Snorkeling di Pulau Petong, Mengapa Tidak? (1)

Pulau Petong ini berada di sisi selatan Batam. Lebih kurang perjalanan satu setengah jam dari titik keberangkatan kami di Kepri Mall hingga sampai di jembatan enam. Tentu saja, kita akan melewati jambatan satu Barelang yang telah menjadi ikon Batam.

Rasakan Sejuk Air Gunung Daik di Resun

Air terjun Resun, begitu nama yang dilebelkan untuk air terjun yang terletak di desa Resun itu. Airnya mengalir dari pengunungan di tanah Lingga. Air terjun Resun ialah satu di antara sekian banyak aliran air terjun dari gunung Daik.

Kampung Boyan di Dabo Singkep

Para perantau ini seringkali meninggalkan jejak berupa nama kampung, yakni Kampung Boyan. Nah, itulah yang menjadi pijakan, tradisi rantau warga Bawean memiliki jejak, baik berupa nama maupun tradisi. Di Dabo Singkep, terdapat juga sebuah kampung bernama Kampung Boyan.

Menikmati Keindahan Masjid Agung Natuna

Masjid ini memang megah. Bahkan termegah yang ada di Kepri. Sebab itu, masjid ini selalu terlihat sangat cantik dari berbagai sisinya. Anda bisa mencari berbagai foto menarik masjid ini di internet. Saya sungguh kagum.

Puasa dan Pembebasan Sosial

Puasa mempunyai konteks tanggungjawab pribadi dan juga tanggungjawab sosial. Karenanya, dalam berpuasa, disamping mewujudkan kesalehan vertikal kepada Allah, juga untuk mewujudkan kesalehan herisontal kepada sesama manusia dan mahluk Allah.

Tampilkan postingan dengan label Ceritaku. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Ceritaku. Tampilkan semua postingan

Minggu, 04 Desember 2022

Kriteria dan Syarat penerima bantuan STB (Set Top Box)

Tampilan siaran TV Digitalisasi di daerah Kecamatan, Kab. Bintan di musim piala Dunia. 


Set Top Box atau yang disingkat STB ini lagi banyak dicari masyarakat seiring dengan kebijakan pemerintah mematikan siaran televisi analog. STB ini adalah alat penangkap sinyal UHF yang kemudian dikonversi menjadi siaran televisi digital. Untuk televisi yang sudah berjenis smart TV, tidak perlu lagi pakai alat ini. 

Nah, saat ini pemerintah telah membagikan  STB itu secara gratis. Berikut kriteria dan syarat penerimanya. 


Kriteria penerima bantuan STB


1. Terdaftar sebagai Rumah Tangga miskin Calon Penerima Bantuan STB 


2.Memiliki pesawat televisi analog dan menikmati siaran televisi terrestrial


3. Lokasi rumah berada pada cakupan wilayah layanan siaran televisi digital terrestrial

Beragam merk untuk peawaran 
STB di Pasar online


Persyaratan penerima bantuan STB


1.Ruta miskin bersedia menerima bantuan STB.


2.Satu Ruta miskin hanya menerima satu bantuan STB


===

Jika ingin mendapatkan Set Top Box (STB) gratis, bisa menghubungi nomor telepon 159 atau chat bot WhatsApp di nomor wa.me/+628118202208


Informasi seputar STB juga dapat diakses melalui: https://cekbantuanstb.kominfo.go.id/ 


Dengan Cara:

a. Membuka website https://cekbantuanstb.kominfo.go.id/


b. Memasukkan NIK dan kode captcha pada kolom yang tersedia,


c. Klik “Pencarian"


===


Informasi seputar ASO & STB juga dapat diakses melalui

situs:

1. https://siarandigital.kominfo.go.id/

2. https://linktr.ee/migrasitvdigital

Kamis, 01 Desember 2022

Catatan Wisuda ke-7: Dua Bulan yang Penuh Drama



Pengalaman menuju prosesi Wisuda angkatan ke-7 STAIN Sultan Abdurrahman Kepri tahun ini agak berbeda dengan tahun sebelumnya untuk diriku pribadi. Bukan karena saat ini diriku berstatus sebagai sekretaris Senat STAIN Kepri yang dapat jatah duduk di barisan depan bagian tengah bersama ketua senat sehingga peluang masuk dalam setiap jepretan camera. Itu hanyalah “riya” belaka. Ada kisah menarik nan seru.

Jikalau tidak salah ingat, ada 15 orang mahasiswa bimbinganku yang turut serta menjadi wisudawan/wisudawati. Itu yang formal alias resmi terdaftar. Tapi yang nonformalnya, lebih dari itu. Mereka itu adalah penyabar. Sudah jadi rahasia umum di kalangan mahasiswa bahwa proses bimbingan skripsi denganku agak ribet dan dengan waktu yang singkat. Itu yang sering dikeluhkan mahasiswa, yang baru berani mereka utarakan setelah selesai proses ujian skripsi.

Saya meminta komitmen mereka untuk menyelesaikan skripsi sesuai dengan waktu yang mereka sanggupi. Ada yang sebulan setengah. Ada yang dua bulan. Ada juga dua bulan setengah. Inilah yang membuat waktu mahasiswa itu terasa pendek. Ada yang dari Prodi Hukum Keluarga Islam (HKI). Ada yang dari Prodi Hukum Ekonomi Syariah (HES). Dan juga dari prodi Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir (IAT). Untuk yang terakhir ini, tentu temanya yang agak sesuai dengan kemampuanku pula.

Mereka awalnya mengaku belum siap dengan komitmen waktu itu. Tapi ada juga yang cukup pede dengan waktu sebulan. Nyaris setiap pekan ada saja mahasiswa yang bimbingan sejak akhir Mei 2022 lalu. Di tengah perjalanan, mereka saya “teror”. Ini betul-betul teror yang membuat mereka tidak nyaman jika hanya bersantai. Teror itu saya lakukan melalui Chat di WhatsApps dan pesan melalui temannya.  Teror pesan WhatsApp itu tidak terlalu efektif karena terkadang mereka sering sengaja tidak baca pesan yang saya sampaikan.


 

Foto bersama anggota Senat STAIN Sultan Abdurrahman Kepri
sebelum prosesi wisuda angkatan ke-7 tahun 2022


Ada teror yang paling efektif, yakni menitip pesan kepada temannya yang bimbingan lebih awal. Ini adalah trik saya. Saya meminta kepada yang baru selesai bimbingan untuk datang lagi bersama dengan mahasiswa bimbingan saya yang lain, yang sudah lama tak muncul alias menghilang. Pesan yang saya sampaikan ialah bimbingan yang akan datang harus datang bersama dengan temannya itu. Jika tidak datang bersama, maka saya tidak melayani.  Dan teror ini paling efektif ketika hanya tinggal tanda tangan saja. Saya baru menandatangani persetujuan atau ACC itu setelah ia berhasil menyokong teman yang lain.

Belakang saya mengetahui dari beberapa mahasiswa lain tentang pola yang saya praktik itu. Tentu saja, mereka baru berani cerita setelah mendaftar untuk ujian skripsi. Bahkan, ada lebih leluasa bercerita blak-blakan setelah ujian skripsi. Mungkin karena merasa tidak punya beban lagi. Mereka merasa dongkol , kesel, sakit hati dan mau marah.

 

Seru-seruan bersama yang lagi berbahagia setelah wisuda


“Awalnya kami sempat kesel pak,” kata seorang dari mereka. Ia membandingkan dengan teman-temannya yang lain, yang tidak seribet bimbingan dengan saya, dan draf skripsinya tidak terlalu banyak perbaikan. “Paling salah tulis, suruh tambah materi lagi,” ujar dia, yang namanya tidak elok disebutkan di sini.

