Peserta Latihan Dasar (Latsar) CPNS Golongan III Angkatan I 2018 di BDK Padang |
Rabu, 02 Mei 2018
Pelatihan bagi CPNS, dari Prajab Menjadi Latsar CPNS
Lowongan menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) selalu mendapatkan minat
yang tinggi dari masyarakat. Hal itu terbukti dengan banyak jumlah pendaftar
setiap kali pembukaan lowongan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) dibuka pemerintah untuk berbagai formasi, baik di lingkungan pemerindah daerah,
kementrian, lembaga, dan juga Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Setelah dinyatakan lulus dan menjadi CPNS, maka harus
mengikuti pelatihan yang digelar oleh kementerian masing-masing. Untuk menteri
agama digelar di Balai Diklat Keagamaan (BDK) dan untuk pemda dan kementerian
lainnya biasanya digelar di Balai Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM).
Selama proses pelatihan ini dahulunya dikenal dengan Pendidikan Kilat (Diklat)
Prajabatan atau lebih dikenal dengan istilah prajabatan saja.
Istilah Prajab telah berlangsung lama dengan materi pokok
yang terakhir ialah berkaitan dengan ANEKA, yakni akronim dari Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Antikorupsi. Lima poin ini
menjadi tema penting dalam diklat sebagai penguatan nilai-nilai dasar bagi PNS.
Semua materi diklat ini telah distandarisasi oleh Lembaga Administrasi Negara
(LAN). Jadi, seluruh kegiatan prajab mengacu pada ketentuan LAN ditambah dengan
ketentuan yang dikeluarkan oleh masing-masing pengelola balai diklat.
Nah, seiring dengan perkembangan ada aturan terbaru dalam
penguatan nilai-nilai dasar bagi CPNS. Maka istilahnya atau penamaan dari
kegiatan itu pun mengalami perubahan, dari prajab ke Latsar atau Latihan dasar.
Penamaan itu pun nantinya akan disesuaikan dengan golongan peserta yang
ikutinya. Misal Latsar Golongan III Angkatan I, Latsar Golongan II angkatan II,
dan lain sebagainya.
Aturan itu tidak hanya mengubah istilah Prajab menjadi Latsar
saja, melainkan juga mengubah kandungan materi yang diajarkan selama kegiatan
berlangsung. Jika sebelumnya penekanan materinya itu hanya pada ANEKA saja,
namun pada kali ini peserta latsar mendapatkan tambahan baru, yakni wawasan
kebangsaan dan bela negara, serta tambahan materi tentang Managemen ASN,
Pelayanan Publik, dan Whole of Government.
Secara umum, ada tiga agenda penting dalam kegiatan Latsar
CPNS. Pertama, sikap p rilkaku bela
negara. Pada agenda ini, peserta Latsar CPNS dikenalkan perihal wawasan
kebangsaan dan bela negara. Biasanya, materi ini disampaikan oleh TNI. Kedua,
nilai-nilai dasar PNS. Kandungan materi yang kedua ini ialah akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Antikorupsi (ANEKA). Agenda
ketiga, yaitu perihal Kedudukan dan peran PNS dalam Negara Kesatuan Republik
Indonesia (NKRI). Materi dipelajari pada agenda ketiga ini tentang managemen
ASN, pelayanan publik, dan Whole of Government.
Selain itu, dalam setiap prajab maupun latsar CPNS, semua
peserta wajib membuat program aktualisasi. Namun yang membedakan antara program
aktualisasi prajab dan latsar ialah pada sisi waktu dan lokasi pengerjaannya.
Jika prajab hanya membuat program aplikasi di lokasi pelatihan, sedangkan
latsar CPNS harus membuat lantas dilakukan di satuan kerja masing-masing.
Artinya, peserta dikembalikan ke satkernya lalu menjalankan program akutalisasi
yang telah dibuatkan. Pada masa ini disebut dengan agenda habituasi.
Dengan pola Latsar CPNS yang baru ini, maka jam pelajaran dan
masa pelatihan menjadi lebih panjang. Sebab, untuk habituasi saja membutuhkan
waktu sekitar 80-an hari, sedangkan selama mengikuti teori di dalam kelas dan
diasramakan sekitar 30-an hari.
Buat yang baru diterima menjadi CPNS dan akan memasuki masa
Latsar CPNS, saran saya ialah tidak perlu bingung. Lebih jalani saja masa-masa
di asrama selama sebulan lebih itu dengan santai dan mengeratkan hubungan
dengan teman-teman lainnya. Hanya dengan itulah dirimu akan betah berada di
asrama selama itu. []
Senin, 19 Maret 2018
Pembobolan Rekening dengan Registrasi Kartu GSM. Mengapa?
Saya agak heran dengan kemampuan berlebih pengguna gawai dan pemanfaat internet era digital ini. Ada banyak informasi di internet yang bisa digali, namun lebih percaya pada info yang disebarkan melalui pesan berantai pada aplikasi pesan singkat maupun media sosial lainnya. Info itu kemudian digulirkan ke teman dan grup-grup di tempat lain.
Ilustasi saja |
Beberapa hari lalu, ada pesan bergambar masuk dalam grup WA yang saya ikuti. Gambar itu berisi dua informasi. Pertama adalah potongan foto bagian depan halaman koran Jawa Pos yang berisi berita dengan judul “Saldo Nasabah Hilang Misterius”. Lalu ada keterangan di bagian bawahnya, “Yang punya rekening di Bank BRI harap dicek saldonya terutama yang sudah registrasi kartu HP yang pakai KK dan NIK. Di beberapa wilayah Sumatera banyak nasabah yang kehilangan saldonya dari 5 jt, 20 jt, 40 juta. Bahkan ada yang saldonya tinggal 100 ribu. Tabungan tani juga ada yang kena 5 juta.”
Itulah pesan dalam pesan yang dapat hingga perlu menuliskan di sini. Ya, terkait dengan info pada gambar itu, ada dua informasi besar yang sedang berkembang, yakni ada keluhan nasabah BRI di Kediri yang kehilangan uang dalam rekeningnya dan perihal dampak registrasi kartu GSM prabayar yang bisa membuat informasi pribadi terbuka dan digunakan untuk pembobolan rekening.
