung, tepi saya tidak menjamin semuanya bisa. Setidaknya,
hingga saat ini, November 2016, paket BB saya masih menggunakan paket BB
unlimited murah dari Telkomsel. Banyak teman sekantor di Batam dan teman-teman
semasa kuliah yang iri dengan keistimewaan kartu SimPATI saya ini.
Memaksimalkan Digital
Walaupun
saya telah mengakui kualitas Telkomsel, tetapi saya hendak mencoba menggunakan
kartu lain dalam menikmati layanan digital di era #IndonesiaMakinDigital ini.
Uji coba ini saya terapkan pada smartphone Android baru saya yang sudah 4G.
Semua provider telekomunikasi sedang berlomba menggaet pelanggan dengan tawaran
bonus kuota 4G yang supet besar.
Maka
pada dua slot kartu, saya isi dua kartu berbeda sekaligus. Saya hendak menguji
kekuatan sinyal dan jaringan keduanya. Dalam dua pekan ini, penggunaan dua
kartu itu selalu saya gonta ganti apabila support sinyalnya jelek. Nah
celakanya, ketika saya bertugas di pinggiran Batam, sinyal yang tertangkap
menjadi 3G dan sesekali ganti EDGE, bahkan yang satu lagi konsisten di EDGE.
Hingga
saat ini, saya masih menguji secara obyektif, yang mana satu sinyal 4 G-nya
paling stabil di Batam ini. Ini sudah zaman digital dan #indonesiamakindigital
juga. Sehingga jangan hanya terpikat promo belaka. Jadi, menurut pembaca yang
budiman, kartu perdana apa yang cocok untuk mendukung digital style? Silahkan
usulkan pada saya, karena kartu itu akan menjadi pendamping untuk kartu
SimPATI-ku yang telah banyak menemani saya. Namun bila gagal, bukan mustahil
semua kartu yang saya gunakan merupakan produk Telkomsel yang telah teruji. Toh
masih ada kartu lain yang harga paketnya lebih sesuai kebutuhan seperti Kartu
AS ataupun Loop.
Tulisan ini untuk diikut sertakan dalam lomba #IndonesiaMakinDigital yang diselenggarakan oleh Telkom
0 komentar:
Posting Komentar