Sebenarnya, tidak semua mahasiswa bimbingan saya itu saya buat sulit. Saya juga melihat kemampuan mereka. Apabila saya nilai mereka mampu, maka saya pun akan membimbing dengan lebih seksama lagi, lebih dalam, dan lebih mendapatkan perhatian. Tidak saya pukul rata. Saya juga tahu batas kemampuan mahasiswa. Tetapi yang paling pokok dan paling penting dalam skripsi ialah “Sistematika Penelitian Ilmiah”. Syarat ilmiah itu adalah mampu berpikir sistematis. Dalam tulisan ilmiah sering disebut “logika ilmiah”.  Maka, bagi mahasiswa yang belum mampu, setidaknya logika ilmiah dalam skripsinya itu terpenuhi. Itu saja.

Terlepas dari proses mereka yang seperti itu, tak ada sedikitpun niat dalam diri ini untuk mempersusah dan mempersulit. Itu semua dilakukan agar bisa focus mengerjakan skripsi dan juga bisa selesai cepat. Di Skripsi ini penuh dengan godaan; rasa malas, ingin bekerja dulu, tunggu waktu mepet, dan lain sebagainya. Nah, hal itu yang sering membuat skripsi jadi terbengkalai dan akhirnya tidak bisa lulus tepat waktu. Sebab itu, setiap mahasiswa yang bimbingan dengan saya, harus punya komitmen menyelesaikan dalam waktu maksimal dua bulan saja. Menurut saya, dua bulan adalah waktu yang ideal untuk mengerjakan skripsi.

Jika ada yang menyebutkan, “Skripsi orang syariah itu sudah,” “Skripsi tarbiah itu harus ke lapangan, tidak bisa cepat,” “Skripsi di Ekonomi harus begini dan begitu,” dan seterusnya, maka pernyataan demikian itu kurang tepat. Sebab semua itu sudah dipelajari selama proses belajar enam semester. Kalau merasa sulit dan susah, berarti prosese perkuliahnya tidak dijalankan dengan baik.

Ya, kini semua itu sudah berlalu. Kalian semua sudah menjadi sarjana dan sudah dikukuhkan pada prosesi wisuda angkatan ke-7 ini. Semoga saja ilmunya bermanfaat dan saya doakan semoga cepat mendapatkan pekerjaan sesuai yang diminati. Jika memungkinkan, lanjutkanlah ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Siapa tau kelak justru kita bisa menjadi teman sejawat di kampus yang telah mengantarkanmu menjadi sarjana ini. []

Selasa, 19 April 2022

ExamBrowser untuk Tes LPDP Bermasalah, Mungkin Ini Solusinya

Bagi pejuang beasiswa, khususnya dari Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) Kementerian Keuangan, tentu berharap bisa lolos sampai menjadi penerima (awardee). Setelah segala persiapan persyaratan dipenuhi dan dinyatakan lolos administrasi, maka ada tahapan yang harus dilalui, yakni ujian Tes Bakat Skolastik (TBS). Materi TBS untuk LPDP menggunakan bank soal dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).

Sistem ujian atau tes ini dilakukan secara daring atau online dengan menggunakan aplikasi ExamBrowser. Untuk mendapatkan aplikasi ini, Anda perlu membaca buku panduan yang telah dikirimkan oleh pihak LPDP melalui laman pendaftaran. Silakan saja diundah dari sana. Mohon maaf, saya tidak bisa membagikan link ini karena memang tidak bersifat terbuka dan lagi pula, tidak bisa digunakan oleh sembarang orang sebab telah modifikasi sedemikian rupa sehingga hanya bisa digunakan bagi yang telah memiliki akses saja.

Oke lah, seiring dengan pengembangan dan perbaikan terhadap si ExamBrowser ini, maka selalu saja terjadi update. Dan dampaknya, setiap akan ujian, haruslah mengunduh berdasarkan link tautan yang diberikan oleh pihak LPDP. Jika Anda masih menyimpan ExamBrowser yang lama, sebaiknya dihapus saja. Ini adalah salah satu kendala gagalnya instalasi ExamBrowser yang baru.

Langkah pertama setelah mengunduh file berdasarkan link tautan di buku petunjuk, maka Anda perlu mengekstraknya. Silakan simpan di manapun menurut Anda yang nyaman. Kemudian, langkah kedua, silakan buka folder tersebut dan cari file bertuliskan ExamBrowser.exe. Lantas, langkah ketiga, klik dua kali nama file itu dan Anda akan mendapatkan kotak pesan. Di sinilah bisa timbul masalah.

Apabila kotak yang muncul seperti ini, maka proses instalasi berjalan lancar. 



Apabila munculnya seperti ini, maka instalasi tidak bisa dilanjutkan karena antivirus di laptop Anda mendeteksi sebagai virus. Begini tampilannya.


Opsinya ada dua, pertama mematikan aplikasi antivirus namun berisiko untuk komputer Anda. Dengan menon-aktifkan aplikasi antivirus, sedangkan Anda tetap terhubung ke internet, maka sangat rentan sekali dimasuki virus.

Opsi kedua ialah melakukan setting di pengaturan antivirusnya. Maka, Anda tidak usah panik. Berdasarkan pengalaman beberapa teman, Anda hanya perlu melakukan beberapa langkah kecil saja. Berikut ini panduannya.

 Buka bagian pengaturan dan pilih bagian seperti yang dilingkari pada gambar di atas.

 

Kemudian masukan bagian folder yang dikecualikan dari pemeriksaan aplikasi Antivirus.

Setelah melakukan itu semua, maka Anda bisa mencoba membuka kembali aplikasi ExamBrowser sesuai dengan petunjuk dari buku panduan. Selamat mencoba dan semoga sukses menjadi awardee LPDP.


Senin, 03 Mei 2021

Beasiswa LPDP 2021 Sudah Dibuka Per 2 Mei, Ini Kategori yang Tersedia



Setelah ditunggu-tunggu, akhirnya pengumuman pembukaan beasiswa dari dari Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) akhirnya keluar juga. Tepat pada Minggu, 2 Mei atau bersamaan dengan Hari Pendidikan Nasional. Semalam, saya mencoba membuka laman beasiswa LPDP, sempat juga terjadi gangguan atau error. Itu tandanya trafik kunjungan ke laman itu sedang tinggi sekali.

Tak bisa dipungkiri bahwa peminat untuk mendapatkan beasiswa LPDP ini cukup banyak. Sebagian besar juga sudah tahu bahwa untuk mendapatkan beasiswa tersebut haruslah berkompetisi dengan puluhan bahkan ratusan pendaftar lainnya. Kita dapat memaklumi karena kuliah jenjang pascasarjana, baik untuk strata dua (S2) atau magister maupun strata tiga (S3) atau doktor, membutuhkan biaya yang lumayan.

Baca juga: Kiat dan Tips Menulis Penilaian Diri saat Daftar Beasiswa LPDP

Mengapa beasiswa LPDP banyak diburu? Karena beasiswa dari LPDP memberikan banyak kelebihan sebab semua biaya perkuliahan ditanggung penuh dan mendapatkan lagi tunjangan biaya hidup, biaya referensi hingga biaya penelitian. Inilah yang membuat banyak orang berlomba untuk mendapatkan beasiswa LPDP, baik untuk dalam negeri maupun di luar negeri. Lagi pula, sudah banyak Awardee yang memberikan testimoni yang bagus, khususnya dari mereka yang kuliah di luar negeri.

Baca juga: Beasiswa LPDP, ini Link unduhan Buku Panduan dan Daftar Kampus di Dalam dan Luar Negeri

Nah, langsung saja. Dari pantauan di laman https://beasiswalpdp.kemenkeu.go.id/index.php/site/index, ada tujuh kolom beasiswa yang ditawarkan. Wow, banyak sekali ya... Ini tidak seperti biasanya. Apa saja tujuh kolom itu, silakan lihat digambar hasil tangkapan layar di atas.