Nah, diskusi perihal kartu prabayar itulah paling banyak mendapatkan perhatian warganet. Hal ini tak lain karena pemerintah telah mewajibkan registrasi ulang kartu itu. Ada berbagai alasan yang diberikan pemerintah, beberapa di antaranya untuk menghindari tindak kriminal karena penyalahgunaan kartu, rasio jumlah pengguna yang sebanding, dan persaingan sehat di antara operator penyedia jasa telekomunikasi.
Sementara itu, tidak sedikit yang menolak kebijakan baru itu dengan berbagai argumentasi yang diajukan, antaranya merepotkan dan menyulitkan sebab adanya pembatasan dan seringnya terjadi kegagalan ketika registrasi; dan –ini yang paling ramai— rekaman data itu justru hanya akan membongkar data dari pengguna yang bisa dimanfaatkan pihak lain, apalagi rekaman data itu tidak di simpan di Indonesia, melainkan negeri asing.
Yang terakhir ini seakan mendapatkan kebenaran argumen dengan adanya kasus pembobolan rekening nasabah BRI yang bermula di Kediri sebagaimana diberitakan media-media nasional. Dengan sendirinya, berita perihal adanya kehilangan uang di rekening itu pun mendapatkan perhatian, meski kala itu masih dilakukan penyidikan dan penyelidikan oleh pihak BRI maupun aparat penegak hukum. Seakan ingin menunjukan fakta dari argumentasi dampak negatif dari registrasi kartu karena data bisa disalahgunakan oleh pihak lain, maka dengan demikian pesan berantai berita nasabah kehilangan dana tabungan itupun mendapatkan perhatian lebih. Wow....
Yang tidak kalah menariknya, konten berita dan keterangan dari penulisnya yang menjadi bagian lain dari berita itu seakan memiliki korelasi argumentatif rasional. Maka, betullah bahwa registrasi kartu prabayar itu hanya akan membuat kerugian saja.
Nah, celakanya, seringkali kita tidak memeriksa kembali kabar itu bila sejak dalam pikiran, kita telah bersepakat bahwa registrasi kartu prabayar itu justru bisa menimbulkan penyalahgunaan data pelanggan. Jadilan pesan itu dikirimkan ke grup-grup WA yang diikuti dan juga teman-teman yang terdaftar dalam kontaknya. Padahal, antar konten dan katerangan tambahan di luar koran itu sangatlah tidak nyambung. Hal serupa kerap terjadi pada info-info yang seringkali kebenaran faktual tidak sama dengan kebenaran interpretatifnya. Fakta apapun selalu menimbulkan bias untuk setiap interpretasi karena ia sangat bergantung dengan latarbelakang pengetahuan dari si penafsir.
Belakang diketahui bahwa hilangnya dana beberapa nasabah BRI itu adalah akibat tindak kejahatan yang dalam dunia kejahatan keuangan dan perbankan disebut dengan skimming, yakni kejahatan bidang perbankan dan keuangan yang dilakukan dengan cara merekam data seseorang dalam ATM lalu digandakan pada kartu ATM kosong lainnya. Pelaku skimming dari bobolnya dana nasabah BRI itu sudah ditangkap oleh kepolisian. Hingga tulisan ini dibuat, terdapat lima orang Warga Negara Asing yang melakukan tindak kriminal skiming itu dan saat ini masih dalam proses penyidikan. []
Kamis, 08 Februari 2018
Mengubah Paradigma Kampanye Konvensional
Tulisan ini sebanarnya dibuat ketika media sosial belum semarak karena ini tulisan ketika masih kuliah dulu. Dari pada dibuang, dan berkenaan dengan momentum pemilukada serentak 2018 serta menjelang pemilu 2019, maka saya terbitkan saja di blog ini.
Silahkan saja simak bila berkenan. Mudah-mudahan bermanfaat.
Dalam setiap momentum pemilu, baik pemilu legislatif, pemilu presiden maupun pemilihan kepala daerah (pilkada) langsung ini, kampanye adalah bagian penting untuk menarik simpati masyarakat (pemilih). Maka wajar kalau para calon yang bertarung dalam pilkada saat ini berlomba-lomba untuk mendatangkan massa sebanyak-banyak.
Sayangnya, pelaksanaan kampanye masih belum dijadikan media untuk mengaktualisasikan visi dan misi seorang calon kepada konstituennya, terutama masyarakat pemilih. Para kontestan politik (baca: calon pilkada) masih menjadikan kampanye sebagai media untuk memamerkan kekuatan massa (show of force).
Hal ini bisa kita saksikan dalam beberapa kegiatan kampanye yang masih bersifat mobilize oriented. Misalnya, arak-arakan massa, konvoi di jalan-jalan, pawai keliling yang sifatnya tidak mendidik. Model kampanye seperti ini sangat rentan terjadinya konflik dan ketegangan di akar rumput, gangguan keamanan dan ancaman kecelakaan lalu lintas sangat besar. Lebih mengkawatirkan lagi ketika pelaksanaan kampanye banyak melibatkan anak-anak di dalamnya.
Pelibatan anak-anak dibawah umur dalam kampanye pilkada jelas mencerminkan gagalnya pendidikan politik (civic education) di tingkat greesroot. Para kandidat calon lebih senang dan bangga ketika saat berkampanye dipenuhi (dibanjiri) oleh ribuan massa yang datang, termasuk di dalamnya pelibatan anak-anak dibawah umur. Terlepas apakah massa yang datang itu karena faktor mobilisasi atau sengaja digerakkan atau memang karena kesadaran politik.
Mestinya para kandidat calon mampu memberikan pendidikan politik yang sehat kepada masyarakat bukan saling show of force. Sehingga kedepan kesadaran berpolitik masyarakat lebih dewasa dan rakyat tidak mudah untuk dimobilisasi dan dipolitisasi hanya untuk kepentingan politik sesaat.
Karena gagalnya pendidikan politik itu pula masyarakat kemudian mudah dimanipulasi, dimobilisasi dan diiming-imingi janji-janji (palsu) untuk menarik simpati masyarakat agar memenangkan dalam proses pemilihan. Kondisi seperti inilah yang selalu mewarnai proses kampanye dari waktu ke waktu.
Akibatnya, rakyat masih menjadi entitas yang terpisah dari pemimpinnya, rakyat belum menjadi bagian penting dalam proses regulasi politik di tingkat lokal. Rakyat dibutuhkan ketika ada hasrat politik (jabatan dan kekuasaan) yang ingin dicapai. Setelah hasrat politik itu tercapai rakyat sengaja ditinggalkan dan diletakkan dalam posisi politik yang marginal.
Jika para kandidat calon dalam pilkada masih menyuguhkan model-model kampanye yang bersifat primitif, tradisional, dan konvensional, kedepan rakyat tidak akan menjadi partisipan politik yang kritis, cerdas dan otonom dalam setiap momentum pemilu dan pilkada. Rakyat hanya sebagai proses legitimasi terhadap proses suksesi kepemimpinan yang sedang berlangsung.
Merubah Model Kampanye
Karena selama ini kampanye masih bersifat mobilize oriented, praktis dalam beberapa kegiatan kampanye yang telah dan akan dilaksanakan di hampir seluruh daerah yang akan melangsungkan pilkada tidak terjadi komunikasi yang kondusif, dialogis dan partisipatif antara pasangan calon dengan masyarakat pemilih.
Komunikasi antarkeduanya bersifat monolog dan searah. Rakyat sebagai pendengar dan kandidat pasangan calon sebagai pihak penceramah. Kampanye model seperti ini aspek pendidikan politik (civic education) bagi rakyat tidak ada. Sehingga setelah selesai pelaksanaan kampanye tidak ada aspek positif yang bisa dijadikan pegangan oleh rakyat untuk dijadikan kajian dan bahan diskursus tentang “sesuatu hal” untuk mengukur kapabilitas seorang calon ketika kelak terpilih dalam pilkada.
Yang tampak hanya luapan-luapan emosional sesaat seorang pendukung kepada calon yang didukung. Luapan-luapan emosional ini kadang mengarah kepada hal-hal yang sifatnya destruktif, misalnya, menjelek-jelekkan calon lain, merobek atribut dan poster calon lain dan sebagainya.
Sudah saatnya kita harus menemukan format baru dalam berkampanye. Kalau selama ini lebih mengandalkan kekuatan massa karena sifat kampanye adalah mobilize oriented maka model kampanye harus lebih dialogis dan partisipatif dengan model dialog. Misalnya melalui forum-forum ilmiah, diskusi publik dan seminar-seminar.
Dengan model kampanye yang bersifat dialog, antara rakyat pemilih dengan pasangan calon terjadi komunikasi yang sehat. Rakyat bisa mengetahui lebih jauh tentang visi, misi seorang calon, termasuk program kerja yang akan dijalankan. Rakyat juga bisa mengkritisi terhadap pasangan calon dan sebaliknya, pasangan calon tersebut bisa mengambil masukan dan saran langsung dari masyarakat.
Dengan demikian, akan terjadi kontrak sosial (social contract) antara rakyat dengan pasangan calon itu. Ketika rakyat tertarik dengan program kerja dan visi misi yang ditawarkan oleh pasangan calon rakyat tidak akan ragu lagi untuk memilihnya. Dengan kata lain, pilihan politik masyarakat dalam pilkada bukan didasarkan pertimbangan pragmatis dan opurtunis tetapi lebih didasarkan pada pertimbangan rasional (nurani).
Selain itu, model kampanye seperti ini, aspek pendidikan politik kepada masyarakat lebih terasa dibadingkan model kampanye yang hanya mengandalkan mobilisasi massa dalam jumlah banyak. Sebab, rakyat bukan menjadi objek yang pasif tetapi menjadi objek yang aktif.
Kalau kampanye dengan model dialogis seperti ini yang diutamakan oleh masing-masing kandidat pasangan calon, maka tidak akan ada keterlibatan anak-anak dibawah usia dalam kampanye. Massa yang terlibat dalam kampanye adalah mereka yang memiliki tingkat intelektualitas tinggi.
Minggu, 31 Desember 2017
Pergantian Tahun dan Beralih Pula Profesiku
Tunai sudah karir saya di dunia jurnalistik professional ini. Hari ini (31/12/2017) ialah hari terakhir bersama Tribun Batam dan esok (1/1/2018) akan beralih ke profesi lain.
Perpisahan dengan teman-teman di Tribun Batam |
Sepanjang 2008-2017 ini tentu banyak kisah dan cerita selama menjalani tugas ini, baik ketika bersama teman-teman di Tribun Batam maupun dengan teman-teman jurnalis dari media lainnya.
Dinamika itu telah memberikan wawasan pengetahuan dan pengalaman sekaligus menjadi bagian dari kepribadian. Ruh berita itu memang akan sangat bergantung dengan pribadi penulisnya.
Maka, saya pun perlu mengucapkan terima kasih pada para pemangku managemen di Redaksi Tribun Batam beserta seluruh krunya, teman sejawat yang selama ini telah berbagi informasi dan berdikusi, dan juga untuk para nara sumber, serta lainnya.
“Kedekatan dengan nara sumber bukan berarti pertemanan,” itu kata bijak dan pesan Pak Jacob Utama yang terbingkai rapi di kantor.
Dalam dunia jurnalistik, hubungan dengan narasumber itu seperti hukum simbiosis mutualisme bagi mahluk hidup. Sebab itu, saya berharap silaturahmi tidak terputus.
Meski tak lagi sebagai jurnalis, mungkin akan tetap menulis di medium yang berbeda. Bisalah sesekali mampir ke www.pesonakata.com ini.
Terima kasih.