Yang menarik, di lambang kecil di bagian bawah topi toga itu. Nah, inilah inti dari beasiswa yang dibuka, yakni beasiswa dari hasil skema kerja sama antara LPDP dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Sebab itu, ada perbedaan logo di bawah topi toga itu. Dan tidak menutup kemungkinan, nantinya beasiswa dari Kementerian Agama juga akan berlaku demikian.

Baca juga: Mau Dapat Beasiswa LPDP 2021, Ini Batas Akhir Pendaftaran dan Arti LoA

Untuk mengetahui masing-masing kategori, Yuk simak kupasan satu persatu ini

1. Beasiswa S2 / S3 LPDP

Ini adalah beasiswa yang murni yang diberikan oleh LPDP. Jikalau Anda klik kategori ini, Anda belum bisa login. Sebab beasiswa ini belum dibuka pada periode ini. Kapan dibukan, belum ada kabar kabari dari Mimin-nya LPDP. Saran saya, sebaiknya simak di medos resmi LPDP ataupun di web resminya. Ini linknya Beasiswa LPDP - Login (kemenkeu.go.id) 

Update: Beasiswa ini telah dibuka per 8 Mei 2021. Silakan mendaftar di link tersebut di atas ya. Ada tiga kriteria, yakni Afirmasi, Reguler dan Tageted. 

Baca juga: Kiat dan Tips Menulis Penilaian Diri saat Daftar Beasiswa LPDP

2. Beasiswa S1 / D4

Khusus Guru Vokasi, Pelaku Budaya dan Siswa / Mahasiswa Berprestasi Nasional (Dalam & Luar Negeri). Ketika Anda meng-klik pilihan ini, nanti akan dibawa ke laman pendaftaran yang tersinkron ke web resmi kemendikbud. Nah, dari sini bisa kita ketahui bahwa beasiswa ini di bawah kemendikbud. Mengenai persyaratannya, bisa cek langsung di sana. Atau jika nanti tidak malas, saya bikin juga kupasannyaa... hehehe tapi tak janji ya. Kalau mau langsung daftar, bisa klik di sini Beasiswa Pendidikan Indonesia (kemdikbud.go.id)

3. Beasiswa S2 / S3 Dosen & Beasiswa Joint Degree / Dual Degree

Kategori yang ini khusus Dosen Perguruan Tinggi Akademik dan Perguruan Tinggi Vokasi. Beasiswa yang tersedia adalah yang untuk dalam negeri dan ada juga yang luar negeri. Kalau mau ke luar negeri, pastikan dulu bahwa kampus yang Anda tuju masuk dalam daftar kampus yang bekerja sama dengan LPDP atau Kemendikbu.  Mengenai persyaratannya, bisa cek langsung di sana. Atau jika nanti tidak malas, saya bikin juga kupannyaa... hehehe tapi tak janji lagi ya

Silakan lihat info selengkapnya di sini Beasiswa Pendidikan Dosen Indonesia (kemdikbud.go.id)

4. Beasiswa S2 / S3 Non Dosen

Kategori ini untuk guru dan tenaga kependidikan (GTK), Pelaku Budaya dan Mahasiswa Berprestasi Nasional. Jika Anda memenuhi persyaratan dan kriteria yang dimaksud, Anda bisa memilih perguruan tinggi dalam negeri ataupun luar negeri untuk kuliah. Yang keren lah kuliah pakai beasiswa. Ini termasuk kategori baru yang dikeluarkan oleh Kemendikbud. Mungkin ini yang dimaksud dengan perluasan beasiswa beberapa waktu lalu itu. Kalau langsung daftar, bisa klik di sini Beasiswa Pendidikan Indonesia (kemdikbud.go.id)

5. Beasiswa Non Degree Ditjen Dikti

Beasiswa ini semacam beasiswa untuk kursus singkat ataupun kuliah post doctoral. Jadi cocok untuk yang ingin menambah keahlian di bidang tertentu. Ini juga termasuk kategori baru. Kampus yang bisa dipilih juga bisa di dalam dan luar negeri. Keren deh.... nih link pendaftarannya Daftar Ditjen Dikti | Beasiswa Pendidikan Indonesia (kemdikbud.go.id)

6. Beasiswa Non Degree Ditjen GTK

Kategori ini masih serupa dengan yang nomor 5 di atas. Bedanya hanya pada segmentasi calon penerima saja. Kalau kategori ini, khusus untuk guru dan tenaga kependidikan. Kuliahnya pun bisa pilih perguruan tinggi dalam negeri maupun di luar negeri. Ya, kalau saya sih tentu akan coba yang luar negeri dulu ya... kan lumayan juga bisa jalan-jalan keluar negeri. Tapi ya  tentu harus mempersiapkan diri lebih baik. Bisa klik langsung di sini bila berminat Daftar Ditjen GTK | Beasiswa Pendidikan Indonesia (kemdikbud.go.id)

7. Beasiswa Non Degree Ditjen Diksi

Kalau yang ini spesialnya spesial. Sebab ini khusus bagi yang di lingkungan Ditjen Diksi saja tetapi peluangnya bisa untuk siswa, mahasiswa, guru, dosen dan juga tenaga kependidikan. Untuk keterangan lebih lanjut, bisa langsung klik likn ini Daftar Ditjen Diksi | Beasiswa Pendidikan Indonesia (kemdikbud.go.id)

So, jadi pada dasarnya beasiswa yang tersedia di LPDP saat ini adalah beasiswa dari Kemendikbud yang dikelola bersama dengan LPDP, bukan murni dari LPDP. Nah, kemungkinan beasiswa ini belum bisa dilamar oleh teman dari kementerian agama (kemenag). Sabar dulu ya.... nanti pasti ada bagiannya. hehehe

Mungkin itu saja sekadar gambaran umum untuk beasiswa LPDP hasil kerjasama dengan Kemendikbud yang dibuka pada 2021 ini. Silakan mencoba. Selamat berjuang. []


Kamis, 29 Oktober 2020

Eksotisme Pantai Pulau Berhala


BEBATUAN terlihat jelas di tepi pantai ketika perahu mendekati Pulau Berhala, Sabtu (15/10/2011) itu.

Perahu pun harus berhati-hati ketika hendak merapat ke pantai karena batu dan karang yang berserakan siap menghadang.

Apalagi ombak hari itu begitu kuat dan siap menghempaskan perahu sewaktu-waktu. Dengan kondisi air yang bening, bebatuan itu tampak jelas di dasar air.

Pulau Berhala terletak di bagian selatan Kabupaten Lingga, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) dan berbatasan langsung dengan Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Provinsi Jambi.

Nama pulau ini mencuat ketika polemik perebutan terjadi antara kedua pemerintahan hingga akhirnya pemerintah pusat memastikan Berhala masuk dalam wilayah administratif Provinsi Jambi.

Menurut informasi, nama Berhala diambil dari gelar seorang bangsawan keturunan Turki. Selain memiliki panorama pantai yang indah, pulau ini memiliki nilai sejarah yang penting, baik dari masa Kesultanan Melayu hingga masa penjajahan.

Mungkin, letak strategis pulau inilah yang menjadikannya memiliki peranan penting.

Hamparan bebatuan di Pulau Berhala tak hanya terdapat di tepi pantai Berhala, tetapi juga di pulau-pulau kecil yang berada di sekitarnya.


Pantauan dari pompong yang mengantar Tribun, hamparan pasir putih juga tampak indah di pantai Pulau Telur yang berada di sebelah timur Berhala. Sedangkan di Pulau Layak, tampak batu-batu cadar berukuran besar dengan berbagai bentuk.