Selamat Tahun Baru 2018
Kamis, 28 Desember 2017
Kiat Promosi dan Cari Barang di Forum Jual Beli (FJB) Facebook
Jualan Pulsa di Facebook |
Media sosial yang satu ini memang tak lagi hanya sekadar berbagi status dan komentar. Ada banyak terobosan yang dilakukan Facebook agar penggunanya tetap betah menggunakan aplikasi ini di tengah banyaknya aplikasi serupa yang lain.
Dua tahun terakhir, Facebook justru gencar mengupgrade fitur-fitur untuk forum jual beli. Awal mula, grup di Facebook berfungsi untuk menjadi sarana berkomunikasi bagi yang seminat, sekomunitas, sektertarikan, dan lain sebagainya. Sedangkan laman fanspagenya, untuk tempat, tokoh, merek, organisasi dan lain sebagainya.
Seiring perjalanannya, tidak sedikit pula penggunanya memanfaatkan untuk sarana promosi dan jualan. Mungkin kamu masih ingat, sekitar empat tahun lalu atau lebih, ada beberapa teman di FB yang suka men-tag nama kita untuk postingan promosi dan jualannya, namun malah banyak yang tidak suka namanya ditag. Akibatnya, aksi bersih-bersih pertemanan yang tidak jelas pun dilakukan.
Mengapa akun media sosial jadi sarana promosi dan jualan? Semua itu tak lain karena doktrin marketing yang diberikan oleh para motivator untuk memanfaatkan akun media sosial kita sebagai sarana promosi. Apalagi, fenomena jual beli online semakin tumbuh subur seiring perkembangan dunia teknologi infomasi.
Baca Juga: Cara Mengindentifikasi Lapak Online Palsu di Tokopedia, Shopee, Bukalapak, Lazada dan Lainnya
Promosi Manjur di Grup Jual Beli Facebook
Nah, karena sekarang Facebook telah memberikan pilihan untuk membuat grup jual beli maka dan bahkan postingan kita pun bisa terindikasi sebagai postingan jual beli bila menempatkan meletakan kode mata uang suatu negara. Nah, hebatnya, Facebook akan otomatis menyarankan agar postingan semacam itu menggunakan postingan berformat jual beli. Menariknya lagi, setiap postingan jual beli yang kita sebarkan, selalu disarankan untuk disebar ke lebih banyak grup.
Inilah problemnya, karena banyaknya postingan jual beli di grup yang beranggotakan puluhan ribu akun, sebagai penjual, kita harus sering meng-up atau menuliskan komentar di kolom komentar agar postingan tidak cepat tenggelam oleh postingan terbaru dan terpopuler.
Penampakan satu di antara grup jual beli di Facebook |
Oleh karena itu, butuh strategi khusus agar postingan kita menarik bagi calon konsumen. Di sinilah peranan kata-kata akan sangat membantu untuk menyukseskan strategi marketing di grup-grup Facebook. Apalagi, tidak sedikit anggota grup yang mungkin menjual produk yang sama.
Maka, saran saya ialah membuat keterangan pengantar yang baik agar orang tertarik dan bersedia komentar untuk barang dagangan Anda. Tips memilih kata dan kalimat yang baik. cukup banyak, namun semuanya mencakup hal-hal umum yang ingin diketahui calon pembeli. Dan saran saya, sebaiknya singkat dan padat serta dilengkapi foto maksimal tiga saja.
Contoh untuk kalimat promo untuk jual beli rumah:
Harga terjangkau, hanya Rp 160 juta.
Lingkungan asri dan lokasi strategis Batam Centre.
Tersedia tipe 36, 45, dan lainnya.
Cocok untuk investasi ataupun dipakai sendiri.
Banyak bonusnya. Kamu mau bonus apa? Silahkan komen saja langsung.
Contoh lain untuk promosi jualan pulsa dan kartu internet. Karena banyaknya merek dan varian paket internet, maka sebaiknya diketerangan disebutkan beberapa paket yang sedang promo atau paket terutama. Ini contoh kalimatnya:
Yuk langsung datang saja ke konter Agaya Cell.
Harga murah dan tidak perlu cek toko sebelah lagi.
Simpati.......
Tri .......
XL .......
Paket lainnya juga tersedia.
Silahkan saja komen paket yang kamu butuhkan atau datang langsung ke konter kami.
Ingat, harga yang dipublis adalah harga termurah yang Anda sediakan. Kalau mahal, tentu tidak akan dilirik oleh anggota grup sebab tidak sedikit penjual lain yang juga akan memposting barang serupa.
Contoh kalimat seperti di atas adalah hasil kesimpulan saya dari mengikuti puluhan grup jual beli di Facebook. Ingatlah, pilihan kata-kata yang tepat akan lebih memaksimalkan promosi. Konsep yang diterapkan adalah easy reading.
Baca juga: Rumus Membuat Judul Jualan Menarik di Facebook, Shopee, Tokopedia, Bukalapak, Lazada dan lainnya
Baca juga: Rumus Membuat Judul Jualan Menarik di Facebook, Shopee, Tokopedia, Bukalapak, Lazada dan lainnya
Cari Barang dengan Cepat
Tak elok rasanya bila hanya berbagi tips untuk penjual saja. Saya pun pernah menjadi pembeli dari beberapa barang yang dijual di grup-grup jual beli Facebook. Karena banyaknya barang dagangan dan postingan lainnya di grup, tentu tidak mudah mencari produk yang kita ingimkan. Berikut beberapa triknya bagi Anda yang membuka Facebook dari ponsel.
Pertama, kamu bisa langsung pilih ikon barang yang dijual karena di sana hanya tertera barang yang diperjualbelikan saja. Sementara postingan lainnya tidak akan tampak.
Kedua, kamu bisa mecari melalui kolom pencarian yang ada di bagian atas di ponselmu. Namun kamu harus memilih pencarian dilakukan di grup, bukan pencarian umum. Hal ini bertujuan agar pencarian lebih tertarget. Sistem pencarian untuk grup di Facebook melalui ponsel memang tidak seperti ketika kita membuka Facebook dari laptop atau komputer. Mudah-mudahan nanti ada kolom pencarian tersendiri untuk Facebook versi ponsel.