Di antara pulau Layak dan Berhala inilah pelabuhan Pulau Berhala berdiri. Pelabuhan ini sudah dibangun dengan beton-beton kokoh.


Ketika lepas dari pelabuhan, gapura "Selamat Datang" berdiri kokoh dan siap menyambut siapa saja yang datang ke pulau ini.


Beberapa plang bertuliskan serupa juga dijumpai ketika memasuki perkampungan warga. Bahkan, di tengah perkampungan pun ada gerbang "Selamat Datang" yang dibuat oleh Pemerintah Kabupaten Lingga.


Ketika Tribun sampai di area pemukiman, warga sedang asyik menunggu perhelatan hiburan yang diselenggarakan oleh Dinas Pariwisata Lingga.


Saat itu bertepatan dengan malam hiburan dalam rangkaian acara Lingga Fishing Festival yang digelar sejak Jumat hingga Sabtu (14-16/10/2011).


"Ini malam penutupan," ujar seorang warga yang ditemui Tribun.


Menurut keterangan warga, kebanyakan orang itu adalah para pendatang yang ingin meramaikan kegiatan tersebut. Ketika acara sudah selesai, mereka pun akan meninggalkan pulau ini.


Sedangkan warga pulau Berhala sendiri hanya sekitar 40 kepala keluarga dengan penduduk 100-an jiwa lebih. Mereka menempati sisi timur dari pulau yang memiliki luas 47.990 meter persegi.


Pulau ini merupakan pusat administrasi pemerintahan tingkat desa dengan seorang kepala desa yang bernama Encik Syarif.

Selain kantor desa, di sini terdapat sebuah Puskesmas Pembantu yang siap melayani warga, satu bangunan masjid, satu bangunan koperasi, dan gedung sekolah dasar serta sekolah menengah pertama (SMP). Kedua sekolah ini menempati gedung berdampingan dengan delapan lokal.


"Semua pembangunan ini dari Pemerintah Kabupaten Lingga, Provinsi Kepri. Rumah-rumah warga pun sebagian besar adalah bantuan dari pemerintah. Yang ditempati warga hanya di bagian timur ini saja," kata Encik Syarif.


Menurutnya, pembangunan itu sudah dilakukan sejak 2002 saat Berhala masih di bawah Pemerintahan Kabupaten Kepulauan Riau, Propinsi Riau.


Di pulau ini, ada bebukitan dengan berbagai jenis pepohonan nan hijau. Bukit itu sering kali menjadi petunjuk bagi pelayar yang melintasi daerah laut sekitarnya.


Sementara warga yang sehari-hari bekerja sebagai nelayan tidak mengeksploitasi hutan itu. Mereka hanya mengambil kayu-kayu dari hutan sesuai dengan kebutuhan saja.


“Ikan di sini banyak. Karena itu pula Lingga Fishing Festival diselenggarakan di sini. Tapi memang, kondisi angin lagi kurang baik. Laut dan pantai di sini memang indah dan banyak ikannya,” kata Encik lagi.


Tulisan ini sudah pernah terbit di batam.tribunnews.com

Senin, 08 Juni 2020

KH Badri Masduqi, Kitab Kuning dan Kaset-kaset Rekamannya


Ramadan yang bersamaan dengan pandemi Covid-19 ini memang spesial. Spesial sekali karena saya kerap bosan ada di rumah walau kerjaan banyak. Maka, pilihannya adalah melakukan kegiatan fisik dengan banyak mengerjakan [hal ihwal entah berantah] di rumah yang sedang di renovasi.  (Maklum, saat ini saya sedang menempati rumah kontrakan dan sebelumnya juga belum punya rumah sendiri.)

Sebelum Ramadan tiba, saya memang sudah mempersiapkan diri untuk mengobati kerinduan semasa di pesantren dulu, ya tepatnya di Ponpes Badridduja di Kraksaan, Probolinggo, Jawa Timur. Rentang 1996 hingga 2002 saya di sana. Dan banyak pula cerita yang menjadi titik kisar perjalanan hidup di mulai dari sana.

Nah, satu hal yang sangat rindukan ialah khataman kitab semasa puasa. Telah menjadi tradisi di sebagian pondok pesantren di Jawa khataman kitab khusus selama bulan Ramadan saja. Biasanya, para santrinya juga datang dari pesantren lain. Di Badridduja, yang ketika itu masih diasuh KH. Badri Masduqi, juga rutin menyelenggarakan pengajian khatmul kitab yang dimulai beberapa hari sebelum Ramadan, dan berakhir pada 25 Ramadan.

Baca juga: Benarkah Agama itu Sebagai Candu?

Tradisi khatamul kitab itu sudah lama sekali tidak saya ikuti lagi. Bahkan, membaca kitab-kitab pun sudah sangat jarang sejak di bangku kuliah. Bagi saya, repot sekali jika setiap kali tugas harus bersumber dari kitab asli, dan akan lebih mudah jika menggunakan terjemahannya. Barulah pada saat di bangku magister, saya mulai lagi agak rutin membuka kitab-kitab ketika berkunjung ke perpustakaan kampus.

Dan sejak beralih status pekerjaan sekarang, semakin tergeraklah diri ini untuk kembali mengaji kitab-kitab semasa di pesantren dulu. Hal ini beranjak dari rasa gelisah dan gundah ketika bertemu dengan mahasiswa. Banyak di antaranya yang berasal dari pesantren, tetapi pengetahuan fikihnya menurut saya masih kurang. Banyak juga terlihat “agamis” tetapi pengetahuan agama masih belum sepadan. Banyak juga yang terlihat cukup menguasai tema pembahasan, tetapi ternyata tidak bisa baca kitab dan tidak pernah. Lalu mereka berargumen dengan ala pemahamannya sendiri terhadap Al-Qur’an dan Hadis dengan merujuk kitab-kitab yang mereka sendiri tidak bisa membacanya.

Maka, saya masih fakir ilmu ini memesan kitab kuning secara daring melalu marketplace. Kitab yang saya beli itu adalah fikih-fikih dasar, Sullam at-Taufiq, Syafinah al-Najah dengan Syarah Kasyifah-nya, Taqrib dengan Syarah Fath al-Qoriib, dan Fathul Mu’in. Satu kitab saya jadikan referensi utama untuk mengaja Fikih dengan cara mereka membaca dan memahami namun dengan cara saya, yakni mereka saya bekali kitab Syafinah yang sudah ada terjemahannya.

Nah, untuk yang kitab Fath al-Mu’in, saya mengaji ke KH. Badri Masduqi, pengasuh pertama Ponpes Badridduja yang telah wafat pada sekitar 2002, beberapa setelah menjadi alumnus pondok untuk melanjutkan kuliah ke Jogja. Sependek ingatan saya, Fath al-M’uin adalah kitab yang menjadi kurikulum di Madrasah Asas Lilulumil Islamiyah (selanjutnya disebut Asas) untuk santri kelas 4 hingga 6. Yang mengajarkan adalah para ustaz.

Baca juga: Perjalanan Panjang Pencarian Tuhan

Ketika Ramadan KH. Badri Masduqi sendiri yang membaca langsung. Metode membaca pun berbeda dengan pengajian kitab pada umumnya. Misalnya, kitab Fath al-Wahhab yang biasa beliau bacakan malam hari sejam setelah Isya dengan penjelasan yang lantang dan detail. Pada khataman kitab Ramadan, pembacaan kitab tidak terlalu diiringi dengan penjelasan yang terlalu panjang, tetapi penjelasan seperlunya saja.

Ramadan kali ini, saya memulai mengaji lagi kitab Fath al-Mu’in ini kepada KH. Badri Masduqi. Namun, kali ini tidak langsung, melainkan melalui aplikasi yang telah dikembangkan oleh lembaga Syeikh Badri Institut (SBI). Aplikasi kasi ini bisa didapatkan di Playstore bagi pengguna Android. Maka, mulailah saya mengunggah bagian awal dari kajian kitab ini. Dan saya pun sengat senang dapat mendengar kembali suara beliau. Bahkan mataku berbinar senang. Maka jadilah saya mengaji daring atau online dengan beliau. (Selain itu, saya juga terkadang mengikuti pengajian online dari KH Tauhidullah Badri, Gus Ulil Absar Abdallah, Gus Aguk dan Prof. Abdul Mustakim)

 

Kaset itu dan Media Daring kini

Saya betul-betul tak menyangka bahwa kumpulan kaset rekaman ini bakal melepas kerinduanku dan yang lebih penting lagi ialah pengajian ini mampu menembus waktu yang tidak saya duga sebelumnya. Mengapa? Ternyata dengan adanya kaset ini, KH Badri Masduqi tetap hidup, maksudnya dengan pengajian ini , beliau terasa seperti hidup.

Sudah menjadi kebiasaan dari guruku ini untuk merekam pengajian kitab yang beliau ampu. Rekaman itu terkadang dilakukan langsung ketika pengajian. Ada juga, menurut info yang saya dengar, rekaman dalam kaset itu memang sengaja beliau rekam sendiri untuk diberikan pada santri ketika beliau berhalangan mengajar, sehingga santri tetap bisa mengaji walaupun beliau sendiri sedang tidak berada di tempat.

Baca juga: Resep Terong Bakar Sederhana ala Santri yang Enak dan Lezat

Khusus untuk kaset pengajian, belau biasa membaca kitab menggunakan pengeras suara. Hal ini dilakukan agar santri yang berada di luar dari kediaman (dhalem) beliau juga bisa mendengar, wabil khusus santriwati yang bisa turut mengaji dari sisi musala. Jadi, memang ada unsur sengaja oleh beliau untuk merekam pengajian kitab-kitab itu agar bisa digunakan para santri.

Saya pernah melihat santri senior yang hendak membaca Kitab Tafsir Jalalain harus belajar dengan bersungguh-sungguh, baik dengan cara membaca kitab maknaan (baca: terjemahan) teman yang lain atau mendengarkan kaset pengajian yang lalu-lalu. Nah, artinya, memang sudah menjadi biasa di kalangan santri Asas merekam dan mendengarkan rekaman dari pengajian Kiai. Kalau saya tak salah ingat, memang ada santri yang khusus untuk menjadi semacam operatornya.

Kaset-kaset pengajian ini juga cukup banyak di ruangan beliau. Saya pernah melihatnya sendiri. Yang menarik, kaset itu bukan hanya pengajian kitab, tetapi juga ada rekaman pengajian akbar, baik yang diisi oleh beliau atau dari kiai dan masyayikh lainnya. Dan masih berhubungan dengan kaset pula, beliau terbiasa mengirimkan kaset yang berisi pendapatnya kepada beberapa tokoh, khususnya seruan untuk para pejabat.

Baca juga: Runtuhnya Negara Madinah: Islam Kemasyarakatan versus Islam Kenegaraan

Sekarang, dapat dipetik hikmah dari kaset-kaset itu, bahwa KH Badri Masduqi merasa begitu pentingnya media komunikasi yang tidak mudah terdistorsi. Komunikasi paling efektif yang tentu bertemu langsung antar komunikannya. Namun, selain itu, komunikasi juga mengenal pesan simbol (dan teks) yang sering kali menimbulkan salah paham, multi tafsir, dan bahkan pesan yang ingin disampaikan bisa terdistorsi. Sedangkan pesan suara lebih mudah dipahami oleh lawan bicara yang tidak bertemu langsung. KH Badri Masduqi sangat paham perihal pola komunikasi seperti ini sehingga dalam banyak hal dan yang perlu mendapatkan penjelasan panjang, beliau justru kerap mengirimkan pesan suara melalui kaset.

Di era digital ini pula, kaset-kaset pengajian kitab kuning beliau kembali diaktualisasikan. Hal ini berkat kerja keras dari teman-teman di Syeikh Badri Institut (SBI), lembaga yang mendedikasikan diri untuk merawat dan mereaktualisasi semangat perjuangan KH Badri Masduqi. Digitalisasi kaset-kaset pengajian kitab kuning yang kini tersedia di PlayStore ini pun berkat kerja keras teman-teman di SBI. Saya belum bisa berkontribusi apa pun untuk SBI ini kecuali hanya pacapa (berwacana doang).

Digitalisasi pengajian kitab kuning KH. Badri Masduqi ini adalah langkah nyata dalam upaya menghidupkan selalu semangat dari KH. Badri Masduqi. Mungkin beliau tidak banyak dikenal oleh generasi 2000-an, tetapi santrinya dan jemaah tarekat Tijaniyah cukup mengenalnya, khususnya di Jawa Timur.

Setidaknya, kehadiran rekaman pengajian KH Badri Masduqi secara digital ini bisa menambah referensi bagi pecinta ngaji kitab kuning model sorongan. Dan yang paling saya suka, pengajian kitab kuning dari KH Badri Masduqi itu diartikan dalam bahasa Indonesia. Pola dalam mengartikan kitab juga masih tetap mempertahankan gaya penerjemahan berbasis ilmu nahwu. (Ya, kalau gaya bahasa Jawa, masih pakai ngutawi iku iki lah, dan saya tak paham sama sekali).

Baca juga: Menggugah (lagi) Kepekaan Kita Terhadap Visi Sosial Islam

Menjaga semangat

Saat ini, tantangan terberat bagi saya ialah konsisten dalam mengaji. Setelah Ramadan 1441 H berlalu, belum ada lagi membuka kitab dan mengaji. Aplikasinya sudah saya hapus untuk sementara karena memori ponsel sudah penuh. Memang menjaga konsistensi dan keistiqomahan dalam mengaji ini penuh tantangan. Walau bagaimanapun, saya masih berjuang melawan kemalasan dalam diri. Saya masih akan tetap berjuang menirukan semangat KH. Badri Masduqi yang selalu konsisten mengajar santrinya.

Oh iya, konsistensi dan keistiqomahan KH. Badri Masduqi dalam mengajar dan belajar ini patut dicontoh. Saya dengar informasi, beliau kerap membaca kitab di waktu luangnya. Dan beliau termasuk sangat update dalam kitab. Saya pernah melihat beberapa kitab baru yang “berserakan” di meja dekat ruang tamu, di dalam kamar dan dekat tempat mengajar. Yang masih terekam dalam ingatan saya ialah karya-karya dari Syeikh Sayyid Alwi Al-Malaki Al-Hasani.  

Mudah-mudahan saya [dan pembaca tulisan ini juga] bisa istiqomah belajar seperti beliau. Tetap semangat membaca dan belajar seperti KH Badri Masduqi. []

 

Kamis, 13 Juni 2019

Runtuhnya Negara Madinah: Islam Kemasyarakatan versus Islam Kenegaraan



Judul: Runtuhnya Negara Madnah: Islam Kemasyarakatan versus Islam Kenegaraan
Penulis: Jamal Albana
Penerbit: Pilar Media, Yogyakarta
Cetakan: I, Oktober 2005
Tebal: xx + 592 halaman

Diskursus tentang negara, termasuk realisi Islam dan negara, menjadi bagian tak terpisahkan dalam kajian keagamaan. Asumsi ini berpijak pada argumen bahwa pemikiran maupun praktik yang menyangkut masalah politik, sosial, ekonomi, atau realitas apapun tidak begitu saja menafikan referensi agama.

Persoalan negara dan pemerintahan dalam wacana Islam memang menjadi perdebatan serius. Hal ini dikarenakan keinginan sebagian Muslim untuk mewujudkan suatu pemerintahan yang menjalankan syariat sebagai dasar resmi negara, karena dinilai sebagai pilihan ideal yang dapat menjawab segala konteks dan problem keumatan.