Ketiga, gunakan kata kunci yang paling dipakai oleh penjual. Misalnya, ketika ingin cari rumah untuk kontrakan, maka bisa pilih kata "kontrak", "sewa", atau "sewa". Karena kata-kata itu biasanya yang digunakan oleh pemasang promosi.
Itulah beberapa tips sederhana berdasarkan pengalaman saya yang bisa dibagikan. Ada banyak kegiatan jualan online yang pernah saya lakoni, mulai dari jualan tas impor Batam, sepatu, paket internet, bahkan juga jualan hasil kebun. Dan Alhamdulillah, berkat strategi pilihan kata-kata marketing yang saya pakai, hasilnya menggembirakan.
Beberapa hal lainnya, tentu akan diposting lain waktu. Semoga Anda senang membacanya. Tanya-tanya tips juga boleh di kolom komentar blog ini.
Selamat beraktifitas dan semoga sehat selalu. Jangan lupa ibadah biar berkah.
Senin, 25 Desember 2017
Menulis dan Titik Kisar Perjalanan Hidupku
Ketika pengumuman itu disebar oleh teman-teman melalui grup
di aplikasi WhatsApp, tentu saja membuatku penasaran. Itulah waktu yang
ditunggu-tunggu. Pengumuman akhir dari seleksi penerimaan Calon Pegawai Negeri
Sipil (CPNS). Dag dig dug juga dibuatnya. Sebab, jaringan internet di
gawai ku sedang kurang bersahabat.
Gaya bebas |
Pendek kata, ada namaku tertera sebagai calon yang
dinyatakan lulus itu. Itu tahapan akhir dari tiga rangkaian seleksi, dari
seleksi tertulis hingga seleksi kemampuan bidang; wawancara dan micro teaching.
Kulalui tahapan itu di tengah kesibukan kerja yang tidak lagi bisa mengambil
cuti karena sudah kupakai pada keperluan-keperluan lain sebelumnya.
Ya, gembira dengan kabar kelulusan itu tentu saja bukan
hanya diriku, tetapi juga istriku dan ibunda. Keduanya adalah yang paling
memberikan spirit untuk ikut seleksi itu. Dan yang tidak kalah penting adalah
sahabat, teman, kawan, dan karib yang memberikan motivasi dan pertimbangannya.
Seketika itu juga, istriku menjadi orang yang tersibuk. Ia
yang berada di Probolinggo harus pontang-panting mendapatkan legalisir ijazahku
karena waktu pengumpulan berkas begitu singkat. Pengumuman itu keluar Jumat,
dan Rabu seluruh berkas harus sudah diserahkan.
Selama mengumpulkan berkas-berkas penting itu, aku begitu
merasakan betapa pentingnya arsipasi dan dokumentasi dari beberapa kegiatan. Mungkin
diriku masih termasuk orang setengah beruntung karena sebagian arsip pribadi
masih kumiliki. Namun, karena sedari awal tak terbayang akan beralih profesi dari
jurnalis ke bidang lainnya dan tak terbayang pula begitu banyaknya berkas yang
dibutuhkan untuk menjadi CPNS, maka tentu saja masih ada yang tercecer.
Meminjam istilah Prof. Syafi’i Ma’arif, inilah titik kisar bagian
perjalanan hidupku. Di usia yang mendekati batas akhir untuk ikut selesksi CPNS
itu, tentu hal itu menjadi fregmen baru dalam sejarah. Setiap manusia memiliki
titik kisar itu. Dan terserah mau di baginya menjadi berapa bagian dari tonggak
penting dalam sejarah diri, saya yakin setiap manusia memilikinya.
Tonggak penting sejarah itu bukan sesuatu yang kebetulan dan
serta merta. Di sana, ada sebuah proses, ikhtiar, daya upaya, yang mengarah pada
terciptanya titik kisar itu. Misal, Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wasallam, melakukan
hijrah ke Madinah setelah proses menyampaikan risalah kepada kaum di Mekah,
lalu peristiwa itu dijadikan sebagai tonggak sejarah tahun hijriah. Contoh
lain, kemerdekaan Indonesia bukankan serta merta didapat begitu saja, melainkan
dengan iktiar keras (jihad) melawan penjajahan, lalu menjadi titik kisar penting
dalam sejarah Indonesia.
Setidaknya, di pengujung 2017 dan pengumuman CPNS itu telah
menjadi titik kisar perjalan hidupnya karena pengumuman itu akan mengubah
beberapa hal yang telah menjadi bagian dari rutinas. Dari bidang profesi
jurnalis ke bidang akademis. Dari Batam harus berhijrah ke Bintan atau
Tanjungpinang.
Satu yang masih sama, aktifitas menulis. Kegiatan ini sudah
lama kujalani dan bahkan pernah menjadi wakil dari Sekolah Dasar (SD) untuk
lomba menulis cerita pendek kala kegiatan pekan olah raga dan seni (Porseni)
kala itu walaupun sebagai pemain cadangan sebab ternyata hanya tidak terbagi
kategori putra dan puteri, melainkan hanya satu perwakilan. Sedangkan saat sekolah
menengah, kegiatan tulis menulis dilanjutkan dengan menyadur cerita ataupun
menulis ulang untuk ditempelkan di majalan dinding. Produktifitas menulis itu
tumbuh subur ketika di bangku kuliah.
Maka, sengaja kutinggalkan jejak melalui tulisan ini agar
mudah bagiku untuk tetap mengenang dan mengingatnya. Ini bukan soal sok pamer
dan sok hebat, tetapi sekadar mengingatkan titik kisar perjalan hidupku dan berbagi
kata-kata yang mungkin bermanfaat. Sebab, menurut dugaanku, kegemaran inilah
yang mengantarkannya ke titik kisar perjalan hidupku di awal 2018. []
Rabu, 01 November 2017
Hati-hati Memberikan Nomor KTP dan KK Saat Registrasi Kartu GSM Prabayar
Kabar tentang registrasi kartu GSM prabayar sungguh telah mengheborkan sejak awal pekan ini. Wajarlah, sebab selama ini kita sudah nyaman dengan kegampangan dalam memiliki kartu GSM karena proses registrasi ke 4444 yang telah diterapkan sebelumnya tidak berjalan dengan baik.