Negara Madinah yang dipraktekkan Nabi serta khilafah yang dipraktekkan oleh al-khulafa' al-Rasyidun menjadi rujukan bagi sebuah cita-cita negara Islam. Keberhasilan Nabi menentramkan umat Madinah kemudian menjadikannya sebagai pemangku kekuasaan yang diserahkan masysrakat Madinah penuh kesadaran. Keberhasilan Nabi membuatnya menduduki dualisme peran kekuasaan, sebagai Rasul dan kepala pemerintahan.


Namun menurut Jamal Albana, dalam buku Runtuhnya Negara Madinah ini, mempunyai perspektif berbeda terhadap sejarah Madinah. Menurutnya, Negara Madinah belum cukup memenuhi kriterium sebuah negara. Konsep negara ini bisa dibilang merupakan ekprimen sejarah satu-satunya yang dilakukan Nabi disaat kondisi menuntut beliau untuk menerima jabatan dalam memimpin masyarakat. Baginya, menganalogikan konsep negara Islam terhadap Negara Madinah adalah suatu kesalah besar.

Fakta sejarah dunia Muslim telah mencatat bahwa ketika doktrin agama ditawarkan untuk menjadi ideologi dalam bernegara, baik secara progresif maupaun tidak telah menimbulkan konsekuansinya masing-masing. Berdasarkan fakta sejarah itu pula Albana mulai menganalisa.

Menurutnya, kekuasaanlah yang merusak alkhilafah ar-rasyidah dan mengubah menjadi monarki otoriter. Albana menengarai hal ini terjadi sejak Muawiyah ibn Abu Sufyan memegang kekuasaan. Ini bukti paling kuat dalam kasus kejahatan kekuasaan. Dia selalu, dan harus menghancurkan sistem manapun yang bersandar padanya. Hingga akhirnya, khalifah selanjutnya mengubah sandararannya menjadi kekuasaan dalam dua simbol; pedang dan harta.


Dan selanjutmya, praktik kekhalifaan kemudian muncul berlandaskan pada konsep teokrasi Islam, yang justru dikenal sebagai pemerintahan yang despotik dan hegemonik, agama pada masa itu cendrung hanya menjadi alat legitimasi kekuasaan. Seperti yang terjadi pada pemerintahan Bani Umayyah dan Abbasiyah.

Masuknya agama dalam ideologi kekuasaan bertolak belakang dengan doktrin agama yang akhirnya membelenggu umatnya. Dengan kekuasaan interpretasi doktrin agama menjadi milik penguasa, dengan kekuasan pula praktek keberagamaan ditangan penguasa. Karena hubungan yang membedakan antara umat dan kekuasan adalah bahwa kekuasaan tidak berpihak pada umat, dan hanya cendrung menjadikannya sebagai alat pengendalian dan penindasan. Maka, menurut Albana, kekuasaan pun tidak akan mampu mengemban misi dakwah atau memperjuangkan peranan nialai-nialai agama.

Pada dasaranya usaha-usaha pendirian Negara Islam di beberapa negara, menurut Albana justru tidak memiliki unsur-unsur esensial sebagai sebuah Negara Islam, tak heran bila didalamnya terdapat penindasan, pengekangan kebebasan, krisis ekonomi, inflasi yang tinggi, kemiskinan yang menghinakan, ketiadan oposisi politik yang bebas, dan pemenjaraan orang-orang yang dinilai membangkang. Disini, cermin niali-nilai Islam justru hilang.


Kekuasaan yang merupakan ciri khas sebuah negara, pasti akan merusak ideologi. Perusakan ini adalah salah satu tabiat dari kekuasaan. Sistem manapun yang dibarengi dengan ide reformasi pasti akan dihancurkan, sistem manapun yang berusaha menundukkannya pasti akan ditundukkannya. Oleh sebab itu, kekuasaan akan cendrung merusak, korup, hegemonik, dan despotik bagi sebuah ideologi, termasuk agama. Hal ini yang dijadikan dasar bagi Albana bahwa Islam adalah sebagai agama dan umat, bukan agama dan negara.

Karena negara, yang selalu berporos pada kekekuasaan profan, tidak akan pernah sejajar dengan nilai-nilai agama yang sakral. Ketika kekuasan merupakan karakteristik teristimewa, ketika kekuasaan sebagai penyebab kerusakan, maka artinya juga adalah bahwa kekuasaan tersebut akan merusak norma-norma Islam, bila norma tersebut dibangun melalui negara dan muncul dari kekuasaan.

Jadi, ketika ideologi dan kekuasaan dipercampuradukkan, maka sudah suatu kepastian dan tidak dapat dihindari lagi bahwa kekuasaan akan merusak ideologi. Hal ini terbukti dari beberapa eksperimen pendirian Negara Islam yang ternyata selalu mengalami kegagalan, sebab sejatinya memang tidak ada konsep Negara (untuk menagatakan kekuasaan) Islam dalam syariah.


Yang menarik dari buku ini adalah kutipan pemikiran dan ulasan dari beberapa tokoh yang menjadi rujukan konsep negara Islam dan organisasi yang gencar memperjuangkannya. Mulai dari wacana kekuasaan dalam Islam yang diplopori Jamaluddin al-Afghani sampai Hasan al-Banna, mulai dari penggagasan ide "Negara Islam"-nya al-Maududi, Sayyid Quthb, hingga al-Khomaini, dan mulia dari aksi gerakan kelompok Tafkir, Hizbu at-Tahrir, hingga Jama'ah Islamiyah.

Namun dalam memperkuat argumennya, Albana tidak hanya merujuk pada historisitas peradaban politik Islam. Ia juga mengambil contoh apa yang terjadi diluar umat Islam, misalnya kekuasaan yang merusak Yahudi menjadi Zionis. Menurutnya apa yangterjadi pada umat Yahudi dikarenakan perebutah kekuasan yang berdasarkan pada akidah dari hasil interpretasi Taurat. Padahal akidah itu selalu berhubungan pada golongan. Perseteruan inilah yang menjadikannya Zionis, yang menurut Albana pula sebagai rahasia kejahatan yangdiperbuat para zionisme.

Setidanya, kehadiran buku ini mampu memberikan pemahaman baru bagi wacana politik Islam dan mempertajam diskursus relasi islam dan negara. Dan lebih-lebih, buku ini dapat menjadi kritik terhadap sejarah yang dijadikan landasar konsep negara Islam.


Catatan:
Tulisan ini merupakan tulisan semasa masih menempuh pendidikan strata satu di Yogyakarta. Tulisan ini dibuat pada 2005 ketika masih dalam proses belajar menulis. Jika pun ada kurang pas, mohon maaf karena tidak ada pembaruan atau update terhadap tulisan di dalamnya.[]

Selasa, 05 Maret 2019

Resep Terong Bakar Sederhana ala Santri yang Enak dan Lezat

Kisah makan siang dgn "Terong Peccek"

Dahulu, semasa di pondok, Terrong Peccek (baca dlm bhs Madura) ini sangat favorit jadi lauk plus sayur.
Beberapa teman yang pernah mondok di Probolinggo, Pasuruan, Lumajang, Situbondo dan lainnya mungkin sudah aangas tidak asing. Bahkan, mungkin ada yang sangat mahir dalam penyajian menu terong bakar sambal kacang ini.
Saya hanya berbagi pengalaman saya yang didapatkan dari teman-teman semasa menimba ilmu di pondok pesantren Badridduja Kraksaan Probolinggo.
Hehehe



Ini dia resep buat Terrong Peccek yg enak.

Bahan.
1. Terong satu buah ukuran sedang
2. Kacang tanah goreng segenggam
3. Garam
4. Cabai

Cara memasak
1. Bakarlah terong di arang atau kompor. (Nb: Kalau pakai kompor gas, sebaiknya diberi alas tutup Priok atau bahan serupa)
2. Tusuk beberapa bagian tubuh si terong. Fungsinya tuk mengeluarkan unsur air di dalamnya.
3. Bolak-balik agar pembakaran merata. Biarkan hingga sampai kulitnya terlihat hangus.
4. Bila sudah masak, segera kupas kulitnya. Nah, bagian ini ada tehnik tersendiri, yaitu jangan mengupas dengan menarik kulit terong dari atas ke bawah. Kupaslah dari bawah ke atas. Jika dikupas dari atas, biasanya isi terong ikut terkelupas juga dan fungsi lainnya supaya kandungan airnya mendapat rongga mengalir ke bawah.

Cara mengolah bumbu dan penyajian
1. Kacang tanah goreng diulek di cobek bersama cabai. Takaran cabai dan garam disesuaikan dgn selera saja.
2. Beri air secukupnya dan ulek kembali. Air hanya untuk mengurangi kekentalan, tapi jangan terlalu cair. Oh ya, ini Jangan sampai terlalu halus juga.
3. Terong yang sudah dikupas tadi kemudian disatukan dengan ulekan kacang. Nah, Ini ada cara spesialnya, yakni jangan potong-potong melainkan seperti disisir dari bagian bawah. Akan beda rasanya bila terong itu di potong atau belah. (Simak tutorialnya di video ya).

Sekadar tambahan, bagi yg suka manis, adukan kacang tadi bisa ditambahkan sedikit kecap ataupun gula.

Oke.
Selamat menikmati terong bakar sambal kacang.

Sabtu, 24 November 2018

Tips Beli Handphone (HP) di Pusat Perbelanjaan di Batam

Sudah jamak diketahui bahwa Batam merupakan surga elektronik. Ya, itu adalah era keemasan Batam pada 1990-an. Kala itu, Batam menjadi surga elektronik, khususnya barang bekas dari Singapura dan barang black market ataupun BM. Gambaran seperti itu belum sepenuhnya hilang walaupun tidak lagi semeriah dulu.
Sony Z3 Docomo hasil berburu di Top100 Jodoh

Jika dulu berbagai barang elektronik bisa dapatkan dengan harga murah di Batam, sekarang hanya beberapa item tentu saja yang bisa dinikmati pelancong yang ingin mendapatkan barang elektronik murah. Satu di antaranya ialah handphone (HP). Ya, masyarakat masih percaya bahwa di Batam masih dengan mudah mendapatkan HP black market dengan harga yang terjangkau.

Nah, untuk bisa mendapatkan HP black market yang bagus dengan harga yang murah, Anda perlu juga memastikan beberapa hal berikut ini.


1. Jangan segan menawar
Kalau yang pertama ini sudah sangat lumrah banget dalam tips belanja. Tetapi tips kali ni sedikit berbeda dengan yang kebanyakan itu. Maklumlah, HP BM di Batam ini sedikit spesial karena banyak memburu sehingga daya tawarnya pun menjadi tinggi. So, jangan segan untuk menawar.

Sebelum menawar, sebaiknya cari informasi terlebih dahulu harga pasaran HP yang diinginkan. Caranya bisa tanya ke mbah Google ataupun dengan langsung menjelajahi beberapa toko. Jika memilih cara kedua, gaya pertama sebaiknya tidak langsung menunjukkan gelagat untuk membeli.

“Boleh tanya gak bang, kalau ini kira-kira harga berapa?” begitu kira-kira kalau bertanya. Jika sudah dijawab, ya sudah, tak perlu nawar lagi. Langsung saja pindah ke toko di blok lainnya.

Nah, ketika sudah menemukan barang yang cocok dan siap untuk membeli, maka tawarlah. Jika harga HP di bawah Rp 2 juta, maka sebaiknya mulai menawar dengan menurunkan harga Rp 500 ribu. Jika harga HP Rp 4 juta lebih, mulailah menawar Rp 700 ribu lebih murah. Jika harga Rp 7 juta ke atas, tak perlu segan segan untuk menawar hingga Rp 1,5 hingga 2 jutaan.

2. Pastikan kelengkapan HP
Kebanyakan barang black market itu dijual batangan. Jikalau Anda memaksa ingin mendapatkan paket lengkap seperti barang baru, biasanya perlengkapan itu tidaklah orginal. Mengapa begitu, karena tidak sulit membawa barang dengan kotak resmi masuk ke pasaran Indonesia, khususnya Batam.

Semua jenis HP yang masuk ke Indonesia dibuat dengan terpisah karena ada persyaratan untuk memenuhi kandungan lokal. Nah, hal yang paling memungkinkan dari kelokalan ialah membuat kotak di Indonesia.

Ciri HP black market yang lengkap dengan kotak orginal bisa dilihat hanya beberap item saja. Biasnya, HP itu dari Singpura dan disertai juga dengan kartu garansi Singapura. Tapi untuk mendapatkan barang jenis ini sangat sulit sekali.

Jikalau Anda mendapatkan HP black market dengan kotak dan perlengkapan orginal, maka Anda termasuk orang beruntung.


3. Sebaikanya minta HP yang tidak dipajang
Tips yang ini sih sudah sangat lumrah. Beberapa teman menyarankan agar tidak memilih memilih HP yang dipajang karena HP itu sudah dipakai dan disentuh banyak orang. Bisa jadi nantinya akan rewel sebelum puas menggunakan. Oleh sebab itu, banyak yang menyarankan agar memilih HP yang tidak dipajang atau masih dalam segel.

Ada juga lebih suka memilih HP yang dipajang. Alasannya, kalau yang dipajang itu sudah pasti HP yang tidak bermasalah dan kondisinya sudah oke sebab sudah sering dites oleh calon pembeli.

Nah, jikalau memilih HP yang baru dibuka segel, sebaiknya pastikan dulu ketika testing HP dari segala hal. Baik dari sisi kondisi fisik, keberadaan layar, maupun kelengkapan dalam kotak. Jika sudah cocok, barulah bungkus barang itu.

4. Periksa bagian dalam di balik baterai
Kalau yang ini gampang-gampang susah karena banyak produk HP terbaru justru menerapkan baterai tanam. Jadi, tuk bagian ini hanya berlaku bagi HP yang bisa dibuka baterainya.

Nah, mintalah baterai dari HP yang setipe lainnya tuk untuk dicoba di HP yang akan kamu beli. Pencobaan ini bertujuan untuk menguji kekuatan baterai asli bawaan HP serta kekuatan LCD dan komponen lainnya. Ketika pemasangan baterai baru ternyata respon HP berbeda, ada kemungkinan HP itu kurang baik. Maka mintalah yang lain.

Fungsi membuka baterai itu juga untuk memastikan tipe HP sesuai dengan keterangan yang tertera pada lembar di dalam baterai itu.


5. Bawa teman yang pengalaman dan paham HP
Kalau ini tentu sudah lumrah juga. Sebenarnya, dalam berbelanja, tak perlu berlagak seperti orang Batam agar mendapatkan harga murah. Tak perlu juga sok-sok seperti terlihat tajir. Itu semua tak penting. Membawa teman itu penting agar bisa menunjukan tempat yang recomended serta bisa memastikan HP yang kita beli kualitasnya baik.

Maklumlah, barang di Batam ini kan barang BM sehingga perlu pemeriksaan seksama agar tidak kecewa. Membawa teman yang paham HP bisa menjadi tempat kita untuk meminta pendapat, apakah HP yang diinginkan itu layak dibeli ataukah tidak.

Untuk sementara itu dulu yang bisa dibagi untuk pembaca setia. Semoga saja bermanfaat dan mendapatkan HP sesuai keinginan dan impian.