Deretan Kartu Perdana yang Tersedia di Kios F21 Batam |
Nah, sekarang, di hari kedua setelah masa pemberlakukan registrasi sesuai nomor Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan nomor Kartu Keluarga, kabar simpang siur mulai menyeruak melalui aplikasi perpesanan dan juga media sosial. Intinya, ada perlawanan dari untuk meregistrasikan kartu karena itu hanyalah “trik busuk”. Hal yang beginian, kalau dalam ilmu komunikasi disebut post factum, yakni menyampaikan bantahan terhadap fakta seakan-akan bantahan itu masuk akal. Ya udahlah. Itu kajian berat.
Yang ingin saya sampaikan perihak kebijakan Kominfo untuk registrasi ulang kartu itu adalah suatu kebijakan pemerintah yang tidak bisa ditawar dan bukan hoaks. Saya sebagai penjual pulsa dan kartu perdana sudah mengalami tidak bisa registrasi sembarang lagi. Jelas sudah itu fakta yang saya alami.
Nah, sekarang, jika kamu sudah melakukan registrasi kartu GSM prabayar dan berhasil, janganlah mengupload screenshot keberhasilan itu memperlihatkan nomor identitas kita. Selain itu, jangan mau jika ada konter yang ingin memfoto KTP dan KK waktu pendaftaran. Mengapa? Ini dia alasannya.
Pertama. Saat ini pemerintah membatasi setiap satu nomor identitas didaftarkan. Nah, bagi para perusuh, pelaku kejahatan dan orang-orang yang tidak bertanggung jawab lainnya, nomor identitas itu bisa gunakan untuk mendaftarkan nomor kartu GSM prabayar lain tanpa sepengetahuan kita.
Kedua. Sekarang ini zaman sudah canggih dengan kehadiran teknologi telekomunikasi informatika. Akses data kita memang tidak terbuka untuk umum, namun ditangan orang-orang iseng, data itu bisa disalahgunakan. Artinya, bukan nomor itu bukan hanya soal nomor kartu GSM prabayar saja, malainkan terkait dengan hal-hal lain, seperti rekening perbankan.
Ketiga. Bisa jadi foto KTP dan KK digunakan untuk kegiatan lain yang juga bisa merugikan kita. Contoh, apabila KK foto, maka Nomor Indok Kependudukan (NIK) seluruh anggota keluarga akan terlihat dan hal itu juga bisa disalah gunakan. Misalnya lagi, digunakan untuk meminjam uang di perbankan, lembaga penjaminan, koperasi dan lain sebagainya.
Setidaknya tiga dampak negatif itu bisa kita antisipasi sedari awal agar jangan sampai nantinya data pribadi itu dimanfaatkan orang yang tak bertanggung jawab tapi justru kita yang rugi.
Maka dari itu, sebaiknya, kita sendiri mendaftarkan kartu GSM prabayar kita atau menunggu dan menjaga saat orang konter melakukan pendaftaran. Tidak susah kok untuk daftar atau registrasi kartu prabayar. Berikut ini cara:
Untuk pelanggan lama semua operator (Telkomsel, XL Axiata, Indosat, Tri, dan Smartfren) pelanggan cukup mengikrimkan pesan SMS ke nomor 4444 dengan format: ULANG# (16 digit NIK)#(16 digit nomor KK).
Baca juga: Cara Mengindentifikasi Lapak Online Palsu di Tokopedia, Shopee, Bukalapak, Lazada dan Lainnya
Bagi pelanggan baru Telkomsel, registrasi dilakukan dengan mengirim SMS ke nomor 4444 dengan format: REG#(16 digit NIK)#(16 digit nomor KK).
Pelanggan baru XL Axiata bisa melakukan registrasi dengan mengirim SMS ke nomor 4444 dengan format: DAFTAR#(16 digit NIK)#(16 digit nomor KK).
Terakhir, untuk pelanggan baru Indosat, Tri, dan Smartfren, format SMS yang dikirim ke 4444 untuk registrasi adalah: (16 digit NIK)#(16 digit nomor KK).
Inilah yang bisa saya bagikan untuk sementara ini. Selamat menikmati berkomunikasi dengan gawai Anda.[]
Minggu, 29 Oktober 2017
Menghapus Pesan Terkirim di WhatsApp
Selama menggunakan aplikasi chat di gawai canggih atau smartphone, pasti kita pernah salah kirim pesan. Gak usah malu, tentu kalian semua pernah punya pengalaman itu kan? Nah, sekarang, khusus kalian pengguna Whatsapp, tidak perlu lagi khawatir malu karena salah kirim pesan sebab aplikasi ini telah menyediakan menu ataupun ikon untuk menghapus pesan yang salah kirim itu.
Baru beberapa hari ini saja aplikasi hapus pesan terkirim itu bisa digunakan. Tapi saya tidak tahu apakah ini masih versi beta ataukah memang sudah bisa digunakan. Perlu sedikit saya luruskan, bahwa yang dimaksud menghapus pesan terkirim ini ialah menghapus pesan di tampilan WhatsApp sendiri dan juga nomor WhatsApp tujuan. Artinya, keduanya sama-sama terhapus. Sedangkan fitur untuk menghapus pesan di tempat sendiri, itu mah sudah lama bisa kita gunakan.
Terlepas dari pada itu, ada beberapa syarat agar kamu bisa menggunakan ikon delete pesan di whatsapp itu.