Oh ya, pusat penjualan HP yang cukup tekenal di Batam seperti di Lucky Plaza, Top100 Jodoh, Nagoya Hill dan lain sebagainya. Bisa juga datang ke konter-konter HP yang banyak dan terkenal berjualan online

Senin, 22 Oktober 2018

Tips Memilih Buku Latihan Soal Ujian CAT untuk CPNS


Mulai Minggu (21/10/2018) kemarin, sebagian instansi pemerintah yang membuka lowongan untuk Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) telah mengumumkan hasil seleksi administrasi dari pelamar. Tentu saja para pelamar harap-harap cemas ketika akan membuka portal bkn.go.id tuk melihat pengumuman.


Dari beberapa cerita yang saya dapatkan, ada yang sudah kecewa namanya tak kunjung berhasil ditemukan dalam pengumuman. Wajar, dari sekian banyak orang yang mendaftar, belum tentu semuanya bisa lolos administrasi. Seringkali, penyebab yang remeh temeh justru menjadi penghambat. Misalnya, lupa membubuhkan tanda tangan pada surat lamaran.


Ada juga yang senang karena bisa melihat namanya termasuk dalam daftar yang lulus berkas administrasi. Senang sudah pasti, namun bukanlah akhir dari tahapan seleksi CPNS. Lulus tahapan berkas administrasi hanyalah bagian awal dari perjalanan untuk merebut formasi yang dibutuhkan.

Kini, yang perlu dipersiapkan adalah menuju ujiaqn CAT. Ini adalah bagian penting karena akan banyak yang tersingkirkan pada tahapanan ini. Jika pelamar untuk satu formasi sebanyak 50 orang, maka hanya tiga orang yang lolos CAT yang berhak mengikuti seleksi selanjutnya. Inilah perjuangan yang berat. Jangan menganggap enteng ujian CAT ini.

Kemampuan dalam menjawab soal-soal CAT itu sangat bergantung dengan pengetahuan kita. Ada tiga komponen soal yang akan diujiankan, yakni Tes Wawasan Kebangsaan (TWK), Tes Intelegensi Umum (TIU) dan Tes Kemampuan Pribadi (TKP). Total soal dari tiga komponen ini adalah 100 soal.


Bobot Soal Berbeda
Perlu diketahui, bahwa bobot soal tidak sama untuk masing-masing formasi dan kualifikasi. Misalnya, untuk formasi jabatan dengan kualifikasi lulusan SMA sederajat, tidak sama bobot soalnya dengan formasi jabatan dengan kualifikasi lulusan strata satu (S1). Demikian juga untuk formasi S,  bobot soal tidak sama dengan kualifikasi lulusan Strata dua (S2).
Bobot soal juga berbeda apabila formasi jabatan berbeda walau kualifikasi pendidikan sama. Misalnya, untuk jabatan hakim dengan syarat kualifikasi pendidikan S1, bobot soalnya lebih sulit bila dibandingkan dengan jabatan umum dengan kualifikasi pendidikan yang sama. Begitu juga untuk kualifikasi tenaga fungsional tertentu, berbeda bobot soalnya dengan tenaga struktural.


Dari informasi yang beredar, BKN telah mempersiapkan 1000 paket soal untuk pelaksaan CAT. Dari 1000 soal itu, bobotnya memang tidak sama dan sudah diberikan kode tertentu untuk masing-masing kategori bobot. Karena itulah, menjelang ujian CAT, setelah kita dimasukkan dalam ruang pelatihan awal, kita akan mendapatkan kode atau PIN untuk membuka aplikasi CAT. Kayaknya, dari kode itulah yang menjadi pembeda bobot di antara 1000 paket soal milik BKN itu.

Jika sudah begini, maka persiapan yang matang merupakan suatu keharusan bagi yang akan ujian CAT. Belajar adalah cara yang paling manjur untuk mengatasi kegalauan menjelang ujian. Gak perlu sibuk cari dukun karena tidak berpengaruh pada saat ujian CAT. Belajar sambil berdoa adalah cara yang ampuh.

Biasanya, pilihan belajar untuk ujian CAT dengan membeli buku soal latihan CAT yang sekarang lagi banyak bertebaran di toko buku. Ya bayangkan saja, dengan jumlah pelamar 4 juta lebih, tentu menjadi pangsa pasar dan konsumen bagi penerbit untuk mencetak soal-soal latihan. Di sini hukum dasar ekonomi terpraktikan, antara permintaan dan ketersediaan barang.


Tips pilih Soal Latihan
Ada dua bentuk soal latihan yang beredar, versi digital, online dan versi cetak. Yang cetak adalah buku-buku yang tersedia di toko buku. Yang digital dan online itu berupa aplikasi yang berisi soal-soal latihan dari penerbit buku maupun non penerbit. Maksudnya, apabila dari penerbit, biasanya itu merupakan bonus yang diberikan saat membeli buku, aplikasinya digital dalam sebuah CD atau versi online dengan link atau barkod yang tersedia di buku itu.


Menurut informasi dari BKN pada 2017 lalu, bahwa soal ujian CAT yang disediakan pada tahun itu adalah format soal baru. Soal itu betul-betul baru dan tidak pernah diujiankan sebelumnya. Artinya, seluruh soal-soal latihan itu pasti tidak keluar di buku-buku soal latihan CAT yang beredar di pasaran.
Nah, lantas bagaimana bila kita ingin belajar dan mendapatkan hasil yang maksimal? Apakah perlu membeli buku latihan soal CAT yang harganya rata-rata di atas Rp 100 ribu itu? Menurut hemat saya, membeli buku latihan itu tetap perlu, tatapi jangan fokus pada soal latihannya. Yang perlu diperhatikan ialah ketersediaan materi ringkasan untuk masing-masing kategori soal, baik untuk TWK, TIU maupun TKP.

Jadi, jikalau hendak membeli buku soal latihan, belilah yang menyediakan ringkasan materi TWK, TIU dan TKP. Pelajarilah ringkasan tersebut dan jadikan soal latihan untuk melatih pengetahuan dari hasil pelajaran di ringkasan. Saran ini saya sampaikan karena saya menemukan beberapa buku tidak menyediakan ringkasan materi dari masing-masing kategori tersebut.

Tips memilih buku lainnya ialah, pilihkan buku latihan soal yang menyediakan jawaban dengan pembahasannya. Bukan hanya sekadar jawaban dari soal saja. Yang kita perlukan ialah argumentasi atau alasan jawaban tersebut sehingga kita pun bisa mengetahui pola dan rumus untuk menjawab pertanyaan yang serupa pada soal ujian CAT nanti.

Itulah bedanya antara latihan soal versi digital dan onlie dengan cetak. Kalau di digital dan online, biasanya tidak tersedia pembahasan dari jawaban yang benar. Biasanya, soal kategori TIU dan TKP paling membutuhkan argumentasi yang tepat.

Kalau ada yang menjamin soal dalam buku latihan itu keluar, itu bohong besar. Dari hasil pengasatan saya terhadap beberapa latihan soal CPNS tahun 2017 dan 2018 ini, soal-soal yang tersedia masih serupa dengan buku yang dulu-dulu juga. Artinya, soal-soal itu masih diambil dari soal yang digunakan tes tulis sebelum diberlakukan CAT. Yang aneh dari buku soal latihan itu misalnya, soal bahasa Indonesia yang diawali dengan cerita. Satu cerita itu untuk lima soal. Dalam sistem komputer, tidak mungkin satu cerita untuk lima soal sekaligus, apalagis sistemnya acak. Sebab itu, pandai-pandailah memilih buku latihan soal CAT.

Cukup sampai di sini dulu kata-kata pesona seputar bobot soal dan tips memilih buku latihan soal menjelang ujian CAT. Semoga kalian lulus CAT dengan nilai terbaik. []