PERBARUI APLIKASI. Tentu kamu harus memperbaharui aplikasi Whatsapp. Langsung saja buka di Google Play dan carilah Whatsapp. Nantinya akan ada tombol memperbarui. Langsung saja tekan barang itu. Tak perlu lagi lama-lama. (Apabila ternyata aplikasi pembaruan itu tidak bisa diinstas di gawai mu, berarti OS-nya sudah tidak mendukung atau memori sudah sepnuh.
Baca juga: Kebijakan Registrasi Ulang Kartu
TIDAK LEBIH DARI TUJUH MENIT. Nah, ini adalah syarat penting. WhatsApp hanya membatasi maksimal waktu tujuh menit untuk menghapus pesan yang terkirim. Apabila lebih dari itu, tentu tidak bisa lagi dihapus. Dan, kita harus merelakannya. Mengapa 7 menit? Secara psikologis, biasanya kita akan cepat menyadari kesalahan dalam rentang waktu itu. Bahkan, keragu-raguan juga kerap memakan waktu sekitar lima menitan. Karena itu, apabila ada keraguan sesaat setelah kirim pesan, segerlah cek kembali. Siapa tahu bisa di delete.
Hanya dua itu saja syarat utamanya untuk bisa memanfaatkan aplikasi hapus pesan terkirim ini. Sedangkan untuk langkah-langkah penghapusannya, ada beberapa tahapan dan tidak sulit alias gampang banget deh. Prosesnya sama kayak mau mau meghapus pesan dari orang lain di tampilan WhatsApp mu.
1. Buka pesan di WhatsApp yang ingin dihapus
2. Tekan dan tahan pesan tersebut
3. Tekan pilihan Delete atau ikon tong sampah
4. Pilih opsi Delete for Me (untuk perseorangan) atau Delete for Every One (untuk menghapus di grup)
Nah menghapus untuk semua orang menjadi fitur baru WhatsApp. Dengan kemampuan ini kita dapat menghapus pesan yang telah dikirim baik di ponsel kita maupun ponsel lawan bicara. Jika berhasil, pesan yang telah dihapus akan digantikan dengan tulisan You deleted this message pada ponsel pengguna, sementara pada ponsel lawan bicara akan tertera pesan This message was deleted.
Bagi saya, menu seperti ini sangat penting. Karena, apabila kita salah kirim, yang tidak pada penerima yang sebenarnya, maka bisa membuat malu. Coba saja kalian ingat ketika salah kirim, misalnya, menagih hutang. Udah pakai kata-kata dengan huruf tebal, eh…. ternyata salah kirim. Kan malu.
Nah, kehadiran aplikasi ini tentu akan semakin membuat pengguna WhatsApp semakin dimanjakan. Jangan lupa upgrade Aplikasi WahtAppmu. Okelah. Selamat Mencoba.
Senin, 23 Oktober 2017
Cara dan Tips Mengatasi Iklan Pop-up dan Malwere di Browser Chrome
Beberapa hari saya kesal dengan browser yang kerap memunculkan iklan. Parahnya, setiap kali klik apapun di laman yang saya buka, akan munculk iklan dengan membuka tab baru dan terkadang berada di halaman itu juga. Aduh.... inilah yang menggangu kerja-kerjaku. Apakah pembaca juga pernah mengalami hal serupa? Jika pernah, tentu bisa merasakan kekesalan yang rasa rasakan. Jika tidak ataupun belum, maka bersyukurlah.
Karena hal itulah tulisan ini hadir. Bukan hendak menggurui, tapi hanya ingin berbagi pengalaman tentang cara mengatasinya. Siapa tau bermanfaat kala mengalami hal serupa.
Dari penelusuran saya melalui google, terny
ata hal itu karena ada ada malwere, pop-up tersembunyi dan iklan-iklan yang terpasang sendiri. Sebagai orang awam di bidang teknologi ini, tentu saja harus bertanya pada penciran google. Begitulah yang saya lakukan. Dan mungkin begitu juga Anda menemukan tulisan ini.
Dari sekian banyak hasil pencarian untuk mengatasi hal itu, hanya memilih cara yang berikan oleh google. Dan dari sekian cara itu, berikut inilah langkah-langkahnya;
1. Di komputer atau labtopmu, buka Chrome.
2. Di kanan atas, klik Lainnya Setelan.
3. Di bagian bawah, klik Lanjutan.
4. Di bagian "Setel ulang", klik Setel ulang.
5. Konfirmasi dengan mengklik Setel ulang.
Ternyata hanya begitu saja sudah bisa menghilangkan iklan yang tak kita inginkan itu. Sebenarnya ada banyak hal yang bisa setting di sana, tetapi karena saya malas untuk mengecek lebih jauh, jadi saya hanya menggunakan yang saya perlukan saja.
Adapun cara lain yang juga bisa diandalkan untuk menghilangkan iklan-iklan dari web yang kita buka, Anda bisa mengintal program adblok yang tersebar di jagat maya itu. Silahkan saja cari sendiri. Saya sendiri tidak terlalu tertarik menggunakan adblok karena iklan adalah penghasilan bagi pemilik web ataupun blok. Ketika saya mengunjungi suatu web ataupun blog yang iklan banyak dan kebangetan, maka saya keluar saja dan tidak melanjutkan membaca konten di dalamnya. Paling tidak hal itu untuk memperingatkan pemiliknya agar tidak serampangan menyusun iklan-iklan di kontennya.
Apabila Anda sudah melakukan pemblokirn iklan itu, maka berselancar akan kembali normal. Oke.... selamat bersalancar kembali. Gunakan internet untuk hal-hal positif.
Berharap Ada Voucher Internet Semurah Kartu Perdana
Selama ini banyak pemilik gawai atau smartphone atau handphone
memilih gonta-ganti kartu untuk kuota internetnya. Mengapa? Alasannya, harga
kartu kuota perdana lebih murah dari pada beli paket langsung. Apalagi,
persaingan provider telekomunikasi selalu memberikan kuota besar dengan harga
terjangkau. Mana yang lagi promo, maka kartu itulah yang akan dibeli.
Nah, sekarang pemerintah akan mengefektifkan kebijakan
registrasi kartu prabayar semua operator tanpa terkecuali. Jika tidak melakukan
registrasi ulang atau tidak mendaftarkan menggunakan Nomor Induk Kependudukan (NIK)
yang sebanarnya, pemerintah bisa memblokir kartu itu. Informasi itu juga sudah
tersebar melalui laman-laman berita daring. Bahkan pemberitahuan telah
disiarkan secara berantai dan bertahap ke nomor-nomor yang aktif digunakan.
Beberapa teman pun sudah memperlihatkan kegundahan dan kegelisahaannya memalui
akun media sosial mereka.
Tentu saja kebijakan itu juga akan merugikan saya selaku
owner Kios F21 Batam yang sudah terkenal sebagai pusat kartu perdana internet
murah di Batam. Bagaimana tidak, akibat kebijakan itu, saya jadi tidak berani
menyediakan stok terlalu banyak, khawatir nantinya kartu itu justru tak bisa
dijual. Jangan untung, bisa-bisa malah buntung nih. Namun saya tidak bisa
bersikap kerdil melihat kebijakan pemerintah ini karena tentu akan mengganggu
kepentingan bisnis saya. Saya yakin upaya pemerintah membatasi pendaftaran
kartu prabayar dengan maksimal tiga kartu untuk satu NIK adalah upaya tertib
administasi agar tidak terjadi malpraktik terhadap sarana komunikasi itu.
Pernahkah Anda mendapatkan SMS yang bernada penipuan,
penawaran judi online, ataupun SMS promosi? Pernahkah Anda mendapatkan telepon
yang tidak dikenal, yang mengabarkan sanak saudara kecelakaan atau penemuan
barang atau telepon yang sok kenal sok dekat namun ujung-ujungnya minta kirimin
pulsa ataupun uang? Inilah sisi negatif dari kemudahan mendapatkan kartu
prabayar. Apalagi, promosi yang digelar oleh provider selalu gratis atau lebih
murah jika menghubungi ke nomor yang masih satu provider. Maka, jadilah
penipu-penipu itu dengan lebih gampang untuk melakukan tindak kejahatan.
(Sebenarnya mereka ini kelewat kreatif dengan memaksimalkan sisi negatif....
itu sih pendapat saya sajalah. Hehehehe...)
Kalau dibandingkan dengan negara tetangga, Singapura dan
Malaysia, kita memang jauh lebih longgar dalam kebijakan ini. Di negara kita
yang tercinta ini, bisa dengan gampang mendapatkan kartu perdana di setiap
konter. Provider pun berlomba untuk mencetak kartu perdana sebanyak-banyaknya
dengan harapan agar dapat menggaet pelanggan lebih banyak lagi. Nah memang
benar, di Indonesia, jumlah pengguna kartu telepon ini lebih banyak [mungkin]
tiga kali lipat dari jumlah penduduk. Bagaimana tidak, satu orang saja bisa memiliki
dua sampai tiga nomor guna menghindari biaya internet yang lebih tinggi.
Kebanyakan, skema untuk memiliki dua atau tiga nomor itu agar lebih murah dalam
berkomunikasi. (Alasan lainnya mungkin agar gampang menghindar dari debt collector
hehehehe...) Karena longgarnya aturan di Indonesia, kita pun mendapatkan
kuntungan sisi positifnya. Artinya, ada plus dan ada minus juga.
Harapan Sebagai Penjual Kartu
Nah, sebagai penjual kartu tentu dong saya punya harapan
atau usul untuk semua provider. Kita tahun, hingga saat ini, Telkomsel
menduduki posisi provider telekomunikasi termahal untuk paket internet karena
promo kuota besarnya hanya berlaku untuk kartu perdana saja. Bayangkan saja 30
GB yang diberikannya kepada pelanggan itu ternyata hanya 7 GB saja yang bisa
digunakan normal. Sisanya untuk begadang dan nonton di apalikasi tertentu.
Hadeh...... cepek deh. Berbeda dengan kartu lain, khususnya Tri (3), yang
dengan harga yang sama bisa mendapatkan kuota 50 GB.
Menurut saya jika provider telekomunikasi masih bisa tetap
memanjakan pelanggannya dengan menjual voucher internet. Ini adalah voucher
kusus untuk isi ulang. Mengapa? Karena pemerintah sudah membatasi jumlah registrasi
untuk satu kartu, maka tentu kita tidak bisa lagi bisa sembarangan memilih
kartu internet yang murah dengan kuota besar. Setidaknya, dengan bermain promo
melalui voucher, pelanggan setia tatap akan setia menggunakan produkmu.
Baca juga: Cara Mengindentifikasi Lapak Online Palsu di Tokopedia, Shopee, Bukalapak, Lazada dan Lainnya
Kalau dihitung-hitung biaya membuat kartu baru dengan biaya
membuat voucher kayaknya sih kurang lebih saja. Bahkan, bisa lebih mudah dengan
membuat voucher. Saat ini, satu-satunya provider yang menyediakan kartu isi
ulang internet itu hanya Tri (3). Yang lainnya, melakukan penjualan dalam
bentuk elektrik. Betul tak?
Tentu saja, saya sebagai penjual kartu internet berharap
masih dapat keuntungan seperti menjual kartu perdana. Sebab, kalau hanya
berharap dari pengisian pulsa, sangat tidak seberapa. Keuntungan jualan pulsa
itu per transaksi, bukan per nominal. Jika pelanggan nanti isi pulsa nominal Rp
100 ribu, keuntungan saya pun sama dengan nominal yang Rp 10 ribu. Maka dari
itu, saya berharap ada gebrakan dari provider untuk obral promo paket internet
dengan voucher.
Itu setidaknya usulan saya. Setuju atau tidak setuju, gak usah dibawa ke meja
rapat pleno DPR lah..... Kalau setuju, silahkan share tulisan ini. Kalaupun
tidak setuju, share jugalah sembil menuliskan komentar atau ide lainnya di
kolom komentar.
Oke. Selamat berbahagia dengan kebijakan baru pemerintah.